Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Diamantina Drover Lagu Versi One Hit Wonderku

1 Agustus 2024   22:43 Diperbarui: 1 Agustus 2024   22:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Redgum (by: Deezer) 

Musik telah menjadi salah satu elemen yang bagi banyak orang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Baik itu melalui alunan melodi dari lagu-lagu yang kita dengarkan, atau dari lagu-lagu yang kita nyanyikan dan nikmati sendiri.

Musik merupakan bahasa universal yang memiliki daya tarik yang tidak lagi mengenal batasan budaya. Tanpa mengerti arti dan makna sebuah lagu seseorang masih bisa menikmati dan meresapi emosi dan energi yang mengalir dari sebuah lagu.

Bukan itu saja, bahasa universal musik itu dapat diterima oleh semua budaya dalam masyarakat modern. Bagaimana musik rock bahkan musik heavy metal yang jauh dari budaya orang-orang timur, tetapi tetap dapat diterima dan dinikmati oleh orang-orang timur.

Begitu juga misalnya musik country yang identik dengan budaya western tetapi tetap bisa diterima oleh orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.

Meski demikian, jika berkaitan dengan selera, bahasa universal musik itu menjadi berubah. Ada yang suka Rock, Jazz, Country, Pop, Dangdut dll. Begitu juga dengan lagu, meski sama-sama penggemar rock tetapi belum tentu sama-sama menyukai Rolling Stone, sama-sama penggemar Rolling Stone belum tentu sama-sama suka lagu Honky Tonk Women misalnya.

Nah, masalah selera musik mungkin setiap orang punya banyak lagu favorit, entah itu dari grup musik atau penyanyi top maupun dari grup musik atau penyanyi yang tidak seberapa populer.

Kalau berbicara tentang grup musik atau penyanyi top dan populer tentu hampir setiap album dan bahkan lagunya akan menjadi hits. Tetapi ada juga grup musik dan penyanyi yang tidak seberapa terkenal, namun bisa menelurkan lagu "one hit wonder".

Dan bagi saya salah satu lagu "one hit wonder" yang tak pernah bosan untuk saya nikmati, yang selalu menginspirasi dan membangkitkan semangat adalah lagu "Diamantina Drover" dari grup musik asal Australia, Redgum.

Redgum sendiri adalah grup musik folk asal Australia, yang dibentuk pada tahun 1975 oleh penyanyi dan penulis lagu John Schumann. Selain John Schumann, personel Redgum ada Michael Atkinson pada gitar/vokal, Verity Truman pada seruling/vokal, Hugh McDonald pada biola dan Chris Timms pada biola.

Redgum di Australia juga terkenal sebagai grup musik politik. Mereka terkenal karena lagu protes mereka yang mengeksplorasi dampak perang pada era 1980-an ". Redgum berterus-terang atas identitas politik mereka yang kekirian (Komunis).

Meski banyak melahirkan lagu-lagu protes yang mengekspresikan isu-isu sosial-politik, salah satunya adalah lagu "I Was Only 19" yang sempat berada di puncak tangga No. 1 tangga lagu singel Australia. Tetapi lagu berirama folk Diamantina Drover yang merupakan lagu balada yang sama sekali tak menyentuh politik justru menjadi begitu terkenal dari Redgum.

Lagu Diamantina Drover yang  dirilis pada tahun 1983 diciptakan oleh Hugh McDonald, sebuah gubahan yang jelas bersifat pribadi, bukan politik. Diamantina Drover adalah lagu yang mengadopsi perspektif seorang peternak yang tinggal di pedalaman Queensland barat, di sebuah tempat yang bernama Diamantina (Dinamakan dari nama istri Gubernur pertama Queensland, George Bowen, Lady Diamantina Roma).

Diamantina Drover dalam perjalanannya kemudian dirilis dan dibawakan kembali oleh beberapa penyanyi. Tidak hanya di negeri kangguru saja, Diamantina Drover menyeberang jauh sampai ke Irlandia.

Banyak musisi di seluruh Irlandia memainkan The Diamantina Drover dalam sesi-sesi di pub. Bahkan seorang legenda musik folk ternama Irlandia Christy Moore pendiri grup musik Planxty merilis versi lagu karya Hugh McDonald ini pada tahun 1985 dengan menampilkan penyanyi Irlandia Enya sebagai penyanyi latar.

Kemudian ada John Robert Williamson (lahir 1 November 1945) seorang penyanyi dan penulis lagu/musik country dan folk asal Australia juga merilis lagu Diamantina Drover ini.

Lee Kernaghan (lahir 15 April 1964) seorang penyanyi, penulis lagu, dan gitaris musik country Australia yang telah memenangkan 38 Gitar Emas di Country Music Awards of Australia, juga merilis lagu Diamantina Drover ini.

Redgum sendiri pada akhirnya bubar pada tahun 1990 dan Hugh McDonald pencipta lagu Diamantina Drover meninggal dunia pada Jumat malam, 17 November, 2016 dalam perjuangannya yang panjang, berani, dan inspiratif melawan penyakit kanker yang dideritanya.

Dan lagu Diamantina Drover bisa dibilang one hit wonder dari Hugh McDonald bersama Redgum. Hugh McDonald sendiri telah menelurkan empat album solo, The Lawson Album (1993), Spirit of the Land (2004)  The Land (2014), Bush Shenanigans (2017).

"The faces in the photographs are faded
And I can't believe he looks so much like me
For it's been ten long years today
Since I left for old Cork Station
Saying I won't be back 'till the drovin's done
For the rain never falls on the Dusty Diamantina
The drover finds it hard to change his mind
For the years have surely gone
Like the drays from old Cork Station
And I won't be back 'till the drovin's done"
dst...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun