Internazionale Milan meraih kemenangan tipis (1-0) atas Atletico Madrid dalam laga leg 1 UCL di Giuseppe Meazza San Siro. Mereka telah memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan Liga Champions UEFA terakhir mereka di kandang sendiri dengan dua di antaranya berakhir imbang.
Pasukan Simone Inzhagi yang mendominasi jalannya pertandingan dengan 57% penguasaan bola, memiliki 19 percobaan ke gawang dengan lima di antaranya on target, berbanding lawannya yang hanya mencatatkan 5 shooting yang tak satupun tepat sasaran.
Namun demikian, Nerazzurri harus menunggu hingga babak kedua memasuki dua belas menit waktu tersisa untuk menjebol gawang pasukan Colchoneros yang dikawal oleh Jan Oblak.
Marko Arnautovic yang masuk menggantikan Marcus Thuram menjadi pahlawan bagi publik San Siro yang memadati Stadion. Pemain timnas Austria ini langsung menggebrak setelah masuk ke lapangan.
Namun, Arnautovic yang baru pulih dari cedera dan sangat butuh gol membuat publik tuan rumah sedikit gemas ketika ia menyia-nyiakan dua peluang bagus.
Yang pertama percobaan dengan gaya akrobatiknya meneruskan umpan indah Dimarco yang sayangnya masih membentur mistar gawang. Kemudian menyusul permainan umpan balik satu dua dengan Lautaro Martinez, yang penyelesaiannya masih sedikit melebar.
Namun, dukungan penonton yang menyemangati Arnautovic akhirnya membuahkan hasil bagi mantan pemain West Ham dan Stoke City itu.Â
Memanfaatkan bola rebound dari upaya Lautaro yang digagalkan oleh Jan Oblak, Arnautovic menyambar bola pantul untuk mengoyak gawang Oblak.
Dan itulah gol satu-satunya yang tercipta dalam duel sengit antara pasukan dari dua pelatih yang pernah saling bahu membahu merebut gelar ganda Serie-A dan Coppa Italia di musim 1999/2000 saat Diego Simeone dan Simone Inzaghi masih membela Lazio.
Reuni mantan rekan se-tim dalam posisi saling berhadapan ini berjalan dengan tempo yang sedang, dengan sedikit peluang yang tercipta sejak peluit dibunyikan wasit asal Rumania, Istvan Kovacs.Â
Tuan rumah berusaha menyerang dengan penuh semangat, namun tim tamu lebih dahulu memiliki peluang terbaik ketika percobaan dari Samuel Lino yang melepaskan tendangan melengkung masih melebar dari tiang gawang.
Lautaro Martinez yang meskipun tidak mencetak gol dalam pertandingan ini, tetapi layak sebagai man of the match. Top skorer sementara Serie-A nyaris membuka gol, ketika sundulannya menyelesaikan umpan silang Nicolo Barella yang sayangnya masih berhasil diselamatkan oleh Jan Oblak, begitu juga peluangnya dari umpan Thuram yang masih diblok Jose Maria Gimenez.
Memasuki babak kedua, Marcus Thuram yang terlihat tertatih-tatih di penghujung babak pertama, ditarik keluar dan digantikan Arnautovic.Â
Sebuah pergantian yang membawa berkah bagi Internazionale, Arnautovic langsung tampil ngegas dengan beberapa peluang yang membuat San Siro bergemuruh.
Dan San Siro benar-benar dibuat bergemuruh, berawal dari sebuah upaya Lautaro Martinez yang masih bisa diblok oleh Jan Oblak, bola yang memantul mengarah ke Arnautovic, pemain pinjaman dari Bologna (yang akan resmi menjadi pemain tetap Inter di Juni mendatang) itu dengan cepat menyambar bola yang tak dapat dibendung oleh Samuel Lino dan Jan Oblak.
Samuel Lino nyaris membuat gol penyeimbang beberapa detik kemudian, sayangnya tendangan maut yang dilepaskannya dari jarak jauh masih melebar beberapa senti dari sasaran.
Satu gol dari Arnautovic sudah cukup bagi tim asuhan Inzaghi untuk membukukan kemenangan kesembilan berturut-turut mereka di semua kompetisi, dan juga menjadi modal yang cukup penting untuk bertandang ke Civitas Metropolitan Stadium, Madrid 14 Maret 2024 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H