Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Pelakor

10 Oktober 2020   20:30 Diperbarui: 10 Oktober 2020   20:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Perselingkuhan. Sumber: bestcellphonespyapps.com 

Dengan kata lain, dalam kasus perselingkuhan, orang ketiga dianggap sebagai penggoda, seolah hanya itu yang bisa dilakukan seorang wanita; menggoda dan mengejar laki-laki. Lalu, laki-laki dianggap sebagai makhluk suci yang berintegritas, seolah tidak mungkin berselingkuh kalau tidak ada yang menggoda. 

Kasus perselingkuhan memiliki banyak faktor penyebab, dan hubungan orang dewasa tentu lebih kompleks dari sekedar tulisan ini. Tapi sekali lagi, sangat disayangkan untuk mereka yang merasa terdidik secara akademis, namun masih lantang menggunakan istilah 'pelakor'. 

Karena sejatinya, pendidikan yang kalian miliki harus berjalan seimbang dengan tingkah laku dan tutur kata sehari-hari, untuk hal ini penggunaan istilah pelakor. 

Karena jika ingin mengadili, lebih baik mengadili pelaku perselingkuhan dalam hubungan, bukan orang ketiga di luar hubungan.

Ingat saja, seseorang tidak akan pernah masuk ke dalam rumah orang lain jika sang pemilik rumah tidak mengundang dan mengunci pintu rumahnya dengan rapat.   

Memang tidak mudah mengakui bahwa pasangan kita sudah tidak cinta, memilih orang lain di belakang, mengkhianati janji-janji yang pernah terucap, dan lain sebaginya. Tapi, daripada mengeluh dan marah akan adanya orang ketiga, akan lebih baik jika belajar menerima keadaan, memaafkan diri sendiri dan orang lain. 

Jakarta, 2020.
Christie Stephanie Kalangie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun