Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalahkan Jessica Pegula, Aryna Sabalenka Juara US Open 2024

8 September 2024   07:57 Diperbarui: 8 September 2024   08:02 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Aryna Sabalenka (Getty Images) 

Petenis Belarusia yang peringkat 2 WTA Aryna Sabalenka (26) sukses meraih gelar Grand Slam keduanya tahun ini setelah mengalahkan petenis tuan rumah peringkat 3 dunia Jessica Pegula (30) dalam dua set langsung 7-5, 7-5

Sabalenka memenangkan gelar AS Terbuka pertamanya, dan Grand Slam ketiganya secara keseluruhan. Petenis berusia 26 tahun ini menebus kekalahannya tahun lalu yang kalah di final melawan petenis Amerika Serikat lainnya Coco Gauf.

Sabalenka melanjutkan kemenangannya atas Pegula saat keduanya bertemu di final Cincinnati Masters sebelum menuju Amerika Serikat Open. Sementara itu, ini adalah final ketiga berturut-turut bagi Pegula yang juara di Canadian Open tapi kalah di final melawan Sabalenka di Cincinnati Masters dan di US Open ini.

Pertandingan final berjalan dengan seru, Sabalenka menghadapi tantangan lain dari sorak sorai liar penonton tuan rumah di Stadion Arthur Ashe yang mendukung petenis harapan tuan rumah untuk memenangkan turnamen di kandang sendiri.

Bermain dengan atap stadion Arthur Ashe yang ditutup akibat hujan, kedua petenis tampil dengan penuh semangat untuk mengklaim trophy Amerika Serikat Terbuka pertama mereka.

Set pertama, Pegula tampak tampil penuh percaya diri saat memulai dengan agresif dan mengejutkan Sabalenka dengan lebih dulu memberi tekanan pada Sabalenka dengan melakukan break point pada game ketiga dan unggul 2-1, tetapi Sabalenka dengan cepat membalas melakukan break point di game ke-4.

Sabalenka kembali melakukan break di game ke-6 untuk skor 4-2, dan Ia bahkan sempat unggul 5-2. Tetapi dengan dukungan meriah dari penonton Pegula berhasil menyamakan skor 5-5 setelah melakukan break atas servis Sabalenka di game ke-9.

Di game ke-11, Pegula berada pada titik untuk merebut set pertama dengan unggul 40-30, akan tetapi Sabalenka berhasil menyelamatkan break point untuk Pegula tersebut dan memenangkan game ke-11 itu.

Sabalenka bahkan tidak tertahankan dengan melakukan break point di game ke-12, meskipun Pegula berusaha keras untuk memaksa pertandingan berlanjut ke tiebreak. Setelah melewati 5 kali break point akhirnya Sabalenka menutup game ke-12 setelah pukulan Pegula menyangkut di net saat mengembalikan backhand slice Sabalenka.

Set kedua, Pegula yang telah menunggu lama untuk mencapai final Grand Slam pertamanya, tertinggal lebih dulu. Meski mendapat dukungan riuh dari penonton New York, Pegula langsung tertinggal 0-3 setelah servisnya di game kedua dipatahkan Sabalenka.

Namun petenis Amerika berusia 30 tahun itu kembali menemukan level permainannya dan membuat para penggemar berdiri ketika ia memenangi lima game berikutnya dalam pertarungan yang menarik.

Pegula bangkit dan berhasil menyamakan skor menjadi 3-3 setelah mempertahankan dua servisnya dan mematahkan servis Sabalenka di game ke-5. Dan bahkan berbalik unggul 5-3 setelah melakukan break point di game ke-7, dan memenangkan servisnya di game ke-8.

Dalam ledakan momentum yang seharusnya bisa dimaksimalkan oleh Pegula, Sabalenka dengan tenang melayani permainan lawan, Pegula yang unggul justru kehilangan konsentrasi di game ke-10, tertinggal 0-40 Pegula hanya mampu mendekati hingga 30-40, sebelum servisnya dipatahkan dan skor pun kembali imbang 5-5.

Sabalenka yang kembali mendapatkan angin setelah menyamakan skor sukses mempertahankan servisnya di game berikutnya, untuk kemudian memberikan tekanan kepada Pegula yang baru bermain di final mayor pertamanya.

Pegula meski mendapat dukungan penuh dari penonton tuan rumah tidak dapat mengatasi tekanan lawannya, dengan servis ditangan Pegula tidak mampu berbuat banyak. Sabalenka melakukan break dan menang 7-5 7-5 untuk merebut gelar pertamanya di Flushing Meadows.

Aryna Sabalenka langsung membaringkan dirinya di lapangan usai pukulan forehand kerasnya tak mampu dikembalikan dengan baik oleh Pegula. Sabalenka bangkit dan berlari ke tribun menyapa para pendukungnya dan berbagi perayaan gembira dengan timnya.

Hasil ini menjadikan Sabalenka adalah satu-satunya pemenang multi-slam pada tahun 2024, ia memenangkan Australia Terbuka, dan AS Terbuka untuk menutup musim 2024. Dengan menjuarai US Open, Sabalenka mendapatkan 2.000 poin peringkat dan hadiah uang sebesar $ 3,6 juta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun