Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berburu Keramik di Pasar Keramik Belawan, Tampak Lengang

11 Juli 2021   06:47 Diperbarui: 11 Juli 2021   06:50 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana tampak lengang (Sumber: Pribadi, 2021)

Beberapa keramik yang dijual biasanya berupa perlengkapan rumah tangga mulai dari piring, cangkir, mangkok, maupun sendok dengan berbagai ukuran dan motif hiasnya. Begitu juga dengan hiasan dinding, pernak-pernik, vas bunga, maupun pot-pot untuk tanaman. Pembeli bisa bebas memilih sesuai selera karena memang banyak varian yang dijual disana. 

(Sumber: Pribadi, 2021)
(Sumber: Pribadi, 2021)
Kisaran harganya bisa variatif mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah. Tentunya hal itu berdasarkan ukuran, bahan maupun kerumitan pengerjaannya. Harga-harga tersebut merupakan harga tawar yang diberikan penjual sehingga transaksi yang dilakukan dengan cara tawar menawar dengan penjualnya tersebut. 

Kebetulan karena hobi kami adalah menanam tanaman hias, jadi tujuan kami ke pasar keramik Belawan adalah untuk mencari pot-pot tanaman. Dengan menawar kesana kemari akhirnya kami bisa mendapatnya beberapa varian pot tanaman dengan harga satu set pot keramik cina (biru putih) Rp.100.000,-. Sedangkan pot lainnya memiliki ukuran yang lebih besar dengan jenis pengerjaan dan motif yang berbeda didapat dengan harga Rp.300.000,-.

(Sumber: Pribadi, 2021)
(Sumber: Pribadi, 2021)
Di pasar keramik Belawan tersebut sebenarnya tidak hanya menjual keramik saja. Terdapat berbagai jenis parfum, tas-tas, maupun makanan ringan yang semuanya import. Namun memang yang paling dikenal masyarakat umum tentang lokasi tersebut adalah dengan penjualan keramiknya. 

Setelah kiranya apa yang kami cari sudah didapatkan lalu kami meninggalkan lokasi tersebut dan sekedar keliling untuk menikmati kota Belawan. Tidak lama dari itu kami kembali ke Medan. Cukup melelahkan memang, namun saya sangat puas karena sudah bisa mengunjungi pasar keramik Belawan lagi. 

Selamat berakhir pekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun