Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tetap Optimis, Indonesia Punya Peluang Lolos Piala Dunia

5 September 2024   21:06 Diperbarui: 5 September 2024   21:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Suasana latihan Timnas Indonesia (Dok. PSSI/GSI via kompas.com) 

Timnas Indonesia akan melakoni laga perdananya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga zona Asia dengan melawan Arab Saudi. Indonesia berada di grup C bersama Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain dan China.

Bagaimana peluang Indonesia dalam laga pra Piala Dunia ini, tentu kita berharap pasukan Shin Tae-Yong akan memberikan hasil yang terbaik. Untuk menentukan bahwa Timnas Garuda pasti lolos, tentu tidak semudah itu.

Akan tetapi jika berbicara peluang, dengan kualitas skuad Indonesia kali ini tentu peluang untuk lolos cukup terbuka. Kuncinya adalah sejauh mana Shin Tae-Yong sebagai pelatih mampu memaksimalkan skuadnya dengan strateginya.

Menghadapi lawan-lawan yang berada di grup C memang bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan juga hal yang mustahil untuk meraih poin dan bahkan mengalahkan mereka.

Bertarung di level penyisihan babak ketiga ini, tentu kita tidak bisa berharap datang dengan semangat vini vidi vici, datang lihat dan menang. Tetapi kita harus datang dengan semangat fight, fight dan fight.

Di grup C ini ke-enam kontestan memiliki peluang yang sama, kualitas tim sebenarnya nyaris berimbang, yang berbeda mungkin hanyalah dalam tradisi keikutsertaan di Piala Dunia yang dimiliki oleh Jepang, Arab Saudi dan Australia.

Kunci perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kali ini ada pada dua pertandingan awal yakni melawan Arab Saudi dan kemudian Australia, jika di dua laga ini Riski Ridho dkk bisa memetik poin dari kedua tim lawan, maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah.

Kita tidak perlu membahas bagaimana kualitas  skuad tim Arab Saudi dan Australia, kita toh punya skuad dengan kualitas yang sama dengan mereka. Di tim mereka tidak ada Lionel Messi, Ronaldo, Mbappe atau Mohammed Salah.

Kita juga memiliki skuad dengan bakat-bakat terbaik yang kita miliki, meski mungkin ada yang mencibir dengan banyaknya pemain naturalisasi.

Namun, mari kita berpikir positif, yang kita ambil dari pemain naturalisasi ini bukan "bakatnya" tetapi pengalaman mereka bermain di liga level Eropa yang mentalitasnya, disiplinnya, professionalnya serta iklim kompetisinya yang belum bisa diberikan oleh Liga di tanah air.

Pemain naturalisasi dan non naturalisasi sama-sama bangga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pertandingan, sama-sama bangga membela merah putih dan marilah sama-sama kita do'akan kesuksesan bagi mereka.

Kita seharusnya bisa berbesar hati menghadapi Arab Saudi dan Australia di dua pertandingan awal ini, kita punya Shin Tae-Yong sebagai pelatih, yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, beliau punya totalitas bagi Timnas kita.

Shin Tae-Yong punya pengalaman membawa Timnas Korea Selatan ke Piala Dunia 2018, meski harus kandas di babak penyisihan grup, tetapi Shin Tae-Yong membuat Jerman menangisi kekalahan 0-2 di pertandingan terakhir penyisihan grup, yang membuat keduanya tersingkir.

Arab Saudi mungkin diandalkan karena memiliki Roberto Mancini sebagai pelatih, yang pernah membawa tim asuhannya merebut gelar juara bersama Inter Milan dan Manchester City. Roberto Mancini juga pernah membawa Timnas Italia menjadi juara Piala Eropa (2020), tapi Mancini tidak pernah tampil di Piala Dunia sebagai manajer, Mancini gagal membawa Italia lolos ke World Cup 2022.

Bagaimana dengan Australia ? Pasukan dari negeri Kangguru ini memang punya pelatih berkelas Graham Arnold yang membawa The Socceroos lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022 sebelum dikalahkan 1-2 oleh tim juara Argentina dalam pertandingan yang menarik dan menegangkan.

Meski pemain Timnas Garuda yang bermain di Eropa bukan bermain di level tertinggi (divisi utama), kalau pun bermain di divisi utama tetapi bukan di klub elit atau di liga elit Eropa. Tetapi setidaknya mereka merasakan iklim sepakbola Eropa yang secara kualitas, disiplin dan profesionalismenya teruji dengan baik.

Kalau mau jujur satu kelemahan utama dari Shin Tae-Yong adalah minim strategi alternatif. Strategi Tae-Yong selalu monoton dari awal laga hingga akhir laga, meski strateginya tidak berjalan maksimal dan telah terbaca oleh lawan.

Satu poin dari laga melawan Arab Saudi serta kemungkinan tiga poin dari laga melawan Australia sepertinya bukan hal yang mustahil, akan ada kejutan dari penampilan Timnas kali ini, dan itu adalah pertaruhan terakhir bagi karir Shin Tae-Yong bersama Timnas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun