Di masa pandemi yang belum juga berakhir ini tentu kita mulai mengalami kejenuhan. Apalagi rutinitas yang itu-itu saja dan hanya dilakukan di dalam rumah, membuat kita stress dan ingin merasakan dunia luar. Namun larangan pergi kemana-mana menjadikan ruang gerak kita pun ikut terbatas.
Mengunjungi tempat wisata menjadi keraguan tersendiri bagi kita. Mulai dari ketakutan akan tertularnya virus hingga keraguan jika lokasi wisata tersebut ternyata tutup selama PPKM. Bahkan mengunjungi Mal atau pusat perbelanjaan pun juga menimbulkan keraguan.
Jika hanya ingin sekedar melepas penat, sebenarnya ada solusi lain yang bisa kita lakukan. Yap. Bersepeda. Bersepeda, mungkin sebagian besar orang menganggap sebagai olahraga yang cenderung melelahkan. Bersepeda dianggap hanya bertujuan untuk kesehatan semata.Â
Memang tidak memungkiri bahwa dengan bersepeda kita akan lebih sehat karena otot-otot pada organ tubuh kita ikut bergerak hingga mengeluarkan racun-racun yang tidak diperlukan oleh tubuh. Banyak keringat bercucuran hingga rasa haus dahaga kita rasakan dengan bersepeda.Â
Jika kita masih beranggapan demikian, tentu sebagian orang akan merasa malas untuk melakukannya. Tidak semua orang suka dengan aktivitas olahraga. Ingin tubuh sehat namun malas berolahraga, itu adalah sebagian besar mimpi orang.
Padahal bersepeda tidak hanya melulu soal kesehatan. Bersepeda bisa dilakukan dengan mindset yang berbeda. Bersepeda bisa untuk solusi melepas penat. Bisa untuk mengusir kejenuhan. Tentu caranya agak sedikit berbeda dengan orang yang bersepeda dengan niatan untuk berolahraga.
Mulai dari persiapan saja, mungkin orang yang bersepeda dengan niatan serius untuk berolahraga akan lebih prepare melakukannya.Â
Dengan berbagai perlengkapan mahalnya seperti baju khusus olahraga, sepatu merk nike, helm khusus sepeda, hingga tempat minum khusus dan tentu saja sepeda nya itu sendiri yang harganya bisa sampai puluhan juta (memang sih tidak semuanya seperti itu). Apalagi di masa pandemi ini bersepeda menjadi trend paling populer dan banyak diminati.
Berbeda dengan kita yang bersepeda hanya untuk niatan melepas penat. Hanya perlu sepeda dan pakaian santai saja bisa langsung cuss jalan. Bukan berarti tidak mementingkan keselamatan. Namun memang cenderung kurang persiapan.
Dan jika hanya sekedar untuk melepas penat, bersepeda bisa kita lakukan hanya dengan ritme kecepatan yang santai bahkan cenderung pelan tanpa target apapun. Kita bisa melakukannya dengan tenang tanpa harus menghitung berapa banyak putaran roda yang kita kayuh.Â