Mohon tunggu...
Kent Jeremy
Kent Jeremy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP TNH

Menulis, bermain, ngoding

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gubug Wayang Menjaga dan Melestarikan Budaya

11 Oktober 2024   07:20 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Gubug Wayang, yang terletak di Mojokerto, adalah sebuah lembaga budaya yang didirikan oleh Yensen Project Indonesia. Museum ini lahir dari kecintaan yang mendalam terhadap seni dan budaya Indonesia yang beragam. Didirikan pada tanggal 15 Agustus 2015, museum ini memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat mengenai kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Koleksi yang dipamerkan di Museum Gubug Wayang mencakup berbagai wayang dari seluruh pelosok Indonesia, pusaka asli, alat musik tradisional, mainan anak-anak, serta topeng. Dengan berbagai koleksi ini, museum berupaya menyampaikan pesan penting tentang pelestarian seni dan budaya yang merupakan jati diri bangsa.

Museum Gubug Wayang berkomitmen untuk menjadi pusat wisata edukasi seni dan budaya. Dengan tujuan untuk mengenalkan masyarakat pada kekayaan budaya Indonesia, museum ini berperan penting dalam pendidikan karakter dan rasa cinta tanah air. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman langsung mengenai tradisi yang telah ada sejak lama, serta memahami makna dari setiap karya seni yang dipamerkan.

Setelah dua tahun beroperasi, pada 15 Agustus 2017, Yensen Project Indonesia resmi berada di bawah naungan Sendjojo Njoto Seni Budoyo. Bpk Sendjojo Njoto sebagai pemilik tunggal berkomitmen untuk terus berbenah dan memberikan informasi yang akurat tentang sejarah budaya Indonesia.

Gubug wayang juga sudah mulai dilupakan karena perubahan generasi zaman dan juga karena perkembangan teknologi informasi. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada hiburan digital dan modern yang mengakibatkan kurangnya regenerasi seniman & Penikmat wayang tradisional. 

Kita sebagai anak muda harus melestarikannya, dengan cara :

1.)Mengenalkan Kepada Orang Lain

2.)Mengiklankan

3.)Mengajak orang lain untuk datang

4.)Mendukung dan mengikuti acara yang diadakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun