Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Comeback Luar Biasa Jannik Sinner, Pupuskan Harapan Medvedev

28 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 28 Januari 2024   21:56 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jannik Sinner dengan trophy Australia Open  (Getty Images/Martin Keep) 

Final tunggal putra Australia Terbuka tahun ini, mempertemukan peringkat empat dunia Jannik Sinner (22) menghadapi unggulan ketiga dari Rusia Daniil Medvedev (27) saat kedua pemain berupaya mengamankan gelar pertama di Melbourne Park.

Kedua pemain ini telah bertemu total sembilan kali dengan Daniil Medvedev (27) unggul dalam rekor head-to-head dengan kemenangan 6-3 atas pemain Italia itu. Namun, yang menjadi catatan penting, Jannik Sinner memenangkan tiga pertemuan terakhir antara mereka.

Jannik Sinner membutuhkan waktu 3 jam 46 menit untuk melakukan comeback luar biasa dari ketertinggalan dua set melawan Daniil Medvedev untuk memenangkan gelar Grand Slam pertamanya di Australia Terbuka.

Awal yang luar biasa bagi Daniil Medvedev. Petenis Rusia yang tampil non bendera itu tampil dengan permainan yang luar biasa dan agresif, Ia memenangkan set pembuka 6-3 dengan sangat meyakinkan dalam tempo yang lumayan cepat hanya 37 menit.

Set pertama dibuka dengan servis di tangan Sinner yang memenangkan servisnya, demikian pula Daniil berhasil mempertahankan servisnya di game kedua 1-1. Game ketiga, Daniil dengan return servis yang sempurna langsung memimpin 0-40, Sinner hanya sempat memperkecil jadi 15-40 sebelum Daniil mem-break servis Sinner untuk memimpin 2-1.

Sukses melakukan break point, petenis yang mendapat julukan "gurita" karena kelenturan tubuhnya ini langsung tancap gas merebut game keempat dengan love game untuk unggul 3-1.

Pertandingan terus berlanjut dengan kedua petenis ini mempertahankan servisnya masing-masing hingga kedudukan 5-3 dan servis di tangan Medvedev. Daniil memimpin hingga 40-15, double set point, tetapi Sinner belum mau menyerah dan memaksa terjadi deuce, sebelum akhirnya diselesaikan oleh Medvedev, 1-0.

Set kedua, Medvedev yang menjadi unggulan ketiga dengan pengalaman dua kali final di Melbourne Park sebelumnya di 2021 dan 2022, bermain agresif dengan cepat merebut set kedua juga dengan skor 6-3 dalam durasi 49 menit, dan tinggal satu set lagi menuju gelar juara Grand Slam keduanya.

Medvedev yang memulai set kedua dengan servis di tangan, tidak memberikan kesempatan bagi Sinner untuk berbuat banyak dengan pukulan forehand mautnya, Daniil merebut game pertama dengan love game.

Berlanjut di game kedua, Medvedev nyaris saja mematahkan servis Sinner, sempat memaksa terjadi 5 kali deuce sebelum Sinner akhirnya bisa mempertahankan servisnya.

Setelah merebut game ketiga dengan love game, Medvedev lanjut melakukan break point atas servis Sinner di game ke-4 dan memimpin 3-1, Daniil terus menjauh dengan merebut game ke-5 juga dengan love game.

Medvedev semakin agresif, kembali mematahkan servis Sinner untuk unggul 5-1, tetapi Sinner tak mau kalah begitu saja, Ia sempat membalas melakukan break point, memperkecil ketinggalan menjadi 5-2, bahkan hingga 5-3 sebelum game ke-9 akhirnya dimenangkan oleh Medvedev.

Pertandingan sesungguhnya nampaknya baru dimulai! Jannik Sinner akhirnya memenangkan set ketiga yang diperjuangkannya dengan ketat 6-4, Ia memperpanjang "nafas" berusaha melakukan comeback dramatis seperti yang dilakukan Medvedev saat bertemu dengan Alexander Zverev di semifinal.

Pertarungan set ketiga diwarnai dengan permainan servis game, kedua petenis mengamankan servisnya masing-masing hingga kedudukan 5-4. Game ke-10, servis ada di tangan Daniil, Sinner sempat merebut dua poin awal dan unggul 0-30.

Daniil kemudian dengan agresif merebut tiga poin berikutnya dan memimpin 40-30. Namun, Sinner memaksa terjadi deuce dan akhirnya sukses mematahkan servis Daniil, dalam permainan berdurasi 46 menit, untuk memaksa pertandingan berlanjut ke set keempat.

Terjadi perubahan Atmosfer yang luar biasa di Rod Laver Arena. Jannik Sinner tampak menemukan kembali ritmenya, sementara itu Daniil Medvedev tampak mengalami sedikit kesulitan. Dan petenis nomor satu Italia itu akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-6, 3-6, 6-4, 6-4 dan membawa partai final ini menuju set kelima, dalam duel seru yang memakan waktu 55 menit.

Memasuki set penentuan, Sinner tampak bersemangat, dan berada dalam level terbaiknya, saat kelelahan tampaknya melanda Daniil Medvedev yang memainkan lebih banyak set di Australia Terbuka tahun ini dibandingkan siapa pun di Grand Slam mana pun di Era Terbuka.

Set kelima berjalan dengan anti klimaks bagi Daniil Medvedev yang kelelahan. Medvedev melangkah ke final setelah melewati 26 set pertandingan. Di putaran pertama menang walk over di awal set ke-4 atas petenis Perancis Terence Atmane. Ia selanjutnya bermain lima set dalam durasi laga hingga 4 jam 21 menit melawan petenis Finlandia Emil Ruusuvuori.

Pertandingan agak mudah dilewati Daniil, saat menang dalam tiga set atas petenis Kanada F. Auger-Aliassime di putaran ketiga. Ia kemudian bermain empat set melawan petenis Portugal, Nuno Borges.

Daniil kemudian melewati babak quarter final dalam pertempuran panjang lima set kontra petenis Polandia, Hubert Hurkacz dalam laga yang berlangsung hingga 4 jam. Demikian pula dalam laga semifinal kontra petenis Jerman, Alexander Zverev, Daniil terkuras oleh laga panjang lima set yang memakan waktu hingga 4 jam 22 menit.

Set kelima dibuka dengan servis di tangan Jannik Sinner, kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga di game ke-5. Sinner kemudian sukses mematahkan servis Medvedev di game ke-6 untuk memimpin 4-2.

Tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Medvedev yang kelelahan menghadapi suhu ekstrim di Melbourne Park serta kombinasi kekuatan dan kecepatan pukulan Sinner, Medvedev harus menerima kegagalan ketiganya di final Aussie.

Jannik Sinner akhirnya berhasil mempertahankan keberaniannya untuk meraih kemenangan 3-6, 3-6, 6-4, 6-4, 6-3 , Ia menjadi orang Italia pertama sejak Adriano Panatta pada tahun 1976 yang memenangkan turnamen Grand Slam (France Open).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun