Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Manusia dan Menyoal Perspektif Negatif yang Sering Kali Muncul

29 November 2019   10:55 Diperbarui: 30 November 2019   09:55 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : imgcdn.mommiesdaily.com

"Kenapa kamu mau tinggal di daerah itu?", "Cari kost-an di tempat lain saja, gimana?", "Kalau kamu kenapa-kenapa, gimana?", "Nanti kamu dipaksa ikut mereka, gimana?", "Pindah saja, bahaya," dan berbagai pertanyaan-pernyataan serupa yang sering orang-orang lontarkan kepada saya saat pertama kali mengetahui daerah tempat tinggal saya.

Source : imgcdn.mommiesdaily.com
Source : imgcdn.mommiesdaily.com
Menjawab pertanyaan mereka.

Setiap akhir pekan saya mengikuti jadwal kelas perkuliahan di salah satu kampus swasta di Jakarta Selatan. Jarak dari Jakarta Selatan hingga kembali ke rumah kost cukup memakan waktu yang lama, sampai di kamar sekitar jam 10.30pm atau 11pm.

Turun dari Halte Busway pun tidak langsung sampai di rumah kost, saya harus berjalan kaki sekitar 1 KM untuk sampai ke tujuan. Memang benar, jam-jam seperti itu pun Jakarta masih sangat ramai, masih ada yang nongkrong, karaoke-an, nobar, dan berbagai aktivitas malam minggu lainnya.

Satu hal yang saya sadari dan saya syukuri, selama ini saya tidak pernah diganggu, ataupun merasa terganggu, tidak. Mereka tidak pernah melakukan pelecehan secara fisik maupun verbal kepada saya.

Satu kali, saat sedang berjalan kaki menuju tempat tinggal, ada seorang wanita yang juga berjalan kaki tepat di depan saya, kurang lebih 15 langkah di depan. Pakaiannya terbuka di beberapa bagian sehingga menunjukkan lekukan tubuhnya, dengan sepatu hak tinggi yang ia gunakan, serta dandanannya yang sangat mencolok menunjukkan identitasnya sebagai wanita malam.

Tentu saja setelah ini kalian bisa menebak apa yang terjadi.

Ya, benar saja. Wanita itu mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan secara verbal. Para lelaki yang masih nongkrong di pinggiran jalan terlihat mengucapkan kata-kata yang tidak pantas pada bagian tubuh wanita malam tersebut sambil tertawa, bahkan ada seorang pria yang tak tahan menggodanya dan seperti ingin menghampiri lalu menyentuhnya. Si wanita malam itu pun terlihat tidak keberatan dengan perlakuan yang ia dapatkan. Miris, dan sangat menyedihkan memang.

Lalu, bagaimana dengan nasib saya?

Tentu saja setelah melihat kejadian itu dari kejauhan, saya menjadi sangat was-was dan mengucap doa dalam hati karena beberapa langkah lagi akan melewati tempat itu juga.

Namun ternyata, Yang Maha Esa masih melindungi saya. Saat melangkahkan kaki tepat di depan mereka, mereka tampak kembali melakukan aktivitasnya seperti sedia kala. Ya, mereka seperti tidak menggubris langkah saya. Setiap hari saya selalu sampai ke rumah kost dengan selamat. Setiap malam saat pulang kerja ataupun pulang kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun