Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dengan 10 Pemain Uruguay Singkirkan Brazil Lewat Drama Adu Penalti

7 Juli 2024   11:11 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:25 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertarungan kelas berat Amerika Selatan menjadi pusat perhatian di Stadion Allegiant di Las Vegas pada hari Minggu saat Uruguay berhadapan dengan Brasil di perempat final Copa America 2024 .

Juara dunia lima kali dan juara Copa America sembilan kali Brazil yang sedikit lebih difavoritkan atas lawannya Uruguay, harus menangis setelah tak mampu memanfaatkan keunggulan numerik mereka sejak menit ke-75.  Mereka kalah 4-2 dalam adu penalti.

Brazil ditahan imbang dengan skor kacamata hingga 90 menit waktu normal berakhir. Regulasi Copa America yang tidak ada perpanjangan waktu kecuali du pertandingan final, membuat kaga harus langsung dilanjutkan dengan adu penalti.

Uruguay bisa dibilang merupakan salah satu tim yang tampil menonjol bersama Argentina  di Copa America sejauh musim panas ini. Mereka memenangkan semua  tiga pertandingan di penyisihan grup dengan skor agregat 9-1 untuk mengamankan posisi teratas di Grup C.

Meskipun Brasil belum pernah kalah di bawah asuhan Dorival sejak ia tiba sebagai pelatih Selecao pada bulan Januari, tetapi mereka telah seri empat kali dari tujuh pertandingan internasional mereka. Dan rupanya kesulitan menang ini terus berlanjut di laga perempat final melawan Uruguay ini.

Laga dibuka dengan keras dan ketat, banyak determinasi-determinasi keras yang melahirkan banyak pelanggaran yang membuat wasit Dario Herrera bekerja keras untuk membuat pertandingan tidak menjurus brutal dan menarik untuk ditonton.

Uruguay harus kehilangan defender andalannya, Ronald Araujo yang harus ditarik keluar lapangan karena cedera di menit ke-33. Defender Barcelona yang juga kapten tim La Celeste digantikan Jose Gimenez, pemain senior yang bermain di Atletico Madrid ini juga mengemban ban kapten Uruguay.

Meski saling serang terus diperagakan oleh kedua tim dengan berbagai peluang untuk membuka keunggulan, tetapi peluang terbaik didapatkan Darwin Nunez di menit ke-34 yang menyongsong umpan krosing dari sayap kanan yang dikirim Nahitan Nandez. Sayang sundulan Nunez yang sudah bebas, tidak sempurna dan bola melayang di atas mistar gawang.

Hanya selang beberapa detik saja dari peluang Nunez, Brazil membalas membuka peluang terbuka, tetapi sayang Raphinha yang bisa melewati Matias Vina dan melepaskan sontekan dari tepi area penalti, sayang masih bisa ditahan oleh penjaga gawang Sergio Rochet.

Di penghujung babak pertama, tendangan bebas cepat dari Brasil membuka peluang bagi Raphinha yang berhasil memenangkan bola dengan Matias Vina dan melepaskan tembakan yang beruntung bagi pasukan Marcelo Bielsa, bola masih bisa diblok oleh Rochet.

Begitu banyak peluang yang tidak bisa dimaksimalkan, dengan permainan yang jauh dari cantik karena kedua kesebelasan lebih tertarik bermain keras daripada menunjukkan permainan cantik sebagaimana ciri khas Amerika Latin.

Pertandingan babak pertama berlangsung ketat dan keras, tak kurang terjadi 18 pelanggaran, dimana 13 diantaranya dilakukan oleh Uruguay. Namun, kartu kuning pertama di pertandingan ini dibukukan oleh Lucas Paqueta  yang melanggar De la Cruz di menit ke-39.

Memasuki babak kedua, Bielsa melakukan rotasi satu pemainnya, Sebastien Caceres masuk menggantikan Matias Vina. Permainan berlangsung masih sama dengan babak pertama, Valverde membuka peluang Uruguay di tiga menit babak kedua bergulir, tapi sayang tembakannya dari jarak jauh dapat ditepis dengan baik oleh Alisson Becker.

Pertandingan berlangsung cukup seru dan keras, serangan Brazil membuat Manuel Ugarte sengaja menyentuh bola guna menghentikan pergerakan Endrick dan membuatnya harus menerima kartu kuning dari wasit.

De la Cruz mendapat kartu kuning karena pelanggarannya terhadap Rodrigo. Selang beberapa menit kemudian, Joao Gomes mendapat kartu kuning karena melakukan tekel ganas ke Jahitan Nandez. Ini akan membuat Gomes absen di semifinal jika Brasil berhasil lolos.

Pelanggaran Nahitan Nandez yang melakukan tekel yang sangat buruk terhadap Rodrygo, mendapatkan kartu kuning dari wasit. Dan pelanggaran keras ini mendapatkan koreksi melalui tinjauan VAR yang hasilnya, wasit menganti kartu kuning menjadi kartu merah. Uruguay bermain 10 orang.

Meski bermain dengan sepuluh pemain Uruguay tetap bertahan dengan perkasa, ini memaksa Brazil bekerja keras dan harus melakukan lima pergantian pemainnya untuk memaksimalkan keunggulan numerik mereka.

Ketimbang menghasilkan permainan terbuka untuk menghasilkan gol-gil cantik aka Amerika Latin, laga justru berlangsung keras dengan 41 pelanggaran dimana 26 diantaranya dilakukan oleh Uruguay, ini mungkin saja menjadi pertandingan dengan pelanggaran terbanyak di Copa America.

Hingga wasit Dario Herrera dari Argentina meniup peluit akhir, Brazil yang menguasai 60% penguasaan bola terutama di 15 menit terakhir, tetap tidak mampu mencetak gol.

Uruguay tampil sebagai penendang pertama. Fede Valverde, gelandang Real Madrid maju sebagai eksekutor pertama dan sukses mengecoh Alisson Becker.

Selanjutnya Eder Militao tampil sebagai eksekutor Brazil, sayang tembakan bek Real Madrid ini dapat dibaca dengan sempurna oleh Sergio Rochet, penalti Eder gagal.

Penendang kedua Uruguay dipercayakan kepada gelandang Tottenham Hotspur, Rodrigo Bentancur. Dengan tenang Bentancur mengecoh Alisson Becker. 2-0

Andres Pereira menjadi eksekutor Brazil berikutnya, dengan tenang Ia menunggu Rochet untuk bergerak lebih dulu dan menendang bola ke arah lainnya. 2-1

Giorgian de Arrascaeta menjadi penendang ketiga Uruguay, tendangan keras pemain yang bermain di liga Brazil bersama Flamengo ini tak bisa dibendung Alisson. 3-1

Midfielder Juventus, Douglas Luiz yang menjadi eksekutor ketiga Samba, tampil sedikit nervous dan butuh sedikit waktu sebelum berlari untuk menendang bola, Rochet mampu membaca arah bola tetapi tak bisa menjangkaunya, namun sayangnya bola membentur tiang kanan gawang dan gagal. 3-1

Jose Gimenez maju untuk menjadi penentu, jika eksekusinya berhasil Uruguay lolos ke semifinal. Tetapi Alisson menjaga peluang Brazil dengan penyelamatan gemilang, Ia mampu membaca arah bola Gimenez yang diarahkan ke sisi kiri dan membloknya. 3-1

Gabriel Martinelli maju sebagai algojo dengan beban berat harus gol, dengan tenang Ia melakukan eksekusi dan sukses melakukan tugasnya untuk tetap menjaga asa Brazil. 3-2.

Manuel Ugarte maju sebagai penendang kelima, ada sedikit beban bagi Ugarte yang berkesempatan menjadi penentu timnya meraih tiket semifinal menantang Kolombia. Dan dengan tenang Manuel Ugarte mengecoh Alisson yang salah menebak arah bola. 4-2.

Uruguay akhirnya bisa terus melaju ke semifinal Copa America untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, di mana mereka akan menghadapi Kolombia yang menunggu mereka untuk menjadi salah satu penghalang dalam upaya La Celeste meraih gelar Copa America yang ke-16.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun