Firman Allah dalam Surat Al Baqarah Ayat 152: "Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku".
Dari ayat ini, Allah Allah Subhanahu Wa Taala, jelas menegaskan kepada seluruh hambanya untuk selalu mengingat-Nya dalam keadaan apapun. Sungguh ada orang yang mengingat Allah saat Ia dalam kesusahan, dan segera melupakan Allah saat sedang dalam senang.
Atau sebaliknya Ia mengingat Allah saat senang, tetapi ketika tertimpa musibah atau ujian Ia justru berpaling dan melupakan Allah demi mendapatkan kembali kesenangannya. Dan yang lebih celaka lagi adalah orang-orang yang tidak pernah mengingat Allah di dalam apapun keadaannya, Naudzubillah min dzalik.
Tak hanya itu, dari ayat di atas, Allah SWT juga mengingatkan bahwa hambanya harus selalu bersyukur kepada-Nya dan jangan mengingkarinya, karena orang yang tidak mengingkari Allah (bertakwa) pastilah akan mendapatkan sebaik-baiknya tempat di sisi-Nya.
Mungkin sebagian orang akan berkata, bahwa bersyukur dalam keadaan lapang, dalam keadaan senang tentu mudah, namun bagaimana halnya dengan orang-orang yang yang sedang berada dalam kesempitan, tidak punya uang dalam situasi ekonomi yang serba mahal memasuki bulan puasa ini, atau bagaimana dengan yang tertimpa musibah?.
Subhanallah, memanifestasikan rasa syukur itu sejatinya tidak melihat kondisi kelapangan ataupun kesempitan selagi Allah masih memberikan kita dua kenikmatan yang sering diabaikan yakni nikmat waktu (kesempatan) dan sehat.
Sebagaimana hadist dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu',".
Maka bersyukurlah kita yang masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam kondisi sehat yang memungkinkan kita untuk berpuasa, sungguh Allah telah berjanji dalam Surat Ibrahim Ayat 7
Yang artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya adzab-Ku teramat keras.
Sungguh dengan rasa syukur yang bersungguh-sungguh atas nikmat Allah akan langsung membawa kelapangan dalam melaksanakan ibadah, shalat kita, puasa kita, tartil Qur'an kita akan benar-benar meresap ke dalam kalbu dan kenikmatan seperti ini adalah kenikmatan yang tak terbeli kecuali dengan bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H