Mohon tunggu...
Inovasi

Individualisme Berati Keluar dari Masyarakat

28 Oktober 2016   22:26 Diperbarui: 28 Oktober 2016   23:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini sikap individualism telah menjangkit masyarakat Indonesia terutama  didaerah perkotaan. Contoh sikap individualis yang saat ini mulai terjadi di Indonesia adalah hilangnya budaya gotong royong. Budaya ini mulai ditinggalkan karena pengaruh dari budaya barat. Gotong royong merupakan salah satu cirri dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia dapat pujian dari Negara luar karena budaya yang unik dan rasa toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang menyatu dari sabang sampai merauke. Namun tradisi ini sudah mulai hilang karena sifat dari individualisme masyarakat sendiri.

 Orang individualis akan terkesan sombong dan tak memiliki jiwa sosial. Mereka seperti tak mengenal kesetia kawanan. Mereka juga tak suka dibantu jika mereka merasa bisa melakukannya sendiri. Tetapi  orang individualis cenderung mandiri dan kreatif. Mereka suka menunjukkan perbedaan dan potensi pada dirinya. Tanpa peduli itu diterima di masyarakat atau tidak. Mereka lebih suka menunjukkan kepada semua orang apa yang dia bisa. Hal ini secara tidak langsung menuntut mereka untuk selalu menjadi yang terbaik. Banyak factor yang mempengaruhi timbulnya gaya hidup individualis diantarnya

  • Orang yang individualis cenderung tidak terbiasa dengan keramaian atau bergaul dengan banyak orang
  • Orang yang individualis merasa bahwa dirinya tidak pernah dibutuhkan oleh orang lain sehingga ia lebih nyaaman untuk mengasingkan diri
  • Orang individualis terkadang muncul akibat tidak adanya kepercayaan kepada orang lain, sehingga selalu merasa apa yang dia lakukan selalu benar dan apa yang dilakukan oranglain dianggap salah.
  • Kebanyakkan orang individualis masih belum sadar bahwa mereka hidup ditengah-tengah masyarakat  sosial dan mereka adalah sebagai makhluk sosialyang selalu membutuhkan orang lain.
  • Factor lingkungan juga dapat mempengaruhi timbulnya sikap individualis, lingkungan yang saling tertutup dan sedikitnya reaksi sosial yang terjalin memberikan dampak yang buruk.

Sikap individual ini perlu kita singkirkan,kita tidak lebih mementingkan hak-hak kita daripada tanggung jawab kita, seharusnya hak dan tanggung jawab yang ada pada diri kita seimbang,untuk itulah kita memerlukan dan kemudian menumbuhkan sikap kebersamaan. Karena Tanpa adanya sikap kebersamaan dalam diri kita, hidup kita akan rusak,tidak ada orang yang akan memperdulikan kita dan mungkin kita dijauhkan oleh semua orang karena kita terlalu bersikap individual dan tidak mementingkan kepentingan orang lain. Dengan adanya sikap kebersamaan dan seimbangnya hak & tanggung jawab, hidup kita akan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun