Di masa pandemi seperti ini banyak waktu kita habiskan di rumah. Beberapa pekerjaan atau tugas sekolah harus segera diselesaikan di rumah sembari mengerjakan pekerjaan domestik lainnya seperti mencuci, membersihkan rumah, maupun masak sekalipun.Â
Rebahan menjadi kebiasaan baru di masa pandemi seperti ini. Satu harian terkadang bisa tidak melakukan apa-apa dan hanya tiduran saja sambil menikmati tayangan youtube, tiktok, ataupun hanya sekedar stalking instagram dan facebook. Terkadang banyak pekerjaan terbengkalai karena kebiasaan baru rebahan ini. Haha, jangan ya.
Sembari rebahan, perut biasanya sering teriak-teriak minta makan. Porsi makan 3 kali sehari pun terkadang masih saja kurang dan minta tambah dengan selingan cemilan. Salah satu cemilan yang sedang menjamur di Medan adalah seblak. Seblak sebenarnya bukan makanan khas Medan, tetapi dari Bandung Jawa Barat. Namun demikian saat ini mulai banyak dijumpai penjual makanan yang menjajakan sajian tersebut.
Dengan bahan baku utama dari krupuk ini seblak banyak dijual dengan ragam varian, ada seblak komplit, seblak batagor, seblak siomay, seblak sosis, seblak mie, seblak seafood, seblak ceker, dan masih banyak lainnya. Dari tampilannya terkesan seperti mie kuah karena terdapat krupuk yang dilembekkan tersebut, namun rasanya memiliki citarasa yang berbeda dengan mie kuah-mie kuah pada umumnya.
Bumbu seblak terdiri dari kencur, cabai, garam, bawang merah dan bawang putih. Bumbu yang unik membuat citarasa seblak jadi lebih enak dan segar. Biasanya seblak dijual dengan berbagai tawaran level kepedasan, ada level 1-5 tergantung selera konsumen. Biasanya seblak dijual dengan harga mulai dari Rp.15.000,- hingga Rp.25.000,- tergantung tempat makannya.Â
Seblak dijual juga dengan varian menu lain seperti bakso cuaki, bakso aci, siomay, batagor, cireng, maupun cimol. Jenis-jenis makanan tersebut semuanya berasal dari Bandung yang enak disantap ketika cuaca sedang mendung dan dingin.
Di Medan sendiri seblak banyak ditemukan di beberapa titik kota. Setidaknya apabila kita searching di googlemap terdapat lebih dari 20 tempat makan yang menjual menu tersebut. Selain itu, apabila kita pesan melalui aplikasi online seperti grab ataupun gojek maka kita akan menjumpai banyak sekali tempat yang menjual cemilan seblak. Kita bisa memilihnya sesuai lokasi terdekat dari kita berada ataupun selera tempat yang menjadi andalan kita.
Seblak ini tidak hanya sekedar cemilan, namun bisa juga dijadikan sebagai makanan pengganti kebutuhan karbohidrat kita. Semangkok seblak sudah bisa membuat perut kita kenyang. Namun demikian ketika cuaca sedang mendung sedu bisa membuat selera makan kembali muncul di beberapa jam kemudian.
Sambil rebahan, sambil nonton drakor, sambil nyemil seblak. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.
