Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jokic dan Murray Balas Permalukan Timberwolves di Target Center

11 Mei 2024   17:02 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AAron Ontiveroz/The Denver Pos

Setelah melalui dua pertandingan yang mengecewakan di Ball Arena, Denver Nuggets yang tidak terlihat seperti juara bertahan dalam dua pertandingan pertama seri Semifinal Wilayah Barat melawan Minnesota Timberwolves, kini mereka telah kembali dan tampil menggila di game ketiga dalam seri best-of-seven.

Bertandang ke Target Center, Nikola Jokic yang baru saja meraih penghargaan MVP tahun ini, memimpin rekan-rekannya untuk memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 1-2 dengan kemenangan meyakinkan 90-117.

Setelah melewati dua game awal dengan torehan poin dibawah seratus, Nuggets tampil jauh lebih tenang dan fokus melawan the Wolves yang merupakan tim dengan pertahanan terbaik di NBA. Mereka bisa mengatur ritme pertandingan untuk mampu mendorong serangan menembus pertahanan Wolves yang dikordinir Rudy Gobert yang baru saja meraih penghargaan keempatnya sebagai Pemain Bertahan terbaik NBA.

Sebagai juara bertahan Nuggets mampu membawa energi yang hilang saat mereka tampil di kandang sendiri. Jamal Murray dan Michael Porter Jr. memulai dengan baik mereka masing-masing mengumpulkan delapan poin untuk Nuggets.

Sementara itu, Minnesota hanya sempat memimpin di awal quarter pertama, setelah sempat tertinggal 0-4, mereka menggebrak dengan dua tembakan tiga poin dan memimpin 6-4, kemudian tertinggal 6-9 lalu menyamakan skor 9-9 melalui three point Karl-Anthony Towns, bahkan memimpin 10-9.

Namun, selepas itu Nuggets terus mengunci lawannya, delapan percobaan tembakan tiga angka Anthony Edwards dkk gagal, Denver menutup quarter pertama dengan keunggulan 28-20, ini adalah selisih keunggulan terbesar mereka dalam tiga pertemuan di semifinal ini.

Memasuki quarter kedua, Denver terus memperbesar keunggulannya, dua tembakan tiga angka membuka perolehan poin Nuggets. Mereka semakin jauh meninggalkan Wolves yang keteteran di kandang sendiri, Jokic cs bahkan sempat unggul 20 poin (25-45) sebelum akhirnya menutup paruh pertama dengan keunggulan 15 poin (41-56).

Jamal Murray memimpin rekan-rekannya dengan 18 poin, Porter menambahkannya dengan 12 poin. Sementara itu, Jokic baru mengemas tujuh poin. Tetapi seperti biasanya, ia berada dalam permainan untuk triple-double, Jokic sudah mengemas sembilan rebound, dan enam assist.

Minnesota dipimpin oleh Karl-Anthony Towns yang mengumpulkan 12 poin, akan tetapi tidak ada pemain Timberwolves lainnya yang mencetak angka dua digit melawan pertahanan Nuggets yang cukup disiplin dan terhubung dengan baik. Anthony Edwards yang biasanya memimpin timnya dalam perolehan poin, hanya mencetak sembilan poin dengan empat assist dan tiga rebound.

Saat kedua tim keluar dari ruang ganti untuk memulai quarter ketiga, Pasukan Michael Malone masih tampil dengan skenario yang sama, Nuggets terus membangun keunggulannya. Minnesota yang coba keluar dari tekanan Nuggets, berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan momentum menembus pertahanan Denver yang dikoordinir Kentavious Caldwell-Pope, namun Nuggets benar-benar mematahkannya.

Pasukan Chris Finch benar-benar dibuat tidak berdaya di hadapan pendukungnya sendiri yang terdengar kecewa, alih-alih mendekat mereka bahkan tertinggal semakin jauh. Menutup quarter ketiga Denver unggul 27 poin dengan 66-93.

Semangat juara bertahan meliputi pasukan Michael Malone yang sedang berupaya mempertahankan keunggulan sementara mereka, ini adalah momentum yang sangat dibutuhkan Denver, untuk menembus torehan 100 poin untuk pertama kalinya dalam tiga pertandingan play-off melawan tim dengan pertahanan terbaik di NBA ini.

Pada awal kuarter keempat, para penggemar Wolves yang frustrasi dan kecewa mulai meninggalkan tempat duduk mereka. Meski di NBA apa pun bisa saja terjadi, tetapi sepertinya ketinggalan 66-93 akan sulit untuk dibendung dan itulah yang terjadi, Minnesota yang mengosongkan bangku cadangannya dengan waktu tersisa kurang dari enam menit, sementara Denver juga melakukan hal yang sama tak lama kemudian.

Tuan rumah bahkan sempat tertinggal hingga 34 poin 75-109. Pada akhirnya Denver Nuggets berhasil membawa pulang kemenangan 90-117, Murray dan Jokic memimpin timnya dalam perolehan poin, mereka masing-masing mengemas 24 poin. Jamal Murray mencatatkan lima assist, empat rebound, serta tiga steal, sementara itu Jokic juga mencetak 14 rebound, sembilan assist, tiga steal, dan tiga blok.

Michael Porter Jr menyumbang 21 poin, sementara Aaron Gordon menyumbang 13 poin dan Kentavious Caldwell-Pope menyumbang 12 poin. Sementara itu, tidak ada satu pun pemain Timberwolves yang bisa mencetak 20 poin, Anthony Edwards yang punya catatan point per game 25,9 hanya bisa mengemas 19 poin, disusul oleh Towns yang mengemas 14 poin.

Dalam catatan sejarah NBA, Nuggets adalah tim ke-30 yang kalah dalam dua pertandingan kandang pertama play-off NBA. Dan dari catatan tersebut hanya lima tim di antaranya yang mampu bangkit untuk meraih kemenangan. Yang terakhir adalah LA Clippers di tahun 2021 saat mereka tertinggal 2-0 dari Utah Jazz, namun bedanya saat itu Clippers kalah 2-0 dalam pertandingan tandang di markas Utah.

Mampukah Jokic cs membawa Nuggets bisa meraih kemenangan setelah tertinggal 0-2 terlebih dahulu? Hal ini pernah dialami Nuggets di musim 1994 yang kala itu masih memainkan format best-of-five. Nuggets yang saat itu merupakan unggulan ke-8 bertemu unggulan pertama Seattle Supersonic di babak pertama play-off.

Denver Nuggets yang saat itu diperkuat oleh pemain legendaris mereka yang nomor kaos 55-nya dipensiunkan oleh Denver Nuggets, Dikembe Motumbo, mereka mampu bangkit dari ketertinggalan 0-2 nya dan mengalahkan Seattle 3-2.

Menarik untuk menyaksikan duet Jokic dengan permainan post play-nya yang menguasai area kunci di lapangan dengan gerakan dan tipuannya yang sulit dibaca dengan Jamal Murray yang lincah memimpin serangan dengan campuran spot-up jumper dan fadeaways-nya yang brilian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun