Di pertandingan ini, The Green Falcons didampingi pelatih anyar Herve Renard yang menggantikan Roberto Mancini. Meski Renard bukan orang baru di timnas Arab Saudi, Ia pernah menangani Salman Al Faraj dua tahun lalu.
Mungkin Renard sudah mengenal timnya, tetapi Shin Tae-yong juga sudah mengenal lawannya. Artinya kekuatan dan kelemahan tim Arab Saudi sudah ada dalam bayangan Coach STY, hasil imbang terakhir 1-1 tentu  menjadi modal bagi Coach untuk  menyusun strategi terbaiknya.
Sementara  itu, bagaimana kekuatan dan kelemahan timnas Indonesia tentu masih diraba-raba oleh Renard. Apalagi mereka dipastikan tidak akan diperkuat dua pemain andalannya, yakni kapten tim Salman Al Faraj dan Bek Muhannad Al-Shanqeeti.
Secara tim Arab Saudi memiliki kelemahan terutama di sektor depan. Di sektor ini, sejauh ini mereka baru mencetak tiga gol, satu ke gawang Indonesia saat keduanya bermain imbang 1-1 di Saudi, dan dua gol ke gawang China dalam kemenangan mereka atas tuan rumah China.
Di sektor belakang, Arab Saudi juga tidaklah bagus-bagus amat, apalagi mereka kehilangan dua pemain andalannya Salman Al Faraj di posisi gelandang dan bek Muhannad Al Shanqeeti. Sejauh ini, mereka sudah kebobolan 4 gol, dua dari Jepang dan masing-masing 1 dari Indonesia dan China.
Artinya, bagaimana menjebol gawang Ahmed Al-Kassar pasukan Garuda sudah punya pengalaman, namun demikian Shin Tae-yong tak boleh lagi bermain-main dengan komposisi pemain terutama di sektor depan dan gelandang serang yang sejauh ini masih menjadi titik lemah timnas Merah Putih.
Sekarang adalah saatnya menunjukkan pada dunia "ini Indonesia bung", pemain bagus sudah ada. Tugas STY adalah bagaimana menghangatkan ruang ganti dengan memberi semangat pada anak asuhnya dan enjoy menjalankan strategi yang telah disusunnya.
Siapapun yang diturunkan Coach STY sebagai starter harus siap mental dan fokus serta enjoy dalam bermain, jangan pernah kehilangan konsentrasi dan jangan pernah panik menghadapi serangan lawan. Kualitas pemain timnas kita tidak berada di bawah Arab Saudi.
Sejauh ini, kelemahan Shin Tae-yong dalam meramu skuadnya adalah belum pernah ada komposisi the winning team, dari lima laga yang sudah dijalani selalu saja ada perubahan mendasar.
Terutama saat menghadapi China yang begitu sangat disesalkan ketika komposisi winning team bisa diambil salah satu dari tiga laga sebelumnya tetapi sepertinya Coach STY lebih memilih egonya sebagai pelatih daripada mau mengerti keinginan para suporter yang sudah begitu haus untuk meneguk nikmatnya kemenangan.
Kemenangan melawan Arab Saudi akan menjadi tonggak besar yang akan menjadi trigger bagi timnas untuk menuju ke Piala Dunia, kenapa harus menunggu nanti jika saat ini kita bisa, ayo Shin Tae-yong jangan lagi main coba-coba.