Menjadi seorang atlet ternyata bukanlah perkara yang mudah. Itulah salah satu intisari dari drama korea berjudul "Weightlifting Fairy Kim Bok Joo" ini. Dalam drama tersebut menceritakan tentang bagaimana seorang atlet dididik dengan sangat ketat hingga ia mampu bersaing dalam berbagai pertandingan baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Drama "Weightlifting Fairy Kim Bok Joo" yang tayang pada tahun 2016 ini merupakan drama romantis yang dibintangi oleh Lee Sung Kyung (berperan sebagai Kim Bo Joo) dan Nam Joo Hyuk (berperan sebagai Jung Joon Hyung). Kim Bo Joo merupakan mahasiswa atlet angkat besi di Universitas Olahraga Haeneol yang bersahabat dekat dengan Jung Joon Hyung yang merupakan atlet renang.
Kim Bo Joo tinggal di asrama mahasiswa atlet bersama dengan teman-teman atlet lainnya. Ia sekamar dengan Song Shi Ho (diperankan oleh Kyung Soo Jin) yang merupakan atlet senam ritmik. Pada awalnya Kim Bo Joo dan Song Shi Ho kurang begitu dekat bahkan Song Shi Ho pun cenderung ingin menjatuhkan Kim Bo Joo. Namun pada akhirnya mereka bisa saling support dalam pertandingannya masing-masing.
Terlepas dari kisah percintaan dalam drama "Weightlifting Fairy Kim Bok Joo" ada sisi kehidupan lain yang diceritakan dalam drama tersebut. Bagaimana perjuangan sang atlet dalam meraih prestasinya dengan berbagai usaha, terutama dalam hal menjaga berat badan.Â
Menjaga berat badan adalah hal yang penting dilakukan oleh Kim Bo Joo dalam usahanya meraih juara di pertandingan angkat besi dan Song Shi Ho dalam meraih juara di pertandingan senam ritmik. Adapun usaha yang mereka lakukan dalam menjaga berat badan sebagai berikut.
Kim Bo Joo Sebagai Atlet Angkat Besi
Kim Bo Joo yang berkarakter periang, kala itu sedang jatuh cinta dengan seorang dokter ahli gizi. Ia lalu ingin berusaha merubah penampilannya dengan melakukan diet. Dia sering diam-diam tanpa sepengetahuan pelatih dan teman-temannya, mendatangi sang dokter dengan alasan ingin melakukan program diet.Â
Di sisi lain demi mempersiapkan pertandingan angkat besi pada Olimpiade Dunia di China, sang pelatih memilih Kim Bo Joo untuk ikut pada kategori berat badan 63 kg. Ketika sang pelatih ingin mengecek berat badan Kim Bo Joo, sungguh diluar dugaan. Sang pelatih kaget karena berat badan Kim Bo Joo ternyata hanya 58 kg.Â
Tanpa banyak bicara karena masih menutupi masalahnya tersebut, Kim Bo Joo berjanji untuk bisa menaikkan berat badannya kembali. Dalam usaha menaikkan berat badan ternyata bukan perkara mudah. Kim Bo Joo harus makan setidaknya 3 hingga 5 porsi dalam sekali makan. Bayangkan jika itu dikalikan 3 kali makan dalam sehari, berapa porsi lagi yang harus disantap Kim Bo Joo dalam waktu sehari.
Kita saja dalam sekali makan mungkin hanya bisa setidaknya 1 kali menambah porsi. Tentu tidak terbayang jika harus tambah porsi hingga 3-5 kali. Tidak terbayang bagaimana lambung kita akan mencerna semua makanan tersebut dalam sekali makan. Namun itulah yang dilakukan oleh para atlet angkat besi.
Menambah berat badan dengan cara makan dalam porsi besar adalah hal yang wajib dilakukan oleh atlet angkat besi. Kim Bo Joo beserta teman-temannya sangat terbiasa menyantap makanan dalam porsi besar. Tentu dengan tujuan agar saat berlatih otot-otot semakin kuat dan besar sehingga mereka lebih kuat dalam mengangkat barbel. Â
Dalam berlatih angkat besi, sering kali sang pelatih dengan bertahap menambah berat barbel per 1 kg hingga target beban yang diinginkan tercapai. Itulah yang dilakukan Kim Bo Joo saat mempersiapkan pertandingannya tersebut. Penampilan bukanlah menjadi hal utama lagi bagi para atlet angkat besi terutama wanita.Â
Kim Bo Joo yang tengah jatuh cinta, sangat tersiksa dengan usahanya menambah berat badan. Baginya akan sangat memalukan saat seorang wanita sedang mengangkat besi. Dia membayangkan bagaimana ekspresinya saat mengangkat besi tersebut disaksikan oleh ribuan orang, terutama sang dokter yang tengah disukainya itu.
Namun pada akhirnya Kim Bo Joo tersadar bahwa ia sangat menyukai olahraga angkat besi. Baginya angkat besi adalah mimpinya sejak kecil. Dengan usaha mengusir rasa cintanya itu, akhirnya Kim Bo Joo bertekad kembali untuk berjuang mempersiapkan Olimpiade. Dan medali emas berhasil Kim Bo Joo raih dalam Olimpiade dunia di China.Â
Song Shi Ho Sebagai Atlet Senam Ritmik
Berbeda dengan kisah Kim Bo Joo. Song Shi Ho yang baru saja pulang dari seleksi di Taereung karena gagal masuk tim Nasional cenderung memiliki sifat pendiam dan sensitif. Song Shi Ho kembali ke kelas senamnya dan bergabung lagi bersama teman-temannya. Rasa malu karena gagal adalah hal yang dirasakan oleh Song Shi Ho.Â
Bagi Song Shi Ho senam ritmik adalah mimpinya sejak kecil hingga rela mengorbankan semua harta orang tua untuk meraih prestasinya itu. Masalah ekonomi keluarga menjadi hambatan bagi Song Shi Ho. Beberapa kali ia ingin berhenti namun sang ibu melarangnya.
Semangatnya yang kian kendor, membuat Song Shi Ho sering ditegur oleh pelatihnya. Selain terus berlatih dalam melenturkan otot-otot tubuh, Song Shi Ho bersama teman-temannya harus terus berlatih tanpa mengenal lelah dan lapar. Menjaga berat badan adalah hal yang wajib dilakukan oleh para atlet senam ritmik.
Berbeda dengan atlet angkat besi yang harus menambah berat badan, justru para atlet senam ritmik harus bisa menurunkan berat badan mereka. Secara berkala sang pelatih mengecek berat badan para atlet senam ritmik. Jika bertambah 1 kg saja maka itu menjadi teguran keras bagi mereka.
Ingin menikmati secuil coklat saja, para atlet senam ritmik harus sembunyi-sembunyi dari sang pelatih. Bahkan mereka diam-diam memanipulasi timbangan agar tidak ditegur lagi jika berat badan mereka naik. Demi mendapatkan tubuh yang langsing dan indah, tentu pelatih sangat keras memberlakukan aturan terkait penurunan berat badan tersebut.
Bahkan, suatu malam Song Shi Ho secara diam-diam menguras isi kulkas asrama karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi. Song Shi Ho makan bagai zombi karena terlihat begitu rakus dan berceceran. Beruntung Kim Bo Joo mengetahui itu, dan membantu Song Shi Ho dalam mengatasi masalahnya itu.
Tidak terbayang tentunya bagi kita, jika harus mengurangi porsi makan namun disisi lain harus terus berlatih tanpa kenal lelah. Energi dari mana didapatkan jika asupan makanan pun dibatasi. Namun itulah aturannya dan itulah yang dilakukan Song Shi Ho beserta teman-temannya di tempat latihan.Â
Meski pada akhirnya, saat pertandingan Song Shi Ho gagal lagi dan menyerah, namun baginya itu adalah hal yang melegakan. Pada akhirnya Song Shi Ho bisa memutuskan jalan hidupnya sendiri apapun konsekuensi yang harus dihadapi. Setidaknya dia puas saat itu.
***
Kim Bo Joo dan Song Shi Ho adalah gambaran kecil dari kehidupan seorang atlet dalam mempersiapkan pertandingan mereka. Meski dikemas dalam bentuk drama fiksi berjudul "Weightlifting Fairy Kim Bok Joo", setidaknya kita bisa memahami bagaimana usaha keras para atlet dalam usaha menjaga berat badan mereka.
Meski hanya sekedar makan, bukan perkara mudah bagi mereka. Pada intinya dibalik kesuksesan para atlet ada harga yang harus dibayar. Namun demikian, passion dan semangatlah yang bisa menghantarkan mereka hingga bisa meraih prestasi yang diinginkannya. Â
Sukses terus buat para atlet. Apapun hasilnya usaha mereka sangat perlu diacungi jempol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H