Sebuah pertandingan final yang mengesankan tersaji di Rod Laver Arena mempertemukan dua petenis putri yang memang pantas berada di babak akhir turnamen untuk memperebutkan trophy Grand Slam pertama di tahun 2025.
Aryna Sabalenka (26), peringkat satu WTA dan sekaligus juara bertahan Australia Terbuka dua kali berturut-turut menjadi favorit di turnamen pembuka Grand Slam musim ini, sebagai unggulan pertama sudah pasti ia akan memukau penonton dengan permainan berkelasnya.
Petenis Belarusia ini telah memenangkan 33 dari 34 pertandingan terakhirnya di turnamen lapangan keras utama, dan sedang berupaya menciptakan sejarah menjadi petenis wanita pertama dengan tiga kemenangan beruntun di Australia Terbuka setelah klaim gelarnya pada tahun 2023 dan 2024 .
Sementara itu lawannya Madison Keys (29), meski masih mengincar gelar Grand Slam pertamanya, setelah sebelumnya pernah kalah di final turnamen utama melawan Sloane Stephens di AS Terbuka pada tahun 2017. Tetapi petenis Amerika Serikat unggulan ke-19 ini cukup pantas mengisi satu tempat di final.
Madison Keys telah menunjukkan penampilan terbaiknya dalam perjalanannys yang luar biasa menuju final, setelah mengalahkan Elena Rybakina (25) dan Elina Svitolina (30) sebelum kemenangan tiga set yang epik atas unggulan kedua Iga Swiatek (23) di semifinal.
Rupanya sejarah batal tercipta di Australia Terbuka, Madison Keys dengan perkasa menunjukkan penampilan terbaiknya setelah meraih kemenangan luar biasa  6-3, 2-6, 7-5 atas Aryna Sabalenka dalam pertandingan yang berlangsung 2 jam dan 4 menit.
Permainan yang luar biasa langsung ditampilkan oleh Madison Keys dengan mematahkan servis Sabalenka di game pertama dan ke lima untuk memimpin set pertama dengan 4-1.
Keys bahkan memimpin 5-1 setelah mencatat kan love game di game ke-6. Tetapi Sabalenka tak mau menyerah begitu saja, Ia membalas melakukan break point di game ke-8 dan mulai mengejar 5-3.
Namun, Keys dengan penuh percaya diri terus melayani permainan lawannya, Ia kembali mematahkan servis Sabalenka. Setelah pukulan backhand Keys yang diarahkan ke sisi kanan tak bisa diantisipasi Sabalenka yang terpaku di sisi kiri, 6-3 Madison Keys hanya berjarak satu set lagi dari gelar Grand Slam pertamanya.
Keys tampil percaya diri dengan performa yang mengesankan, mengendalikan reli-reli lewat pukulan groundstroke yang keras. Sementara Sabalenka kesulitan dalam mengontrol servisnya dan gagal menemukan ritme dalam permainannya, tercatat Sabalenka membuat empat kali kesalahan ganda dan 13 unforced errors.
Set kedua angin berubah arah, harapan Aryna Sabalenka untuk meraih tiga kemenangan beruntun yang bersejarah sepertinya bakal terwujud. Servis berada di tangan Keys, setelah berbagi poin 1-1, Sabalenka melaju dengan cepat untuk memimpin 4-1 dengan mematahkan servis Keys di game ketiga dan kelima.
Unggulan teratas turnamen ini terus melaju dengan cepat dan menutup set kedua dengan 6-2 dalam durasi permainan 45 menit, setelah pukulan forehand Keys terlalu memanjang dan jatuh di belakang garis.
Petenis Belarusia itu secara signifikan meningkatkan performanya dalam mengontrol servisnya dimana di set ini Sabalenka mencatatkan dua ace dan hanya satu double fault dengan persentase servis pertama mencapai 83%, meski masih melakukan 12 unforced errors tetapi itu lebih baik dari Keys membuat 14 kesalahan sendiri.
Set ketiga yang berlangsung dengan seru dan menarik, menjadi penampilan yang sempurna oleh kedua petenis yang menyelesaikan 10 game awal dengan saling mempertahankan servis masing-masing. Pertandingan berlangsung cepat tidak ada satu game pun yang berakhir dengan deuce.
Game ke-11 Keys melakukan servis, poin pertama direbut Sabalenka dan bahkan unggul lebih dulu 15-30. Tetapi Madison Keys dengan semangat yang masih menyala berhasil merebut tiga poin terakhir.
Keys menyelesaikan game ke-11 setelah pukulan forehand-nya mengecoh Sabalenka yang bergerak ke kanan, sementara bola jatuh di kirinya.
Game ke-12 giliran Sabalenka yang memegang servis, dan Ia langsung tertinggal 0-30, bahkan 15-40 setelah Ia gagal mengembalikan forehand keras Keys, bola menyangkut di net. Keys selangkah lagi dari gelar mayor pertamanya, double match point.
Sabalenka tak patah semangat, Ia memperpanjang asanya memperkecil skor 30-40, setelah pengembalian bola Keys melebar tipis.Â
Tetapi itu hanya harapan sesaat, Madison Keys akhirnya benar-benar meraih gelar mayor pertamanya saat Sabalenka mati langkah untuk mengantisipasi groundstroke forehand Keys yang menusuk tajam di sisi kiri Sabalenka.
Madison Keys telah menyelesaikan misinya dengan kepercayaan diri, agresi, mengambil inisiatif, dan bermain dengan tanpa rasa takut, yang merupakan pembalasan atas kekalahan 6-0, 6-7, dan 6-7 dari Sabalenka pada semifinal US Open 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI