Setelah final Liga Champions 2023 Manchester City dan Inter Milan kembali bertemu dalam babak penyisihan grup di fase liga baru Liga Champions UEFA. Kali ini City bertindak sebagai tuan rumah di Etihad Stadium.
Pertandingan berjalan seru, namun berakhir tanpa gol setelah 90 menit. Manchester City dan Inter telah mengerahkan segenap kemampuan mereka untuk mencapai hasil terbaik dalam laga yang sangat menghibur.
Seperti pada final Liga Champions yang dilakoni kedua tim pada tahun 2023, pertandingan berlangsung sengit dan menegangkan. Ancaman dari Inter bahkan lebih terasa dibandingkan saat mereka berlaga dalam final UCL 2023 di di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul.
Simone Inzaghi mencadangkan penyerang andalan mereka Lautaro Martinez dalam pertandingan pertama di fase grup ini. Sementara itu Inzhagi secara brilian menempatkan Yann Bisseck, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni yang secara sistematis membatasi  Erling Haaland.
Haaland yang sedang on fire, dengan sembilan golnya di empat pertandingan awal di Premier League musim ini dan sedang mengejar rekor 100 gol untuk City ini  tidak dapat menampilkan performa terbaiknya di hadapan tiga bek Inter yang membatasinya.
Tuan rumah  mendominasi penguasaan bola di babak pertama dengan beberapa peluang bagus dari Savinho, Haaland, dan De Bruyne, tetapi semua peluang-peluang itu belum bisa merontokkan kepiawaian Sommer di bawah mistar gawang Inter.
Begitu juga dengan Inter yang tak mau kalah, mereka membuat beberapa peluang apik lewat Thuram, Calhanoglu, Darmian, dan Augusto, namun semuanya belum bisa menggetarkan jala gawang lawan.
Beberapa menit sebelum turun minum, kedua tim saling mengancam dengan peluang terbaiknya. Inter yang kehilangan bola di lini belakang, Jack Grealish berusaha keras dan mendorongkan umpan kepada De Bruyne di kotak penalti.
Bruyne berlari ke belakang dan berusaha melewati Sommer yang maju untuk menutup, dan upaya Bruyne pun gagal lantaran kiper Nerazzurri yang bermain untuk timnas Swiss ini berhasil menangkisnya.
Melalui sebuah serangan balik cepat, Nerazzurri mengancam pertahanan tuan rumah melalui pergerakan Taremi yang memberi umpan kepada Augusto. Bek sayap kiri itu melepaskan tembakan first time dari sudut sempit, namun Ederson berjibaku melakukan penyelamatan dengan kakinya untuk menepis bola dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Mengawali babak kedua, City melakukan dia pergantian. De Bruyne yang mendapatkan cedera di akhir babak pertama harus keluar dan bahkan kemungkinan besar kehilangan kesempatan membela timnya saat bersua Arsenal di akhir pekan nanti di EPL.
De Bruyne harus beristirahat dan Ilkay Gundogan si anak hilang yang datang kembali masuk menggantikannya. City yang berupaya mencari gol pembuka, juga menarik Savinho dan digantikan Phil Foden di sisi kanan.
Tim tamu memiliki kesempatan yang luar biasa di menit ke-52, ketika Thuram dan Taremi bekerja sama dengan sangat baik dalam sebuah serangan balik dan pemain Iran itu memberikan umpan yang sangat baik kepada Darmian.
Tetapi sayangnya bukannya melakukan percobaan langsung ke gawang, tetapi Darmian lebih memilih untuk memberikan umpan kepada rekan setimnya daripada menembak, dan peluang emas itupun harus hilang.
Peluang terbaik Inter didapatkan mantan gelandang Manchester United Henrikh Mkhitaryan yang menyia-nyiakan peluangnya. Dumfries yang menerima bola dari Barella di sisi kanan dan melepaskan umpan silang mendatar ke tengah. Taremi tidak mampu menjangkaunya, tetapi ada Mkhitaryan yang melepaskan tembakan yang melambung dari jarak hanya enam meter.
Inter kembali memanfaatkan City yang lengah saat melakukan serangan balik, Martinez menusuk dari sisi kiri. Ia berhasil masuk ke dalam untuk melepaskan tembakan sayangnya tendangannya yang melengkung masih bisa ditahan oleh Ederson.
Inter beruntung memiliki mantan penjaga gawang Monchengladbach di bawah mistar gawangnya, Yann Sommer melakukan penyelamatan gemilang dari peluang Phil Foden yang menyelesaikan umpan Doku di menit ke-87.
Dan juga peluang Gundogan yang menyelesaikan umpan silang Josko Gvardiol di menit ke-89 untuk memastikan kebuntuan Manchester City di hadapan pendukungnya sendiri di Etihad.
City yang terus menggempur hingga menit-menit akhir seharusnya bisa menang di menit-menit terakhir ketika Ilkay Gundogan  menyundul bola yang melambung tipis di menit terakhir pertandingan.
Meski gagal menang malam ini, Man. City yang menguasai 60% penguasaan bola dengan 22 percobaan ke gawang berbanding 13 milik Inter, City memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di UCL menjadi 24 pertandingan (Menang 16, Seri 8), hanya satu pertandingan di belakang rekor yang dibuat oleh Man. United antara tahun 2007 dan 2009 (25 pertandingan).
Susunan pemain:
Man City (3-2-4-1): 31. Ederson (GK); 25. Manuel Akanji, 3. Ruben Dias, 24. Josko Gvardiol; 82. Lewis, 16. Rodri; 26. Savinho (47. Phil Foden 46'), 20. Bernardo Silva (11. Jeremy Doku 80'), 17. Kevin De Bruyne (19. Ilkay Gundogan 46'), 10. Jack Grealish; 9. Erling Haaland.
Inter Milan ( 3-5-2): 1. Yann Sommer (GK); 31. Yann Bisseck (Benjamin Pavard 75'), 15. Francesco Acerbi, 95. Alessandro Bastoni; 36. Matteo Darmian (Denzel Dumfries 75'), 23. Nicolo Barella, 20. Hakan Calhanoglu (Davide Frattesi 82'), 7. Piotr Zielinski (22. Henrikh Mkhitaryan 66'), 30. Carlos Augusto; 9. Marcus Thuram (10. Lautaro Martinez 66'), 99. Mehdi Taremi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H