Namun, tak lama berselang Spanyol akhirnya bisa memulai kebangkitan mereka dengan gol
dari Fabian Ruiz. Tendangan bebas Lamine Yamal ditepis dengan sangat baik oleh Mamardashvili, tetapi Alvaro Morata bisa menguasai bola kembali di sayap kiri. Morata kembali mengoper bola ke kanan yang diterima Yamal untuk melepaskan umpan silang sempurna ke tiang jauh untuk Ruiz yang berlari, dan menyundul bola ke gawang. 2-1 Matador unggul.
Spanyol kembali mencetak gol di menit ke-74. Yamal memainkan umpan satu-dua  di sekitar area penalti Georgia dengan Carvajal dan kemudian dengan Dani Olmo, kemudian melakukan tembakan sudut tajam yang dibelokkan menjadi gol oleh Giorgi Gvelesiani. Tetapi gol tersebut dianulir karena sebelumnya telah offside.
Menit ke-75 sebuah serangan Georgia yang gagal, dimanfaatkan Spanyol untuk sebuah serangan balik yang berbuah manis. Fabian Ruiz mengirimkan bola ke sayap kiri untuk Williams, yang berlari sepanjang paruh lapangan lawan dan berhasil melewati hadangan Giorgi Gvelesiani dan melakukan penyelesaian indah ke bagian atas gawang, 3-1.
Spanyol yang sudah berada di atas angin, semakin bersemangat. Rodri, yang menguasai bola mengoper ke Mikel Oyarzabal di sisi kiri. Pemain sayap Real Sociedad itu kemudian meneruskan bola kepada Dani Olmo, dan gelandang RB Leipzig itu melepaskan tendangan melengkung indah dengan kaki kirinya yang tak mampu dibendung Mamardashvili.
Skor 4-1 menutup laga ini dan membawa Spanyol ke perempat final untuk menghadapi partai bigmatch melawan tuan rumah Jerman. Ini merupakan ketujuh dari delapan pertandingan Spanyol melawan Georgia di semua kompetisi, sejak 2012.