Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Ragam Tinggalan Arkeologis Masyarakat Batak Toba di Kawasan Danau Toba yang Patut untuk Dilestarikan

15 September 2021   21:49 Diperbarui: 15 September 2021   21:52 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

2. Pagar Batu Huta

Apabila kita berkunjung di desa atau huta lama biasanya kita akan menjumpai pagar batu huta. Pagar batu tersebut merupakan tembok keliling yang membatasi huta dengan area luar. Pagar batu juga berfungsi sebagai pelindung kampung dari gangguan luar seperti musuh atau binatang liar. Selain pagar batu, suatu huta juga ditandai dengan adanya pohon bambu dan juga pohon harihara. 

sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

3. Sarkofagus

Sarkofagus merupakan wadah kubur kuno masyarakat Batak Toba sebelum mereka mengenal agama Kristen/Islam. Sarkofagus merupakan sistem penguburan sekunder yang didalamnya ditempatkan tulang-tulang jenazah. 

Biasanya sarkofagus tersebut dilengkapi dengan beberapa ornamen seperti patung manusia maupun gorga sebagai pelengkapnya. Sarkofagus banyak dijumpai di Desa Tipang, salah satu desa yang berada di tepian Danau Toba.

sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

4. Losung

Masyarakat Batak Toba umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini banyak terlihat dari berbagai temuan-temuan losung (lesung) yang hampir selalu dijumpai di berbagai desa lama Batak Toba. 

Losung-losung tersebut umumnya terbuat dari batu dengan lubang kecil di bagian tengahnya. Namun karena pergeseran teknologi modern, losung-losung tersebut kini tidak lagi digunakan hingga kondisinya banyak yang terbengkalai.

sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018
sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumatera Utara, 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun