Mohon tunggu...
Fatimah Chulia
Fatimah Chulia Mohon Tunggu... -

Murid SMPI Al Azhar 21 Solo Baru... Menyukai buku filsafat dan menulis...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benteng Vastenburg, I'm in Love!

20 Mei 2016   09:26 Diperbarui: 20 Mei 2016   19:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="berpose dengan Najwa Shihab (sumber: dokumen pribadi)"][/caption]

Sejak pertama melihat iklan di jalan yang mengiklankan Solo Book Fair 2016 sebagai pameran buku terlengkap dan terbesar, saya langsung tertarik untuk berkunjung ke pameran tersebut karena saya suka berburu buku. Ditambah lagi bahwa bintang tamu pada acara talkshow adalah pembawa acara terkenal favorit saya, yaitu Najwa shihab yang kerap disapa Mbak Nana. Tetapi saat melihat jadwal Mbak Nana berkunjung, saya kecewa karena saat itu adalah hari aktif sekolah. Saya berdoa agar pada saat itu tanggal merah tetapi saat saya melihat kalender, sayangnya nasib tidak bersama saya (bukan tanggal merah).

Allah menjawab doa saya dengan cara lain. Tepat sehari sebelum talkshow, Bu Sofia (guru BK sekaligus pendamping OSIS) membawa kabar gembira yaitu, besok seluruh OSIS Bidang Bahasa akan berkunjung ke Benteng Vastenburg, tempat dimana talkshowitu berlangsung, hehehe. Untungnya saya OSIS Bidang Bahasa, jadi besok saya dapat bertemu idola saya. Senangnya bukan main.

Esoknya, berangkatlah saya dengan hati berbunga-bunga bersama Bu Sofia juga teman-teman OSIS Bidang Bahasa yang berjumlah lima orang. Di perjalanan, Bu Sofia menawarkan saya dan kakak kelas saya, Muhammad Shoma untuk mengikuti lomba pidato yang diselenggarakan oleh IKAPI Jawa Tengah dalam rangka HARDIKNAS yang juga berlokasi di Benteng Vastenburg.

Awalnya saya ragu-ragu karena waktu untuk mempersiapkannya kurang lebih hanya 2 hari tapi setelah saya pikir-pikir lagi, tidak ada salahnya mencoba. Toh mau menang ataupun kalah yang penting bisa menambah pengalaman, because experience is the best teacher.

Di Benteng Vastenburg sangat ramai sekali, ditambah lagi saat Najwa Shihab baru saja turun dari mobil. Bagaikan gula yang dikerubungi semut. Sulit sekali untuk mendekat, padahal saya sudah bertekad untuk selfiebareng Mbak Nana. Saat sudah mulai agak sepi, saya dan teman-teman mencuri kesempatan untuk berfoto bersama Mbak Nana. Senangnya bukan hanya sekedar berfoto tetapi saya juga mendapat kesempatan untuk bersalaman dengannya. Lega rasanya hati bisa berfoto sekaligus bersalaman dengan idola.

Setelah bertemu langsung dengan Mbak Nana, membuat saya semakin kagum. Mbak nana adalah orang yang cerdas dan dapat menguasai situasi dalam pembicaraan. Selain cantik dan menarik , ia juga begitu ramah, yang membuat saya semakin kagum dan ingin menjadi seperti dia.

Tibalah saat pembukaan Solo Book Fair 2016, oleh bapak Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dengan memukul gong tiga kali. Setelah itu di mulailah acara talkshowyang mengangkat tema Menumbuhkan Budaya Literasi di Era Digital.

Seperti kata bapak Anies Baswedan, “Budaya membaca di indonesia sampai saat ini masih sulit diterapkan, berdasarkan data UNESCO, presentase minat baca indonesia sebesar 0,01 persen.” Sangat memprihatinkan, padahal membaca adalah hal yang penting untuk masa depan kita dan bangsa kita. Apalagi kita adalah generasi penerus bangsa. Di akhir talkshow, diadakan acara tanya jawab.

Rugi bila sudah sampai di Solo Book Fair tidak berburu buku. Setelah acara talkshow,saya dan teman-teman mulai menyelami satu persatu stand-stand yang ada di Solo Book Fair. Bu Sofi merekomendasikan agar buku Sejarah Dunia yang Disembunyikan karya Jonathan Black masuk ke kantong belanja saya , “Kalau sudah selesai membaca, kita bisa berdiskusi bersama. Saya juga punya buku itu.” ajaknya. Setelah membaca sinopsisnya, saya putuskan untuk membelinya.

Sesampainya di rumah, saya pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan lomba pidato, karena waktu yang tersedia sangatlah singkat. Saya mulai membuat naskah pidato, lalu latihan untuk pembawaannya yang dibantu oleh mama saya.

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah saatnya lomba. Pergilah saya bersama mama saya ke Benteng Vastenburg dengan perasaan campur aduk. Disana sudah ada Bu Sofia dan Kak Shoma yang siap beraksi. Untungnya saya tidak mendepat giliran pertama, jadi saya bisa melihat peserta-peserta lainnya.

[caption caption="alhamdulillah... menang... (sumber: dokpri)"]

[/caption]

Saat MC memanggil peserta ke 9, itu berarti giliran saya. Awalnya saya merasa sangat gugup tapi setelah maju kedepan saya merasa lebih rileks. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Selang beberapa menit, tiba waktunya pengumuman. Dengan berdebar-debar kami semua menanti siapa yang akan menjadi pemenangnya. Dan alhamdulillah saat juri mengumumkan, nama saya disebut sebagai juara pertama. Alhamdulillah ya Allah atas segala karuniaMu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun