Mohon tunggu...
Chumills Deja Vu
Chumills Deja Vu Mohon Tunggu... -

sedang mencoba buat jadi penulis, sekarang ini sedang mencoba menyelesikan satu novel, dan mengisi waktu luang dengan membaca dan menulis cerita fanfics.\r\nbekerja di penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Silent Love

13 Juli 2014   12:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak tahu" aku benar-benar tidak tahu akan sampai kapan bertahan dan terluka. Patah hati berkali-kali oleh cinta yang sama.

"Kamu tidak mau selamanya seperti ini kan?" tanyamu lagi

"Ya, tapi aku sungguh-sungguh tidak tahu akan sampai kapan mencintaimu. Karena jatuh cinta padamu bukanlah bagian dari rencanaku. Dan mengakhiri cinta tidaklah semudah ketika memulainya"

Kau menatapku dengan tidak percaya

"I will love you silently, you will never notice it"

Kembali kau menatapku dengan tajam.

Aku tersenyum, mencoba untuk menyembunyikan rasa sakit yang mulai menjalar keseluruh tubuh. mencoba meyakinkamu bahwa aku akan baik-baik saja.

Dan pembicaraan kita berakhir dalam diam, yang kemudian melarut menjadi hening yang sepertinya tidak akan pernah berakhir hingga berjuta tahun. Dan aku menyadari bahwa yang tersulit dari segalanya adalah rasa rindu yang akan menghadangku esok hari.

~cm~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun