Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Can You Shut Up, Man?"

3 Oktober 2020   15:35 Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:30 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Photo: newshub.co.nz

Presiden AS, Donald Trump dan saingannya dalam pilpres AS, Joe Biden, terlibat adu argumen yang sengit. Hal itu terjadi pada Selasa (29/9/2020) di Cleveland saat mereka berhadapan di debat capres pertama. 

Pada debat capres tersebut, mereka diharapkan menyampaikan ide serta gagasan yang baik jika terpilih menjadi Presiden AS selanjutnya, namun ternyata keduanya saling berbalas serangan verbal. 

Tak hanya itu, Trump ternyata sering memotong pembicaraan lawannya sehingga Biden menyuruhnya untuk menutup mulut, "can you shut up, man?" 

Tendensi potong-memotong pembicaraan saat seseorang sedang berbicara memang kerap kali terjadi. Hal ini tentunya membuat sang pembicara, lawan bicara, dan pendengar/penonton lainnya merasa terganggu. 

Kali ini, penulis punya beberapa tips yang bisa dilakukan jika berhadapan dengan orang yang suka memotong pembicaraan. 

Punya persiapan sebelum berbicara 

Kalau sebelumnya kamu memang tahu bahwa lawan bicaramu terindikasi suka memotong pembicaraan orang lain, maka sebaiknya kamu bersiap untuk kemungkinan terburuk bahwa pembicaraanmu nantinya akan dipotong. 

Caranya, pastikan kamu berbicara dengan singkat, padat dan tepat. Perhatikan bahasa tubuh dan hindari intonasi suara yang agresif atau menyerang. 

Intinya, sebisa mungkin jangan memancing lawan bicara untuk menyela ketika kamu sedang berbiara. 

Jangan terpancing 

Hal yang sering terjadi ketika pembicaraanmu dipotong oleh orang lain adalah, kamu juga terbawa suasana dan malah saling memotong pembiacaraan. 

Pastikan kamu tetap fokus dengan poin-poin yang ingin kamu sampaikan dan jangan sampai terbawa emosi karena pembicaraanmu dipotong. 

Hindari hal tersebut karena tentunya tidak etis, dan juga akan sangat menggannggu pendengar/penonton lainnya. 

Mengganti kalimat, "can you shut up, man?" 

Kalau lawan bicaramu sudah tidak bisa dikendalikan lagi, kamu bisa menggunakan kalimat "Hei, dengar saya bicara dulu sampai selesai, ya. Jangan menyela, nanti kamu juga akan punya waktu untuk menyampaikan pendapatmu." 

Gunakan bahasa tubuh/body language 

Gunakan tanganmu untuk bilang "biarkan saya menyelesaikan apa yang telah saya mulai". 

Kalau masih disela juga, kamu dapat mengalihkan pandanganmu ke tempat lain untuk memberi kesan bahwa kamu telah muak dengan tindakannya. 

Tinggalkan 

Ya, tidak ada alasan lagi untuk tetap mempertahankan keadaan tidak produktif tersebut, dimana kamu tetap berusaha menyampaikan pendapatmu namun terus dipotong oleh lawan bicara. 

Source Photo: newshub.co.nz
Source Photo: newshub.co.nz

Belajarlah saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain. Walau kamu memang tidak setuju dengan pendapat mereka, bersabarlah sembari menunggu giliranmu untuk menyalurkan pendapat. 

Tak hanya itu saja, debat kusir antara Trump dan Biden tersebut mengajarkan kita semua untuk belajar memperlakukan lawan bicara dengan baik. 

Jika kamu ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, maka kamu harus memperlakukan orang lain dengan baik terlebih dahulu. Tapi jika kamu tidak keberatan menerima yang tidak baik dari orang lain, maka teruslah saja berbuat yang tidak baik. Pada akhirnya, you can always get what you deserve. 

Jakarta, 2020.
Christie Stephanie Kalangie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun