Mohon tunggu...
Risa Rahmawati
Risa Rahmawati Mohon Tunggu... -

Saya adalah salah satu makhluk dibumi ini yang mencintai alam, menyayangi sesama saya terutama mereka yang tidak seberuntung saya dan akan menjadi hamba Allah selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Baktimu untuk Hutan

30 Maret 2010   07:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Iim Mahpudin. Pria berusia 50 tahun ini sekilas terlihat biasa saja dengan penampilan cuek dan sikapnya yang selalu terasa santai. Namun, siapa yang tahu rupanya bapak yang sudah memiliki empat orang anak ini ternyata berdedikasi sangat besar bagi alam dan lingkungan hidup, utamanya perhutanan yang kini kian rusak dan menjemput kemusnahannya. Dedikasi Pengelola Hutan Lindung di kawasan Curug Sawer Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat ini dimulai ketika beliau atas dasar panggilan nuraninya sebagai khalifah di muka bumi ini yang memiliki tanggung jawab besar terhadap segala pemberian Allah Swt di alam ini, membawa dirinya untuk mengikutsertakan diri menjadi salah satu kader PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) di Indonesia. Langkahnya dimulai ketika beliau ditugaskan sebagai petugas polisi kehutanan dari tahun 1984 sampai tahun 1990 di wilayah BHPK Rajamandala, yang kemudian meningkat menjadi Kader PHBM yang bertugas mengelola hutan lindung di wilayah, seperti Rajamandala, Banjaran dan Cililin. Sejak saat itu, beliau selalu berusaha untuk memajukan wilayah perhutanan yang dikelolanya agar menjadi wilayah hutan yang kondusif, dan selalu aktif dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan hukum perhutanan dan pengetahuan-pengetahuan akan pentingnya hutan baik kepada masyarakat maupun kepada instansi-instansi yang terkait agar turut serta dan mendukung perlindungan hutan . Sering pula beliau memberikan pengetahuan kepada anak-anak terutama mereka yang mulai mengenal alam dan lingkungan baik disekolah maupun di pesantren – pesantren agar lebih peduli dan mencintai alam terutama hutan. Tak lupa beliau sering terjun secara langsung untuk menangani berbagai persoalan lingkungan yang sering terjadi, seperti longsor, kebakaran hutan dan penebangan liar yang dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. Meskipun untuk menjalin hubungan baik dan mengajak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan hutan kepada instansi terkait tidaklah gampang, namun pekerjaan beliau yang mulia inilah yang mengantarkan beliau dapat memperoleh berbagai macam penghargaan atas usaha dan kerja kerasnya dalam melindungi dan mengelola hutan. Salah satu penghargaan yang pernah beliau dapatkan adalah Penghargaan Karir atas Dedikasi Tugas Terbaik pada tahun 1998 dan tahun 2003 dan banyak yang lainnya. Bahkan tak jarang pula beliau mendapatkan fasilitas pendidikan gratis di luar kota selama beberapa kali khusus untuk jenjang karir karena prestasi dan keberhasilan – keberhasilannya yang membanggakan dalam mengelola hutan. Kemahiran beliau dalam mengajak orang lain untuk peduli pada alampun membutanya sering mendapat panggilan dari atasan – atasan lembaganya yang lebih tinggi maupun dari pemerintahan seperti DPR untuk membagikan ilmu – ilmu dan gagasan – gagasannya mengenai hutan dan lingkungan. “ Banyak sekali yang bisa diserap dari pengalama – pengalaman Pak Iim.” Begitulah ucap banyak orang yang sering berbagi ilmu dengan beliau. Meski dedikasi pria kelahiran Cipatat, Bandung tahun 1960 ini amat besar dan penghargaan beliau yang pernah diterima tidak sedikit, hal tersebut tidak menjadikannya tinggi hati. Karena pekerjaan yang ditekuninya ini didasari karena panggilan nurani dan dijalani karena Lillahitaala. Penyuluhan – penyuluhan yang beliau lakukan, dilakukannya dengan tulus dengan harapan bahwa masyarakat akan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, utamanya dengan hutan. Karena antara manusia dan hutan selalu ada hubungan timbal balik dan tidak bisa dipisahkan kaitannya. Bila manusia tidak menjaga dengan baik lingkungan ini, maka pastilah alam akan memberikan dampaknya. Ada satu pegangan yang menjadikan beliau tulus dan ikhlas menjalani pekerjaannya dan terus mengembangkannya. “ Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain”, dan bukan sebaliknya yang ulah satu orang tetapi yang merasakan dampaknya adalah jutaan orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun