Perjalanan ibarat menaiki rollercoaster adalah kisah Manchester United dalam beberapa tahun terakhir, ketika pasukan Setan Merah berjuang untuk menemukan kembali identitas diri mereka yang meredup selepas ditinggal Sir Alex Ferguson.
Harapan demi harapan yang muncul selalu kembali tenggelam. Publik Old Trafford seperti mendapatkan energi baru, menyusul konfirmasi akuisisi 27,7 persen saham klub oleh miliarder Inggris Jim Ratcliffe beberapa hari yang lalu.
Yah, Jim Ratcliffe, yang merupakan miliarder asal Manchester adalah penggemar masa kecil United, ia telah diamanahi oleh keluarga Glazer untuk mengambil alih kendali operasional klub demi membawa Manchester United kembali berada dalam jajaran klub elit premier league yang telah lebih dari satu dekade tanpa trophy.
Harapan publik Old Trafford sepertinya akan terwujud dengan ambisi Ratcliffe yang dengan penuh optimisme akan membawa MU menyingkirkan rival beratnya, Manchester City dan Liverpool dari posisi mereka.
Namun, era baru Manchester United yang dijanjikan Ratcliffe diawali dengan hasil yang mengecewakan, ketika mereka harus mengakui kekalahan 1-2 dari tim medioker Fulham di hadapan pendukung sendiri yang memenuhi Old Trafford.
Performa mengecewakan United yang lemah menunjukkan ada begitu banyak pekerjaan rumah yang harus mereka lakukan untuk memenuhi ambisi berani manajemen baru United yang sesumbar akan menyingkirkan Manchester City dan Liverpool yang menjuarai premier league dalam enam tahun terakhir ini.
Pasukan Erik ten Hag mengalami mimpi buruk saat menjalani laga perdana mereka bersama manajemen Ratcliffe, harapan untuk setidaknya finis empat besar di Premier League dipatahkan oleh Alex Iwobi yang membawa Fulham meraih poin penuh.
Kekalahan dari Fulham ini terasa sangat mengejutkan, ini adalah kemenangan pertama tim London asal itu di Old Trafford sejak musim 2003 dan kemenangan yang kedua dalam 61 tahun.
United yang tidak pernah kalah dalam lima pertandingan liga terakhirnya, namun harapan dan optimisme baru yang tumbuh di sekitar Old Trafford menyusul hadirnya Ratcliffe yang mengambil kendali penuh operasional mendapat pukulan telak dari Iwobi dengan golnya di menit-menit akhir laga.
Kekalahan dari Fulham ini merupakan kekalahan ke-10 bagi Harry Maguire dkk di Premier League musim ini, yang baru masuk pekan ke 26. Saat di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, MU tidak pernah mengalami kekalahan hingga sepuluh laga.
Kekalahan terbanyak MU sepeninggal Ferguson adalah 12 kekalahan, yang terjadi di musim 2013/14 dan 2021/22, Â tetapi belum pernah menderita 10 kekalahan sebelum 30 pertandingan, ini bisa menjadi gambaran betapa jauh MU telah terpuruk dalam 11 tahun sejak ditinggal Sir Alex Ferguson.
Kondisi ini semakin membuat wacana cuci gudang MU akan semakin menguat, bukan saja belasan pemain yang diisukan akan dilepas, bahkan posisi sang pelatih Eric ten Hag pun akan terancam.
Manchester United saat ini ada di urutan ke-6 di klasemen sementara dengan 44 poin dalam 26 pertandingan, sementara itu Aston Villa semakin aman di posisi ke-4 setelah menang atas Nottingham Forest 4-2, Villa mengumpulkan 52 poin.
Sementara itu Tottenham Hotspur ada di posisi ke-5 unggul 3 poin dari MU, tetapi Tottenham masih menyisakan satu laga melawan Chelsea yang tertunda karena Chelsea akan melakoni laga final Carabao Cup kontra Liverpool, malam nanti.
Pertaruhan Ten Hag untuk membawa timnya setidaknya finis di zona Liga Champions akan sangat berpengaruh. Gagal lolos ke kompetisi elit Eropa ini bisa jadi akan menjadi akhir bagi Ten Hag di kursi kepelatihan MU, karena ambisi Ratcliffe untuk meningkatkan standar klub raksasa yang sedang terpuruk ini tak bisa ditawar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H