Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Membiasakan Diri Menjadi Dewasa

21 September 2020   21:40 Diperbarui: 22 September 2020   15:31 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Photo :  getafirstlife.com 

Lingkaran pertemanan itu berputar. 

Namanya juga lingkaran pertemanan, bisa saja berputar. Yang dulu sangat akrab, sekarang tidak pernah menyapa. Yang dulu jarang menyapa, sekarang jadi sangat akrab. Yang dulu dekat, sekarang perlahan menjauh. Yang dulu dihindari, sekarang malah sangat dekat. People changed, so do you. 

Setiap orang itu seperti buku. 

Karena setiap orang itu seperti buku, maka percayalah bahwa akan selalu ada pelajaran tersembunyi yang bisa kita ambil dari hal-hal kecil. Belajarlah untuk menilik sisi lain dari cerita, kejadian, dan kehidupan orang yang berada di sekitar kita. 

Pentingnya ilmu agama bagi kehidupan. 

Pelajaran pentingnya adalah, bahwa semakin belajar menjadi dewasa, kamu akan menyadari betapa pentingnya ilmu agama. Ia bagaikan benteng yang mampu melindungi dari berbagai macam hiruk pikuk dunia yang melelahkan ini. Ia yang memberikan semua jawaban dari keresahan di dalam dunia ini. Tanpa ilmu agama yang kuat, hidup akan terasa hampa dan hambar. 

Wah! banyak juga, ya? 

Yup, itu bahkan belum semuanya. Menjadi dewasa memang butuh proses yang cukup melelahkan. Kamu harus merasakan sakit, patah hati, bahagia, sedih, dan putus asa. Akan ada air mata dan juga tawa yang mewarnai proses ini. Tapi kamu harus menjadi dewasa, harus. 

Percaya saja bahwa pilihan menjadi pribadi yang dewasa itu seru. Jadi, jangan takut untuk mulai membiasakan diri, ya. 

Jakarta, 2020.
Christie Stephanie Kalangie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun