Meski musim 2024/25 masih sepertiga jalan, persaingan ketat di pentas LaLiga sudah terasa. Tim-tim yang berpotensi menjadi juara dan atau setidaknya finis di posisi Liga Champions sudah bisa terlihat, demikian juga halnya dengan tim-tim potensial degradasi sudah mulai terbaca.
Untuk posisi papan atas, tiga besar langganan juara di Liga Santander Barcelona, Real Madrid dan Atletico Madrid masih cukup superior untuk menguasai persaingan di papan atas.
Namun, untuk posisi papan bawah, sebuah nama yang cukup disegani di Liga Spanyol, Valencia CF berada di dasar klasemen dengan hanya menorehkan 1 kemenangan dan 4 hasil imbang dari 11 pertandingan.
Sebenarnya Liga Spanyol sudah memasuki pekan ke-13, namun bencana banjir besar akibat badai dana yang melanda Valencia membuat dua laga pasukan berjuluk El Che ini terpaksa ditunda. Yakni laga tandang kontra Espanyol dan laga kandang melawan Real Madrid.
Keterpurukan pasukan yang dilatih oleh Ruben Baraja mulai terasa dua musim lalu (2022/23) dimana mereka harus berjuang hingga ke pertandingan terakhir untuk dapat lolos dari ancaman degradasi, dengan finis di posisi ke-16.
Musim lalu, Valencia sedikit membaik dengan finis di posisi ke-9. Klub milik milyarder Singapura, Peter Lim yang menjadi pemegang saham terbesar klub sejak 17 Mei 2014 kini harus berjuang keras untuk keluar dari jurang degradasi.
Valencia terakhir kali degradasi di musim 1985-86 dan ini adalah yang pertama kalinya, saat klub menghadapi krisis keuangan dengan banyak utang yang tak mampu diatasi manajemen klub yang saat itu dipimpin oleh Vincente Tormo. Namun, Valencia bisa kembali ke Liga utama di musim berikutnya.
Valencia adalah salah satu klub yang disegani di Liga Santander, pasukan kelelawar hitam ini telah memenangkan 6 kali Liga Spanyol, mereka berada di urutan kelima tim tersukses menjuarai Liga Spanyol  setelah Real Madrid (36), Barcelona (27), Atletico Madrid (11), dan Atletico Bilbao (8).
Selain itu, Valencia juga 8 kali menjuarai Piala Raja Spanyol atau Copa del Rey, yang terakhir kali mereka rebut tahun 2019 dengan mengalahkan Barcelona 2-1 di final. Valencia juga sekali menjuarai Piala Super Spanyol di tahun 1999.
Di kompetisi Eropa, Valencia juga mencatatkan hasil yang cukup positif. Menjuarai Cup Winners Cup (kompetisi antara juara piala Liga di negara Eropa) 1978-79 dengan mengalahkan Arsenal (5-4) dalam adu penalti.
Valencia juga sekali menjuarai Piala UEFA di musim 2003-04, saat mereka mengalahkan Marseille 2-0 di final. Mereka juga dua kali berturut-turut tampil di final Liga Champions, 1999-2000 kalah dari Real Madrid 3-0, dan 2000-01 kalah adu penalti (4-5) dari Bayern Muenchen.
Periode tersukses Valencia terjadi dari tahun 1999 hingga akhir musim 2004. Mereka cukup dominan dengan total dua gelar La Liga, satu Piala UEFA , satu Copa del Rey, dan satu Piala Super UEFA serta dua final Liga Champions dalam rentang periode tersebut.
Banyak pemain-pemain ternama di jamannya yang pernah berkostum Kelelawar hitam. Di masa emas Valencia 1999-2004, ada Ruben Baraja yang sekarang menjadi pelatih Valencia.
Siapa pula yang tak kenal dengan Pablo Aimar penyerang Argentina yang didatangkan dari River Plate dengan rekor penjualan termahal klub 24 juta Euro. Begitu juga Didier Deschamps yang sekarang menjadi pelatih timnas Prancis.
Penjaga gawang Santiago Canizares, ada gelandang bertahan sekaligus kapten tim yang cukup disegani David Albelda, Gaizka Mendieta, dan Roberto Ayala mereka semua menjadi amunisi maut Los Che di fase kejayaan Valencia yang tak mungkin dilupakan oleh publik Mestalla.
Setelah itu masa itu, ada nama David Villa top skorer timnas Spanyol dengan 59 golnya yang berseragam putih hitam dari 2005 hingga 2010, dan David Silva yang memperkuat Valencia dari 2006-2010 sebelum pindah ke Manchester City.
Siapa yang tak kenal Mario Kempes, bintang piala dunia Argentina 78 yang bergabung bersama Valencia dari 1976-1981 dan 1982-1984. Kempes membawa Valencia meraih satu gelar Copa del Rey, satu Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa.
Deretan pemain penting yang pernah menjadi pujaan publik Mestalla, bukan pemain sembarangan, ada bintang Brazil Romario, bintang Argentina Claudio Lopez, dan Ariel Ortega. Adrian Ilie bintang Rumania, penyerang Rusia Oleg Salenko, penyerang Yugoslavia (Serbia) Predrag Mijatovic, penjaga gawang Spanyol Andoni Zubizarreta dll.
Kini di masa-masa sulit Valencia, kita tidak menemukan lagi nama-nama pemain yang termasuk dalam daftar pemain kelas atas apalagi super star. Pemain termahal milik Valencia yang boleh diandalkan adalah penjaga gawang timnas Georgia, Giorgi Mamardashvili.
Mamardashvili yang memiliki harga pasaran Rp. 782, 2 Milyar, sayangnya akan segera meninggalkan Valencia, ini adalah musim terakhirnya di Valencia, saat ini Mamardashvili berstatus pemain pinjaman dari Liverpool.
Setelah resmi menjadi milik the Reds pada penandatanganan kontrak 27 Agustus 2024 lalu. Mamardashvili baru akan bergabung di Anfield pada musim 2025-2026 nanti.
Meski demikian, masih panjang jalan yang bisa ditempuh oleh Ruben Baraja untuk mengangkat  timnya, namun tentu ada pekerjaan besar yang harus dilakukannya. Mengangkat talenta-talenta muda Mestalla untuk lebih bersemangat memberikan yang terbaik bagi tim.
Pasukan muda Baraja cukup menjanjikan, sebut saja Cristian Mosquera yang memiliki harga pasaran kedua tertinggi di Valencia dengan nilai Rp. 521,45 Milyar. Bek tengah berusia 20 tahun ini merupakan bagian dari tim Olimpiade Spanyol yang merebut medali emas di Paris.
Kemudian ada Javi Guerra dengan nilai pasaran Rp. 347,63 Milyar. Javi Guerra gelandang tengah berusia 21 tahun ini sudah mendapatkan tempat di tim utama dengan 10 dari penampilan di musim ini, dengan 6 diantaranya sebagai starter.
Javi Guerra sudah masuk dalam lirik klub-klub besar seperti Manchester City, Bayern Munich, PSG, Barcelona dan Real Madrid. Kondisi ini tentu menambah motivasi si anak muda untuk memberikan penampilan terbaiknya agar bisa dipinang oleh klub-klub yang mengincarnya, apalagi kondisi keuangan klub mereka sedang tidak baik-baik saja.
Satu lagi skuad muda Valencia yang diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih untuk membuat klub terlepas dari ancaman degradasi adalah Yarek Gasiorowski, center back berusia 19 tahun yang telah mendapat tempat di tim utama dengan 4 penampilannya dengan tiga diantaranya sebagai starter dan bermain penuh 90 menit.
Yarek Gasiorowski, mempunyai nilai pasaran Rp. 260,72 Milyar bermain sebagai bek tengah, pemain Spanyol yang berdarah Polandia ini menjadi incaran serius dari Inter Milan yang kabarnya telah mengajukan tawaran menggiurkan sebesar 20 juta Euro atau Rp. 335,5 Milyar.
Namun, meski klub tengah mengalami kesulitan keuangan serius, El Che tak berniat melepas bintang muda mereka. Mereka telah mengaktifkan opsi untuk memperpanjang kontrak Gasiorowski. Hal ini membuat klausul pelepasan pemain Spanyol itu naik menjadi 45 juta Euro atau Rp. 754,875 Milyar.
Mampukah pasukan kelelawar hitam ini keluar dari krisis yang mendera, tentu bagi penggemarnya kejadian degradasi Valencia di tahun 1986 yang lebih disebabkan oleh krisis finansial semoga tidak ingin terulang kembali.
Pekerjaan rumah pihak manajemen dan juga tim pelatih akan bertambah serius dengan bencana besar yang melanda di wilayah Valencia yang menyebabkan kelumpuhan total disana dan membuat dua laga Valencia tertunda dan bahkan putaran terakhir MotoGP 2024 di Valencia dibatalkan dan dipindahkan ke Barcelona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H