Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kabut Asap Menyelimuti Warisan Budaya Jambi

29 Agustus 2019   20:12 Diperbarui: 30 Agustus 2019   05:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak akan pernah ada habisnya bila kita menceritakan kekayaan-kekayaan tanah air tercinta ini. Begitu kaya rayanya Nusantara kita sampai tak mampu lagi untuk mendatanginya satu persatu. 

Adalah kesempatan yang membahagiakan bila kita dapat mengunjungi salah satu lokasi wisata budaya yang dimiliki Nusantara ini, salah satunya yang ada di Provinsi Jambi. Ikon terbesar kota Jambi yang begitu diagungkan adalah Kompleks Percandian Muaro Jambi. 

Kompleks yang terletak di pinggiran Sungai Batang Hari ini berlokasi di Kecamatan Maro sebo, Kabupaten Muaro Jambi dan lokasinya tidak jauh dari Kota Jambi. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam, kita dapat mengunjungi lokasi tersebut.

Bersama teman-teman dari berbagai instansi dan kota (mba nini dosen Arkeologi UI, mba puji dosen arkeologi Udayana, mas wahyu peneliti balai arkeologi sumsel, moko peneliti balai arkeologi bali, lisda dari pusat penelitian arkeologi nasional, dodi dari balai pelestarian cagar budaya sumbar dan dara dari UI), sembari penelitian, kami berkesempatan mengunjungi lokasi tersebut. Namun sangat disayangkan, selain ikon nya yang agung dengan Candi Muaro Jambi nya, ternyata Jambi juga terkenal dengan kabut asap nya. Mulai pagi, kami sudah disambut dengan kabut-kabut asap yang konon katanya dari sisa pembakaran lahan hutan gambut yang susah untuk dipadamkan. 

Apapun itu, tentunya sangat mengganggu untuk pernafasan kita. Kita hanya pengunjung. Bagaimana dengan masyarakat yang memang tinggal disana? Entahlah. Hanya Himbauan pemakaian masker wajah lah yang sampai saat ini menjadi solusi paling efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Selfi kami menggunakan masker wajah
Selfi kami menggunakan masker wajah

Begitu megah dan luasnya kompleks percandian Muaro Jambi, walau ada kendala kabut asap, kami tetap menikmati kunjungan tersebut. berbekal masker wajah, kami berkeliling kompleks percandian dengan menggunakan sepeda yang disediakan disekitaran kompleks. Setidaknya ada lebih dari 10 candi yang kami kunjungi. 

Terdapat juga beberapa struktur bangunan candi yang sedang dilakukan pemugaran oleh pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Selain keliling kompleks, kami juga mengunjungi museum yang isinya berupa artefak-artefak yang didapat dari area kompleks percandian. Beberapa penjaja souvenir juga berderet dipintu masuk kompleks percandian. 

Satu hal yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Muaro Jambi adalah gelang yang terbuat dari biji pohon Sebalik Sumpah. Dan tentunya tak lupa juga aku untuk membelinya.

Image caption
Image caption

Tidak hanya berkunjung ke Percandian Muaro Jambi. Aku juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Jembatan Gentala Arsy yang juga merupakan ikon Kota Jambi. 

Meniti jembatan dengan berjalan kaki melintasi Sungai Batang Hari, lalu kembali ke lokasi semula dengan menaiki perahu sambil menikmati sunset menjadi pengalaman tersendiri yang sayang untuk terlewatkan. Dan sampai pada akhirnya mie celor lah yang menjadi santapan terakhirku sebelum meninggalkan Jambi. 

Jembatan Gentala Arsy
Jembatan Gentala Arsy

Mie Celor
Mie Celor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun