Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perjuangan Mulia Ibu Penyapu Jalan yang Terabaikan

3 Februari 2024   15:42 Diperbarui: 10 Februari 2024   07:31 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat kerja bakti untuk menciptakan kebersihan dan keindahan kota yang coba kembali digalakkan oleh pemerintah kota, sepertinya akan kembali berjalan sia-sia, istilahnya hanya panas-panas tahi ayam, alias panas sekejap saja lalu hilang tak meninggalkan jejak.

Memang sungguh aneh perilaku sebagian besar orang-orang yang dengan seenaknya membuang kemasan bekas minuman, bekas makanan, tisue dll padahal mereka sedang berkendara (mobil).

Padahal jika mereka punya sedikit saja kepedulian, sampah-sampah yang mereka buang itu jika mereka simpan saja di kendaraan mereka, toh itu tidak mengganggu, tidak berbau busuk, tidak ribut, dan tidak menggigit. Sebelum membuangnya, sampah itu bisa mereka pilah dengan mudah dan bisa menjadi 'duit' setidaknya bagi orang yang mau mengelolanya.

Kebersihan sebagian dari iman, adalah slogan yang memiliki pengertian yang luas. Jika kita berperilaku bersih, setidaknya tugas orang-orang yang bekerja seperti kedua Ibu penyapu jalan di atas tentu akan semakin ringan.

Kebersihan itu adalah sifat yang harus tumbuh dari dalam diri, kebersihan itu juga adalah wujud penghargaan terhadap diri sendiri, orang lain dan juga lingkungan.

Jika Anda terlalu sibuk untuk membersihkan, setidaknya Anda jangan membuat kotor! Dan ingat dibalik kebersihan yang Anda lihat ada perjuangan tak kenal lelah, tak kenal waktu dan tak kenal cuaca dari orang-orang yang terabaikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun