Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sang Raja Tanah Liat Putuskan Pensiun, Juara Tak Tergantikan

20 Oktober 2024   22:20 Diperbarui: 21 Oktober 2024   00:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Nadal saat merebut Trophy France Open 2005 (lavanguardia.com) 

Era besar tenis dunia perlahan namun pasti akan berubah. Rafael Nadal (38) salah satu dari "tiga besar" tenis bersama Roger Federer dan Novak Djokovic yang mendominasi lapangan tenis terbaik dunia selama lebih dari satu dekade, mengumumkan pengunduran dirinya dari tenis setelah final Piala Davis pada bulan November nanti.

Para penggemar tenis dunia, terlebih para fans Rafael Nadal tentu akan merasa kehilangan sosok yang penuh semangat dalam setiap penampilannya, yang selalu tampil dengan ritual khasnya memegang beberapa bagian di kepala dan bahunya sebelum melakukan servis. 

Para penggemar tidak dapat lagi menyaksikan selebrasi menggigit trophy yang menjadi ciri khas Nadal ketika memenangkan suatu kejuaraan.

Ada daya tarik tersendiri jika melihat gaya permainan Nadal, dengan fisik yang atletis dan semangat yang tak kenal lelah, serta mental yang kuat. Bermain dengan gaya kidal dan backhand dua tangan, memiliki kekuatan pukulan yang hebat, terutama pukulan forehand top-spinnya yang dahsyat dan mematikan.

Sepanjang 23 tahun karir profesional Nadal sejak terjun ke tenis profesional di tahun 2001 di usia 15 tahun, Rafa mencatatkan rekor menang-kalah 1080 - 227 dengan 92 gelar. 

Dengan 22 gelar Grand Slam yang dikantonginya, termasuk diantaranya rekor 14 gelar di Roland Garros sehingga Ia mendapatkan julukan King of Clay. Selain itu di Grand Slam Rafa juga memenangi 4 gelar US Open, 2 gelar Wimbledon dan  Australia Open.

Di samping itu Rafael Nadal juga berjasa bagi negaranya dengan mempersembahkan 4 gelar juara piala Davis (2004, 2008, 2009, 2011) dan dua medali emas Olimpiade, yakni di nomor tunggal putra di Olimpiade 2008, serta emas ganda putra berpasangan dengan Marc Lopez di Olimpiade 2016.

Sang raja tanah liat telah memutuskan untuk gantung raket, Rolland Garros mungkin akan bersedih kehilangan 'maskot' yang telah mendominasi sejak debutnya di tahun 2005. Nadal telah menjadi yang terhebat di sana, dan sepertinya akan sulit disamai apalagi dilewati oleh petenis lain, Rafa memenangi 112 pertandingannya di Roland Garros dan hanya menderita empat kekalahan sepanjang keikutsertaannya di France Open.

Nadal memenangkan pertandingan pro pertamanya dengan mengalahkan Ramon Delgado di turnamen ATP 250 Majorca. Rafa pun meraih gelar ATP pertamanya di ATP 250 Sopot, di Polandia, pada Agustus 2004, mengalahkan petenis Jose Acasuso (Argentina) di final.

Sebuah catatan menarik, sebelum resmi terjun ke pro saat Nadal berusia 14 tahun. Nadal berkesempatan melakukan pertandingan eksebisi melawan petenis nomor 1 Australia saat itu, Pat Cash yang dijadwalkan bertanding melawan Boris Becker, tetapi Boris berhalangan sehingga digantikan oleh Nadal, dan hasilnya Nadal berhasil mengalahkan Pat Cash.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun