Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vamos Argentina #16 Copa America

15 Juli 2024   14:47 Diperbarui: 15 Juli 2024   14:48 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tim Argentina (en.as.com) 

Pertarungan yang begitu menegangkan tersaji di final Copa America 2024. Ketegangan yang tak pernah berhenti sejak kick-off babak pertama antara Argentina vs Kolombia di Stadion Hard Rock di Miami Gardens, Florida.

Kickoff pertandingan yang dijadwalkan pukul 8 malam, sempat ter-delay beberapa saat, karena banyaknya serbuan penonton tanpa tiket yang memaksa masuk ke Stadion. Namun, final ini menyajikan tontonan yang akan menjadi sejarah, karena kedua tim telah menampilkan penampilan luar biasa sepanjang pertandingan.

Argentina, sang juara bertahan yang mengejar titel ke-16, yang akan menjadikan mereka sebagai penguasa Conmenbol sebagai tim yang terbanyak menjuarai Copa America. Namun, Kolombia bukanlah lawan mudah kali ini, mereka datang dengan catatan menarik yakni rekor luar biasa tak terkalahkan dalam 38 pertandingan.

Argentina langsung menggebrak sesaat setelah wasit Raphael Claus asal Brasil meniup peluit kick-off. Sebuah umpan silang dari Gonzalo Montiel coba diselesaikan oleh Julian Alvarez, tetapi hanya menyamping.

Baru 2 menit laga berlangsung Argentina sudah mendapatkan tendangan sudut, umpan silang berbahaya Tagliagico diblok oleh pemain Kolombia dan menghasilkan tendangan sudut. Messi yang mengambil tendangan sudut gagal menemukan rekannya.

Kolombia membalas serangan melalui Luis Diaz yang menguasai bola dan berlari ke pertahanan Argentina. Ia melepaskan tembakan mendatar ke tiang dekat gawang, tetapi Emi Martinez berhasil menepisnya dengan mudah.

Tak berselang lama Kolombia nyaris membuat fans Argentina terdiam, James mengoper bola dengan sangat baik kepada John Cordoba di dalam kotak penalti. Cordoba berhasil menguasai bola dan melepaskan tembakan dengan gerakan akrobatik, tetapi sayangnya hanya membentur tiang gawang dan keluar lapangan.

Kolombia kembali mengancam gawang Argentina, berawal dari tendangan sudut yang diambil James Rodriguez, Carlos Cuesta menyundul bola ke gawang. Namun, Emi Martinez dengan mudah bisa mengamankan bola di tengah kerumunan.

Lionel Messi mendapatkan peluang bagus dari umpan yang disodorkan Angel Di Maria dari sisi kiri dan Messi yang mencoba melepaskan tendangan, tetapi sayang tembakannya masih terblok oleh rapatnya pertahanan Kolombia.

Pertandingan mulai menjurus keras, terutama oleh Los Cafeteros yang terus melakukan pressing ketat terhadap pemain-pemain Argentina. Di menit ke-27 kartu kuning pertama dikeluarkan wasit Raphael Claus, Jhon Cordoba yang melanggar Lisandro Martinez di dalam kotak penalti Argentina mendapatkan kartu kuning.

Kondisi Lisandro Martinez membuat fans Albiceleste was-was, Lisandro yang bermain cukup vital bagi tim, butuh waktu lama untuk bangkit setelah dilanggar. Beruntung Lisandro dapat kembali melanjutkan permainan setelah mendapatkan perawatan medis.

Di menit ke-33, Jefferson Lerma nyaris membuat suporter Kolombia bersorak, Lerma melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Tendangan yang sangat bagus dan mengarah ke gawang, tetapi Emi Martinez berhasil melakukan penyelamatan penting dengan ujung jarinya.

Sebuah momen genting dihadapi Argentina, Lionel Messi harus terkapar kesakitan saat upayanya menembus pertahanan Kolombia. Messi mencoba melepaskan umpan tarik dan Santiago Arias mencoba memblok dan kakinya menghantam keras kaki kanan Messi.

Messi terlihat begitu kesakitan dan sempat cukup lama mendapatkan perawatan medis, Messi kemudian masih bisa melanjutkan pertandingan, namun terlihat masih sedikit pincang dan pergerakannya sedikit terbatas. Alarm bahaya bagi Argentina jika harus kehilangan Messi.

Memasuki lima menit terakhir babak pertama, Kolombia meningkatkan serangannya,Jhon Arias melakukan sundulan dari bagian tengah memanfaatkan umpan Richard Ros, namun masih gagal. Tembakan Richard Ros berhasil diamankan dengan mudah oleh Martinez.

Nicolas Tagliafico menyambut umpan Messi dari tendangan bebas, tetapi sundulan bek kiri klub Liga 1 Prancis, Olympique Lyonnais ini masih melayang tinggi. Dua menit tambahan waktu tak ada peluang bagus yang tercipta hingga wasit meniup peluit tanda jeda.

Lain dari biasanya, waktu turun minum dimanfaatkan oleh panitia menampilkan sebuah pertunjukan yang luar biasa dari penyanyi Kolombia Shakira. Atmosfir pertandingan semakin meningkat, apalagi masih banyak penggemar tanpa tiket yang masih menyerbu keamanan dan terus mencoba memaksa masuk ke stadion.

Baru tiga menit babak kedua berjalan, Argentina mengancam pertahanan Kolombia, Alexis Mac Allister berhasil menerobos ke dalam kotak penalti. Namun, ia tidak berhasil menemukan celah untuk melepaskan tembakan.

Kedua tim terus berusaha menyerang, namun pertahanan masing-masing tim cukup kuat untuk meredam serangan yang terus dibangun. Di Maria yang mendapatkan peluang dari sisi kiri, melepaskan tembakan ke arah gawang, tetapi dengan mudah diamankan oleh penjaga gawang Kolombia, Camilo Vargas.

Pertandingan semakin ketat dan seru,
Messi yang masih penuh semangat, meski telah menjalani perawatan di babak pertama. Dari sebuah situasi perebutan bola Messi yang memaksa diri terjatuh sendiri, dan tampaknya cederanya semakin parah.

Dan benar saja, perjuangan dari kapten Argentina itu untuk membantu timnya harus berakhir, dengan tertatih-tatih Messi meninggalkan lapangan. Messi terlihat begitu terpukul saat ia meninggalkan lapangan sambil menangis. Nico Gonzalez masuk menggantikan Messi yang ditarik keluar.

Menit ke-75, pendukung La Albiceleste bersorak gembira, saat Nico Gonzalez meluncur menyambut bola dan merobek gawang Vargas. Tetapi kegembiraan itu tak berlangsung lama, karena asisten wasit telah mengangkat bendera tanda offside.

Kolombia juga terus membuat pertahanan Argentina bekerja keras, ada beberapa peluang yang coba mereka bangun, namun terbentur ketatnya pertahanan Albiceleste. Kolombia menguasai ball positions, tetapi tetap tak mampu melakukan penyelesaian sempurna.

Mendekati akhir babak kedua Argentina, mencoba lebih menyerang. Di Mariaelepaskan umpan dari sisi kiri yang disambut Nico Gonzalez dengan menyundul bola ke depan gawang. Julian Alvarez berupaya menjangkau bola tetapi hanya telat sepersekian detik, dan peluang matang itu terbuang percuma.

Di Maria juga menyia-nyiakan peluangnya, mendapatkan bola di dalam kotak penalti, tetapi ia gagal melepaskan tembakan. Pertandingan pun berakhir tanpa gol pada akhir 90 menit waktu normal dan tambahan waktu empat menit.

Pertandingan pun berlanjut ke babak tambahan. Sebagai catatan hanya pertandingan final Copa America yang memiliki ketentuan perpanjangan waktu. Pertandingan semifinal, dan juga pertandingan perebutan tempat ketiga, akan langsung berlanjut ke adu penalti jika skor imbang setelah 90 menit.

Lima menit, perpanjangan waktu berjalan Argentina nyaris memecah kebuntuan, Rodrigo de Paul berlari dengan sangat baik di dalam kotak penalti dan memberikan umpan tarik ke Nico Gonzalez di tiang belakang. Penyerang Fiorentina itu melepaskan tembakan first time yang bagus tetapi sayang bola mengarah tepat ke posisi Camilo Vargas.

Jhon Arias yang bermain cukup ngotot, menemukan ruang yang cukup terbuka untuk melepaskan tembakan dari jarak jauh. Tembakan itu berusaha diblok oleh dua bek Argentina yang membuat bola berbelok dan Martinez berhasil mengamankan bola untuk mencegah terjadinya tendangan sudut.

Di penghujung perpanjangan waktu pertama, Kolombia memiliki beberapa peluang, namun lagi-lagi pertahanan Argentina terlalu tangguh untuk mereka jebol.

Sebuah umpan manis Di Maria gagal dimaksimalkan oleh Lautaro Martinez, yang berusaha berlari menyongsong bola namun terlambat sepersekian detik dan bola pun keluar lapangan.

Sebuah peluang matang didapatkan Kolombia, Mateus Uribe pemain pengganti yang baru masuk  membawa bola ke dalam kotak penalti dan memiliki waktu serta ruang untuk melepaskan tembakan ke gawang. Beruntung bagi Argentina, Lisandro melakukan blok penyelamatan dan bola tak menemui sasaran. .

Menit ke-112, Stadion Hard Rock akhirnya benar-benar bergemuruh, umpan panjang Lo Celso dengan tendangan voli sempurna berhasil dikejar Lautaro Martinez yang bebas menuju gawang. Pemain depan Inter Milan itu masuk ke dalam kotak penalti dan dengan penyelesaian yang tenang mengarahkan bola ke sudut jauh gawang.

Gol kelima Lautaro Martinez di Copa America yang membuatnya menjadi top skorer. Peran Lautaro cukup spesial bagi tim tango, meski penyerang hebat milik Inter Milan ini lebih sering dipasang sebagai pemain pengganti, namun sepertinya itulah spesialisasi Lautaro di timnas Tango, mencetak lima golnya sebagai pemain pengganti.

Permainan berlanjut memanas, Kolombia ngotot mencari gol balasan, sementara Argentina terlihat nyaman dengan keunggulannya. Menit ke-115 sebuah insiden terjadi di kotak penalti Argentina,

Miguel Borja yang baru masuk menyikut De Paul saat mengambil bola dan pemain Argentina itu pun terjatuh dengan mulut yang berdarah. Tak lama kemudian, kedua kubu terlibat keributan dan wasit pun harus turun tangan.

Menit ke-117, Di Maria kapten tim Argentina setelah Messi, meninggalkan lapangan untuk terakhir kalinya dengan mengenakan seragam Argentina. Di Maria telah mengumumkan secara resmi bahwa Copa America 2024 adalah penampilan terakhirnya bersama timnas.

Meski berusaha dengan keras, tetapi waktu yang tidak cukup dan lawan pun juga memiliki pertahanan yang solid, Kolombia harus menunggu lagi kesempatan untuk mengangkat trophy Copa America kedua mereka.

Pertandingan yang seru dan menarik telah tersaji, ada kegembiraan dan ada kesedihan. Ada sejarah, yang akan terus tercatat. Lionel Scaloni sebagai pelatih, Messi, Di Maria, Emi Martinez dan semua skuad Argentina, ini adalah momentum terbaik mereka, merebut semua tiga trophy turnamen mayor terakhir.

Vamos Argentina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun