Tuan rumah Afcon 2024, Pantai Gading yang kini ditangani pelatih sementara Emerson Fae terus melanjutkan penampilan survive mereka di Piala Afrika. Setelah lolos dari penyisihan grup dengan status peringkat ketiga grup A, yang diwarnai dengan pemecatan pelatih Jean-Louis Gasset setelah kekalahan telak 0-4 dari Guinea Khatulistiwa di matchday ketiga grup A.
Kini Pantai Gading telah menapak di semifinal dan akan menghadapi RD Kongo, ketika mereka melakukan comeback luar biasa dari ketertinggalan gol dan numerik pemain lebih dari separuh waktu pertandingan.
Les Elephants mengalahkan Mali 2-1 di perempat final, mencetak gol di menit-menit akhir waktu normal dan gol penentu di menit-menit akhir perpanjangan waktu untuk memastikan tiket ke semifinal melawan Republik Demokratik Kongo.
Pemain pengganti Oumar Diakite meneruskan tendangan Seko Fofana untuk gol kemenangan bagi Pantai Gading, yang bermain dengan 10 orang untuk sebagian besar pertandingan setelah Odilon Kossounou dikeluarkan dari lapangan usai menerima kartu kuning keduanya sesaat sebelum turun minum.
Ini adalah pertandingan kedua bagi Emerson Fae sebagai pelatih sementara Pantai Gading, nyaris sama seperti yang Ia lakukan saat melawan juara bertahan Senegal di babak 16 besar, Les Elephants terlambat panas dan harus melalui pertandingan dengan perpanjangan waktu yang dramatis.
Pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi sejak kick-off, dan pasukan Les Aigles (julukan timnas Mali) yang sedikit menguasai jalannya pertandingan nyaris membungkam publik tuan rumah di menit ke-17. Wasit Mohamed Adel memberi hadiah penalti kepada Mali, menyusul pelanggaran keras bek Bayer Leverkusen, Odilon Kossounou.
Beruntung bagi Serge Aurier dkk, Adama Traore yang maju sebagai eksekutor penalti, gagal menjalankan tugasnya, Yahia Fofana mampu membaca arah tendang Traore dan melakukan penyelamatan luar biasa.
Asa tuan rumah yang tadinya menggebu, mendadak redup. Odilon Kossounou yang sebelumnya telah menerima kartu kuning, kembali berulah dan mengantongi kartu kuning keduanya menjelang babak pertama akan berakhir, atas pelanggaran keras yang kembali dilakukannya. Bermain dengan 10 pemain dengan sisa waktu yang masih panjang, tentu akan menjadi perjuangan sulit bagi Les Elephants.
Babak pertama berakhir imbang (0-0), sama seperti dengan babak pertama, Mali langsung mengambil inisiatif penyerangan, apalagi mereka unggul secara numerik pemain.
Mali mendapatkan peluang yang bagus untuk membuka keran gol mereka, Amadou Haidara yang mendapatkan ruang tembak melepaskan percobaan dari jarak jauh, namun upayanya itu berhasil digagalkan oleh Yahia Fofana yang melakukan penyelamatan brilian.
Pasukan Eric Sekou Chelle yang unggul jumlah pemain terus mengurung lawannya. Dan publik tuan rumah yang memadati Stade de la Paix benar-benar dibuat terdiam. Pada menit ke-71 pemain pengganti Dorgeles Nene yang masuk menggantikan Adama Traore, mencetak gol ketiganya untuk timnas Mali dan yang pertama di Piala Afrika ini.
Pemain muda yang bermain untuk RB Salzburg ini mendapatkan bola dari Diadie Samassekou, Ia kemudian berhasil melewati pengawalnya dan melepaskan tendangan melengkung cantik dari luar kotak yang menhujam di sudut kanan gawang Yahia Fofana yang tak mampu berbuat banyak, 1-0 Mali memimpin.
Stade de La Paix sontak bergemuruh di penghujung waktu normal, asa tuan rumah kembali membuncah. Adalah pemain Brighton, Simon Adingra yang menjadi pahlawan lewat golnya dari sebuah kemelut di mulut gawang Mali yang dikawal Djigui Diarra.
Memasuki babak tambahan, bersemangat dengan gol penyeimbang pasukan pelatih ad interim Emerson Fae kembali bergairah. Lima menit extra time berjalan Sebastien Haller nyaris menambah gol, menyundul umpan silang dari sisi kanan kotak penalti, sayangnya bola masih membentur mistar gawang.
Penghujung babak extra time menjadi pesta bagi publik tuan rumah yang sempat terdiam untuk waktu yang cukup lama. Adalah pemain pengganti berusia 20 tahun asal klub Liga 1 Prancis Reims, Oumar Diakite yang meneruskan tembakan Seko Fofana untuk merobek gawang Djigui Diarra.
Diakite kemudian dikeluarkan dari lapangan karena berselebrasi dengan melepas kausnya, Ia mendapat kartu kuning keduanya oleh wasit asal Mesir, Mohamed Adel yang juga kembali mengeluarkan kartu merah untuk Hamari Traore yang diusir dari lapangan setelah peluit panjang berbunyi karena melakukan protes keras.
Perjalanan tertatih Les Elephants di Piala Afrika kini telah membawa mereka ke semifinal, menatap final dan bahkan trophy bukanlah hal mustahil, mental juara pasukan mantan pelatih Jean-Louis Gasset yang dipecat ini telah teruji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H