Petenis Belarusia yang peringkat 2 WTA Aryna Sabalenka (26) sukses meraih gelar Grand Slam keduanya tahun ini setelah mengalahkan petenis tuan rumah peringkat 3 dunia Jessica Pegula (30) dalam dua set langsung 7-5, 7-5
Sabalenka memenangkan gelar AS Terbuka pertamanya, dan Grand Slam ketiganya secara keseluruhan. Petenis berusia 26 tahun ini menebus kekalahannya tahun lalu yang kalah di final melawan petenis Amerika Serikat lainnya Coco Gauf.
Sabalenka melanjutkan kemenangannya atas Pegula saat keduanya bertemu di final Cincinnati Masters sebelum menuju Amerika Serikat Open. Sementara itu, ini adalah final ketiga berturut-turut bagi Pegula yang juara di Canadian Open tapi kalah di final melawan Sabalenka di Cincinnati Masters dan di US Open ini.
Pertandingan final berjalan dengan seru, Sabalenka menghadapi tantangan lain dari sorak sorai liar penonton tuan rumah di Stadion Arthur Ashe yang mendukung petenis harapan tuan rumah untuk memenangkan turnamen di kandang sendiri.
Bermain dengan atap stadion Arthur Ashe yang ditutup akibat hujan, kedua petenis tampil dengan penuh semangat untuk mengklaim trophy Amerika Serikat Terbuka pertama mereka.
Set pertama, Pegula tampak tampil penuh percaya diri saat memulai dengan agresif dan mengejutkan Sabalenka dengan lebih dulu memberi tekanan pada Sabalenka dengan melakukan break point pada game ketiga dan unggul 2-1, tetapi Sabalenka dengan cepat membalas melakukan break point di game ke-4.
Sabalenka kembali melakukan break di game ke-6 untuk skor 4-2, dan Ia bahkan sempat unggul 5-2. Tetapi dengan dukungan meriah dari penonton Pegula berhasil menyamakan skor 5-5 setelah melakukan break atas servis Sabalenka di game ke-9.
Di game ke-11, Pegula berada pada titik untuk merebut set pertama dengan unggul 40-30, akan tetapi Sabalenka berhasil menyelamatkan break point untuk Pegula tersebut dan memenangkan game ke-11 itu.
Sabalenka bahkan tidak tertahankan dengan melakukan break point di game ke-12, meskipun Pegula berusaha keras untuk memaksa pertandingan berlanjut ke tiebreak. Setelah melewati 5 kali break point akhirnya Sabalenka menutup game ke-12 setelah pukulan Pegula menyangkut di net saat mengembalikan backhand slice Sabalenka.
Set kedua, Pegula yang telah menunggu lama untuk mencapai final Grand Slam pertamanya, tertinggal lebih dulu. Meski mendapat dukungan riuh dari penonton New York, Pegula langsung tertinggal 0-3 setelah servisnya di game kedua dipatahkan Sabalenka.