Saya baru menyadari, bahwa ada beberapa orang di dunia ini yang tidak bahagia dengan dirinya sendiri. Saya yakin semua orang berhak bahagia atas kehidupannya, dan bahagia yang hakiki tidak berasal dari orang lain, tapi dari diri sendiri. Bagaimana kita bisa menerima kesenangan dari orang lain, kalau kita, bahkan tidak damai dengan diri sendiri. Kita akan lebih mudah kehilangan diri sendiri, daripada orang lain.
Pencarian jati diri adalah proses penting dalam kehidupan seseorang, yang melibatkan eksplorasi, pemahaman, dan penerimaan diri sendiri. Proses yang mendalam dan berkelanjutan memberikan landasan yang kuat bagi individu untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Hal ini tidak hanya tentang mengetahui siapa kita, tetapi juga tentang mencintai dan menghargai diri sendiri.
Proses dalam kehidupan selalu membentuk versi yang baru. Masa depan tidak diramalkan, tapi diciptakan. Begitu juga dengan jati diri, bukan dicari, tapi dibentuk. Manusia akan terus tumbuh dari waktu ke waktu. Banyak peristiwa yang akhirnya merubah pandangan kita. Meski terlihat tidak konsisten, namun, sebetulnya kita sedang berproses. Segala kejadian di hidup kita, baik yang manis maupun yang pahit, membentuk diri kita hari ini, juga esok, dan lusa nanti.
Menurut saya, suasana keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam proses pembentukan diri. Seseorang yang keluarganya terbiasa menunjukkan rasa kasih sayang satu sama lain, mungkin proses pencarian jati dirinya akan lebih mudah. Selalu menerima dukungan dan perhatian membuat mereka merasa dihargai. Mereka akan tumbuh dengan perasaan 'aman'.
Sementara, orang-orang yang tidak merasakan itu, akan membutuhkan proses yang lebih panjang. Mereka akan fokus mencari kebahagiaan dari orang lain, lupa atas dirinya sendiri. Merasa keberadaan mereka tidak dihargai, dan muncul rasa ragu akan eksistensinya sebagai manusia di dunia ini. Mereka sibuk menaklukan dunia, dan yang lebih jauh, ingin semua mata tertuju padanya.
Pencarian jati diri menjadi perjalanan panjang  yang terus berkembang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor sepanjang hidup. Tidak ada usia tertentu yang menjadi patokan untuk menemukan jati diri, karena setiap individu mengalami perjalanan ini dengan cara dan waktu yang berbeda. Yang penting adalah kesadaran, refleksi, dan keterbukaan untuk terus belajar dan berkembang dari setiap pengalaman hidup. Maka kita tidak perlu merasa tertinggal jika teman kita sudah menemukan jati diri mereka, sedangkan kita masih membentuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H