Saya mencoba berpikir kritis dan menanyakan perihal jasa pengiriman apa yang mereka gunakan untuk mengirimkan barang tersebut. Setelah mendapatkan informasi mengenai jasa pengiriman, saya mencari nomor yang dapat dihubungi dan KENA!
Ternyata, untuk pengiriman barang elektronik dengan segala asuransi, biaya yang paling banyak dikenakan adalah 30.000 ribu rupiah per barang. Saat saya menghitung kembali, barang tersebut kurang dari 1 kg, biaya 1 kg Bandung-Jakarta sebesar 15.000 ribu rupiah dengan asuransi 30.000 ribu rupiah, berarti total semestinya adalah 45.000 ribu rupiah.
Namun, pihak store mengharuskan saya mengirim dana ke rekening mereka sebesar 250.000 ribu rupiah untuk biaya pengiriman. Keuntungan yang lumayan, bukan? Bagaimana jika saya bukan satu-satunya korban di sini? Anggap saja ia sudah menghubungi 20 calon korban dengan perkiraan 250.000 ribu rupiah kali 20 calon korban = 5.000.000. Mereka mendapatkan 5.000.000 hanya dengan ongkang kaki dan menipu orang banyak.
Saya memutuskan untuk diam, tidak akan mengirimkan dana tersebut dan tidak menghubungi Mbak Gita maupun Mas Tara. Namun diamnya saya ternyata menjadi tanda tanya bagi mereka. Berkali-kali mereka menghubungi dan menanyakan apakah biaya pengiriman tersebut sudah saya transfer, dan jika sudah melakukan transaksi harap segera mengirimkan bukti mengingat saya harus segera melakukan sesi rekaman video endorse.
Beruntung, saya memiliki saudara yang kurang lebih tahu mengenai dunia pemasaran online seperti endorse ini.
"Kamu gak perlu bayar pengiriman walaupun feenya dalam bentuk barang tersebut. Lagian, gak make sense Bandung-Jakarta dengan biaya pengiriman semahal itu. Kamu juga tanya ke pihak pengirimannya kalau biaya sebenarnya gak seperti itu. Jadi, hati-hati. Zaman sekarang modus penipuan memang bermacam-macam."
Sehari berlalu dengan banyaknya panggilan tak terjawab dari sang owner dan admin, akhirnya membuat saya harus membuka suara. Dengan sopan saya menyampaikan permintaan maaf saya dan menolak ajakan endorse tersebut tanpa memberikan alasan apapun. Saya tidak ingin berada di dalam situasi yang "panas" karena mencerca mereka sebagai penipu walaupun saya tahu mereka adalah penipu.
Bisa kalian tebak apa yang terjadi setelah ini. Ya, tentu saja mereka marah dengan sedikit cacian dan seketika memblokir akun Instagram juga WhatsApp saya. Namun tak apa, karena saya menganggap kemarahan mereka adalah lelucon dan kemenangan bagi saya.
Setidaknya saya selamat dari kasus ini. Jauh di lubuk hati yang terdalam, saya berharap saya menjadi orang terakhir yang coba mereka kelabui. Saya sungguh berharap mereka sadar dan tidak menyepelekan orang lain dengan cara membodohi dan membohongi.
Semoga apa yang saya alami disini tidak menimpa para pembaca sekalian.