Hari ini harusnya tersenyum, bergembira, bereuforia karena tepat pada hari ini 71 tahun yang lalu sang proklamator membacakan teks proklamasi untuk bangsa kita, bangsa Indonesia.
Namun kegembiraan dan senyuman itu tak kunjung datang menghampiriku, padahala kulihat di TV betapa bahagianya para kaum berdasi dengan tawa dan senyumnya memberikan ucapan selamat kepada negeri ini, tapi kenapa saya tidak?
Mungkin mereka telah mampu mampu memaknai hari besar apa ini, dan saya tak mampu seperti mereka (memaknai).
Mereka telah merasakan kemerdekaan itu, namun apakah itu berarti saya belum merasakannya?
Ah entahlah,,, karena sampai sekarang pun saya belum memiliki satu pasang jas pun seperti yang mereka kenakan disana itu, tapi kalaupun mereka mampu merasakan kemerdekaan dengan jas mereka maka bukan berarti saya tidak bisa seperti mereka, sayapun punya cita-cita untuk sebahagia mereka ketika perayaan kemerdekaan tahun-tahun selanjutnya,,, yah dengan cara seperti mereka.
Di daerahku paling tidak sudah ada berdiri beberapa minimarket dan orang-orang sepertinya sangatlah antusias dengan keberadaan pasar mungil yang menjual berbagai produk instan yang bukan Cuma produk lokal tapi dari luar negeri pun ada, orang-orang bermobil bahkan pejabat daerahpun sering saya jumpai ketika berbelanja ditempat itu.
Melihat pemandangan itu sayapun bercita-cita ingin membangun yah paling tidak satu buah minimarket itu sudah cukup daripada bejualan dipasar yang kumuh dan kotor dan menjual barang yang tak memiliki merk sama sekali tentunya minimarket akan lebih menguntungkan buatku, para penjual dipasarpun tak akan punya kemampuan untuk bersaing denganku karna jualanku lebih menarik dengan bungkusan yang lebih indah dipandang mata apalagi sering muncul di TV juga yang dipromosikan oleh artis cantik nan seksi.
Saya juga punya mimpi membangun sebuah gedung yang tinggi menjulang kelangit yang didalamnya berisi berbagai tempat hiburan dengan taman yang begitu luas yang akan menjadi tempat singgah oleh orang-orang luar negeri ketika berkunjung kenegeriku, supaya mereka tau betapa hebatnya negeriku, namun daerahku terlalu padat untuk itu dan tak ada tempat strategis yang bisa kujadikan lahan untuk membangun impianku itu. Namun itu bukanlah berarti impianku akan terhalang.
Pantai di daerahku begitu luas membentang, akupun sudah memikirkan untuk menimbun saja pantai-pantai itu dan akan kubangun gedung impianku disana, toh laut negeriku masih luas, nelayan masih bisa  mencari ikan di tempat yang lain. Dengan cara itu gedung impianku akan kubangun dengan megahnya dan akan kusingkirka setiap kotoran yang akan mengotori gedung indahku sebelum tamu-tamu asingku datang berkunjung.
Impian yang luar biasa bagiku, jika itu telah terwujud maka saya pun akan tersenyum, bahkan tertawa dengan lebarnya saat menyambut hari kemerdekaan di tahun-tahun selanjutnya,, dan itu masih sebagian kecil dari mimipi-mimpiku,,, masih banyak minmpi lain yang akan kuceritakan pada dunia tapi nanti sajalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H