Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecanduan Kata Bijak dan Kisah Inspiratif

12 Oktober 2022   20:59 Diperbarui: 12 Oktober 2022   21:06 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam keseharian hidup, tak jarang kita amat menggemari kutipan-kutipan kata bijak, motivasi, atau kisah-kisah inspiratif. Buku-buku yang berisikan kumpulan kata-kata bijak atau kisah-kisah inspiratif mudah menjadi buku paling laku sedunia. Dan penulisnya seketika naik daun, jadi seleb mendadak yang dipuja-puji banyak penggemar, diundang ke mana-mana untuk menjadi pembicara dalam seminar-seminar yang terkadang bertarif mahal.

 Tapi pertanyaannya adalah: berapa persenkah di antara kita penggemar kutipan-kutipan bijak nan motivatif dan kisah-kisah indah nan inspiratif itu yang sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nasihat-nasihat berharga dari buku-buku itu dalam keseharian hidup kita?

 Ketika orang lain mendapatkan masalah, kita mudah saja mengutipkan satu kalimat bijak atau satu kisah inspiratif untuk menasihati mereka. Tidak salah, memang, bahkan baik jika kita bisa memberikan penghiburan yang positif seperti itu. Tapi begitu giliran kita yang tertimpa masalah, berapa banyak dari kita sungguh-sungguh dapat mempraktikkan nasihat-nasihat yang pernah kita berikan kepada orang lain, ke teman atau kerabat kita yang sedang bermasalah?

 Seringnya yang terjadi adalah kita seakan "lupa" dengan semua isi buku inspiratif itu. Atau mungkin kita terlalu takut untuk mempraktikkannya. Karena jalan praktik berarti menantang ego kita, menantang rasa kemelekatan kita. dan itu tidaklah mudah, karena kita belum biasa.

 Sesungguhnya, saat kita tertimpa suatu masalah atau kepelikan, itulah saat paling tepat, kesempatan terbaik untuk menguji diri kita: apakah kita ini hanya sebatas pencandu kata bijak dan kisah inspiratif, sejenis kelompok norak-norak bergembira yang bersorak-sorai dan memuji-muji isi suatu buku inspiratif tapi setelah itu tak berbekas apa pun dalam jejak kesadaran kita, ataukah kita adalah praktisi sejati yang mampu menerapkan nasihat-nasihat bijak itu untuk membuat diri kita terus bertumbuh, bertambah bijak dan bajik seiring waktu?

 Chuang 121011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun