Kembali ketika saya pulang kampung, tidak pernah lagi mendengar guyonan 'itu sumur dibelakang, digali sana, mana tau jumpa harta karun'. Sepertinya mereka mulai terdiam dan berfikir, 'ternyata jurusan arkeologi bisa kerja juga to, ada ya ternyata pekerjaan yang memiliki spesifik jurusan arkeologi'.
Baiklah pemirsa. Akhirnya saya masih bisa cari makan di arkeologi. Bagaimana dengan nasib teman-teman saya satu jurusan. Sebagian ada yang menjadi arkeologi plat merah seperti saya (baca: PNS), namun tidak sedikit yang bekerja di sektor lain seperti bisnis, marketing, wartawan, ataupun komunitas-komunitas budaya, sama halnya dengan lulusan-lulusan dari jurusan lain.
Intinya kita semua masih bisa berkarya kok dengan bermodal arkeologi. Tentunya untuk menambah skill harus diiringi dengan penguasaan bidang ilmu lain seperti komputer, desain grafis, bahasa Inggris, jurnalistik, atau ilmu lainnya.
Sok... untuk kalian yang masih bingung mau ambil jurusan apa, sedikit out of the box pun gak papa lho. Jangan takut akan masa depan kita. Jalani saja semua yang ada dan biarkan Tuhan yang mengatur segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H