Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Perbuatan Baik yang Sangat Disukai Allah di Bulan Ramadhan

18 Maret 2024   22:26 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:37 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski secara materi Ia tergolong tidak mampu, namun semangat dan tekad kuatnya serta keyakinannya kepada kuasa Tuhan Sang Maha Pemberi mengantarkannya menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Tidak cukup sampai disitu, Ia memberanikan diri dari kampung berangkat ke ibukota dan mendaftar untuk mengambil program master di perguruan tinggi swasta elit yakni di Paramadina Graduate School of Communication (PGSC) tanpa beasiswa. Kata temanku mungkin dia satu-satunya mahasiswa miskin di antara teman-temannya.

Meski harus berjuang keras untuk membayar biaya kuliahnya yang hampir-hampir tak mampu ia bayar, belum lagi untuk biaya hidup di ibukota Jakarta yang terbilang keras apalagi untuk ukuran seorang perempuan dari kampung. Tidak punya uang adalah hal biasa baginya, tetapi punya semangat dan keyakinan itulah yang ia punya dan banyak sekali.

Dalam kesederhanaannya dan dalam keterbatasannya ia sangat-sangat percaya pada kekuatan sedekah. Ia tetap bersedekah meski uang yang ia punya hanyalah uang yang ia sedekahkan tersebut.

Ia bercerita, pernah berjalan kaki dari Matraman Jakarta Timur ke Tamrin City untuk membeli 5 kg kurma lalu kembali ke Masjid sunda kelapa bersama kurma ditangannya yang ia sedekahkan ke musafir yang berbuka puasa disana. Dan tahukah anda uang untuk membeli kurma tersebut adalah uang terakhir yang dimilikinya. Tapi  selalu ada keajaiban dibalik sedekah dan ia orang yang paling percaya itu.

Kesuksesan itu selalu berada di tangan orang yang yakin, ia menyelesaikan kuliahnya di Paramadina, dan bahkan melanjutkan lagi studinya ke Amerika Serikat, dimana saat hari keberangkatannya ayahnya tiba-tiba meninggal dunia. Ia berangkat dengan kesedihan mengejar keyakinannya dan meraih sukses sebagaimana pepatah Arab man jadda wajada "Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil".

Dia mengalahkan kerasnya dunia dengan keyakinannya kepada yang Maha Kuasa dengan keyakinannya pada kedahsyatan sedekah yang menjadi amalan tetapnya hingga saat ini. Dia menyelesaikan studinya di negeri paman Sam, menemukan jodoh di sana  seorang pria terhormat yang berprofesi sebagai pengacara mapan, dan ia sendiri pun mempunyai pekerjaan yang cukup mentereng di Washington DC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun