Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Plus Minus Spanyol vs Perancis, Les Bleus Lebih Hoki

9 Juli 2024   22:17 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semifinal rasa final akan tersaji malam ini di Allianz Arena, raksasa benua Eropa Spanyol dan Prancis akan bertemu di semifinal Euro 2024. Pertandingan yang akan berlangsung seru, mengingat kedua tim membawa nama besar masing-masing.

Kedua tim masing-masing sama memegang 4 trophy major. Spanyol dengan tiga gelar Piala Eropa (1964, 2008, 2012) dan satu Piala Dunia (2010). Sementara itu Perancis datang dengan menyandang 2 gelar Piala Eropa (1984, 2000) dan 2 gelar World Cup (1998, 2018).

Sejauh ini, La Furia Roja menunjukkan penampilan sempurna di Euro dengan memenangkan semua lima laga termasuk menyingkirkan tuan rumah mereka di babak sebelumnya dalam pertandingan yang harus diakhiri dengan perpanjangan waktu.

Sementara itu, Les Bleus mencapai empat besar melalui jalan yang sedikit kurang mulus, hanya sekali menang di penyisihan grup dan dua lainnya seri. Di babak gugur setelah menang atas Belgia di 16 besar, Perancis menang melalui adu penalti yang menegangkan atas Portugal.

Ada hal yang menarik dari kedua tim ini, bahwa perjalanan mereka ke semifinal sepertinya diiringi oleh Dewi Fortuna, terlepas dari kualitas kedua tim dimana Perancis yang berperingkat dunia FIFA di posisi 2, dan Spanyol 8.

Perancis ke semifinal dengan hanya mengemas 3 gol, dimana dua diantaranya adalah gol bunuh diri, dan satu gol penalti Kylian Mbappe saat bermain imbang kontra Polandia.

Sementara Spanyol, meski tampil perkasa di penyisihan hingga 16 besar, namun kemenangan mereka atas tuan rumah Jerman di perempat final, mengundang kontroversi dengan 'handsball' Cucurella yang tak dianggap wasit. Jika saat itu wasit memberi penalti bagi Jerman, tentu ceritanya akan lain.

Di semifinal ini, secara peringkat orang-orang tentu lebih cenderung mengunggulkan Perancis ketimbang Spanyol. Namun, jika melihat dari perjalanan kedua tim ke semifinal sepertinya Spanyol jauh lebih layak untuk memenangkan laga, mengingat kemenangan impresif mereka yang menjadi satu-satunya tim semifinal yang memenangkan semua pertandingan.

Spanyol ke semifinal dengan 11 gol dan hanya dua kebobolan. Sementara Perancis ke semifinal hanya dengan tiga gol dan satu kebobolan, diluar hasil adu penalti 0-0 (5-3) atas Portugal. Tetapi ini adalah catatan di atas kertas, sementara kinerja di lapangan mungkin lain ceritanya.

Jika dilihat dari statistik pertandingan Spanyol dan Perancis, pasukan Luis de la Fuente diprediksi bakal dengan mudah mengalahkan pasukan Didier Deschamps. Tetapi tunggu dulu, jika melihat komposisi pemain yang diturunkan oleh kedua tim ada ketimpangan diantara kedua dalam hal usia pemain.

Meski sebelum semifinal ini, Spanyol begitu perkasa mengatasi lawan-lawannya, tetapi bisakah La Roja melanjutkan superioritas mereka jika berhadapan dengan Perancis?

Persoalan krusial pertama yang dihadapi Spanyol adalah kehilangan Dani Carvajal dan Robin le Normand karena akumulasi kartu kuning. Kehilangan pilar penting di sektor pertahanan ini menjadi 'beban' bagi De La Fuente.

Lini belakang Spanyol yang akan bermain dengan formasi 4-3-3, akan diisi oleh pemain yang sudah berumur 30 tahun ke atas, yang akan berhadapan dengan skuad serang Perancis yang berada pada usia matang sebagai pemain, ini tentu problem yang dihadapi De la Fuente, dan akan dimanfaatkan dengan baik oleh Perancis.

Posisi Carvajal kemungkinan besar akan diisi Jesus Navas, pemain Sevilla yang telah berusia 38 tahun, meski senior dan cukup berpengalaman dengan 55 caps di timnas senior, tapi apakah mampu mengimbangi kecepatan pemain-pemain depan Perancis yang memiliki kecepatan, terutama Mbappe dan Kolo Muani.

Sementara itu posisi Le Normand akan diisi oleh Nacho (34) mantan pemain Real Madrid yang kini bermain di Saudi bersama klub Al Qadsiah, Nacho sudah tidak lagi berada dalam usia produktifnya untuk bermain di level semifinal turnamen sekelas Euro.

Sementara itu, pilihan lain bagi De la Fuente untuk mengisi posisi belakang adalah Dani Vivian pemain Atletik Bilbao yang berusia 25 tahun, namun baru memiliki 3 caps bersama timnas senior Spanyol.

Formasi belakang Spanyol lainnya, center bek kiri Aymeric La Porte, bek yang bermain di klub Al Nassr ini juga sudah berusia 30 tahun, dan lucunya Laporte adalah pemain yang di masa junior pernah bermain sebagai pemain timnas Perancis U-16 hingga U-21.

Satu lagi posisi lini belakang Spanyol ditempati Marc Cucurella (25). Bek kiri Chelsea ini, baru memiliki 8 caps timnas senior Matador, sementara di Chelsea, Cucurella punya 80 caps dengan 5 gol dan 1 assist.

Satu lagi pemain gaek Spanyol adalah sang penyerang sekaligus kapten tim, Alvaro Morata (31). Morata dengan 78 caps bermain untuk timnas senior Spanyol dengan 36 gol akan mencoba menembus lini pertahanan Perancis yang dikawal oleh pemain-pemain matang Perancis.

Sementara itu tim Perancis berisi pemain-pemain yang berada dalam usia emas sebagai pesepak bola. Perancis yang turun dengan formasi 4-3-1-2 akan menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Spanyol, dan akan menjadi tembok bagi penyerang Spanyol.

Pertahanan Perancis akan diisi oleh Theo Hernandez (26) pemain AC Milan yang telah memiliki 32 caps di timnas senior Perancis akan bermain di kanan, menemani bek kiri Barcelona Jules Kounde (25) yang memiliki 33 caps.

Di pertahanan tengah duet William Saliba (23) dengan Dayot Upamecano (25). Saliba yang bermain di Arsenal telah memiliki 29 caps timnas senior, sementara Upamecano bek Bayern telah memiliki 25 caps dengan dua gol.

Pemain Perancis yang berusia di atas 30 tahun dan menjadi pemain starting Perancis adalah N'Golo Kante (33) dan Antoine Griezmann (33). Kante mantan gelandang bertahan Chelsea yang kini bermain di Al Ittihad cukup senior dan bahkan pernah menjadi salah satu kunci keberhasilan Perancis menjuarai Piala Dunia 2018.

Kante telah memiliki 60 caps dan dua gol untuk timnas senior Perancis sejak 2016. Kante bersama Oliver Giroud dan Antoine Griezmann menjadi bagian timnas Perancis yang menjadi runner-up Piala Eropa 2016 yang dijuarai oleh Portugal.

Kante adalah pemain dengan penampilan terbanyak di Piala Eropa dengan 13 penampilan, dan selama tampil membela Perancis di 13 penampilan tersebut, Kante tak pernah kalah (8 menang, 5 seri), boleh dikata Kante adalah jimat keberuntungan Perancis di Piala Eropa.

Sementara itu, Griezmann yang bermain di Atletico Madrid, juga cukup senior di timnas Perancis dengan 134 caps dan punya 44 gol. Di level klub Griezmann telah malang melintang dengan 693 caps di semua kompetisi, Griezmann punya 268 gol dan 119 assist.

Griezmann akan menemani Kylian Mbappe (25) yang kini menyandang ban kapten timnas Les Bleus. Mbappe punya 83 caps dengan 48 gol. Sementara di level klub Mbappe yang di musim depan akan meninggalkan PSG ke Real Madrid memiliki 307 caps dengan 288 gol dan 126 assist.

Meski Spanyol memiliki Rodri, Dani Olmo dan Fabian Ruiz serta Lamine Yamal dan Nico Williams yang berada dalam usia emas, kecuali Yamal (16) yang menjadi teenager di timnas Spanyol, tetapi apakah mereka mampu melewati Perancis. 

Prediksi susunan pemain Spanyol (4-3-3):
Unai Simon; Jesus Navas, Nacho, Aymeric Laporte, Marc Cucurella; Dani Olmo, Rodri, Fabian Ruiz; Lamine Yamal, Alvaro Morata, Nico Williams

Prediksi susunan pemain Prancis (4-3-1-2): Mike Maignan; Jules Kounde, William Saliba, Dayot Upamecano, Theo Hernandez; N'Golo Kante, Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Antoine Griezmann; Kolo Muani, Kylian Mbappe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun