Mohon tunggu...
Chumills Deja Vu
Chumills Deja Vu Mohon Tunggu... -

sedang mencoba buat jadi penulis, sekarang ini sedang mencoba menyelesikan satu novel, dan mengisi waktu luang dengan membaca dan menulis cerita fanfics.\r\nbekerja di penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Love Really Hurts

9 Maret 2013   07:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang aku cemaskan terjadi, udara itu menjadi racun bagi kau dan aku.

Pada akhirnya udara itu hanya menyesakkan dada.  hanya saling menyakiti. itulah kenapa aku mendorongmu menjauh dariku. Namun kamu mempertanyakan kenapa aku mesti medorongmu menjauh, kau bilang kau tidak menginginkan apa-apa, tidak mengharapkan apa-apa, kau hanya ingin mencintaiku, cinta tanpa syarat.

Tapi, kenyataannya kau sama saja dengan laki-laki lain, cinta tanpa syarat itu hanya bertahan sesaat, karena kemudian kau membiarkan cemburu menyelinap dan menguasai hatimu, dan kaupun marah, dan kau menuduhku sudah menempatkanmu hanya sebagai pilihan pelarian.

Aku tidak pernah menempatkanmu sebagai pilihan, aku bahkan tidak meminta apapun padamu, dan bukankah kau yang meminta agar aku mengijinkamu untuk dibiarkan ada tanpa harus disambut dengan tangan terbuka, untuk kemudian diletakan dalam pelukan dan dekapan?

Cinta itu menyakitkan, aku memintamu untuk tidak pernah membahasnya. Dan seharusnya kau menjauh, dan membiarkanku mendorongmu untuk menjauh.

Menjauhlah sejauh-jauhnya, dan jangan lagi datang untuk membicarakan tentang udara. Udara itu adalah racun bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun