Partai terakhir penyisihan grup F mempertemukan Oman vs Kyrgyzstan pada hari Kamis di Stadion Abdullah bin Khalifa. Hasil dari laga ini selain sangat menentukan nasib dari kedua kesebelasan yang bertanding untuk maju ke babak selanjutnya, hasil dari partai ini juga akan menentukan langkah Indonesia yang malam ini kalah 1-3 melawan Jepang.
Dengan kekalahan 1-3 Indonesia dari Jepang membuat laga Oman vs Kyrgyzstan menjadi laga hidup mati bagi keduanya, siapa yang kalah pasti pulang lebih awal. Dan bagi Indonesia juga masih menunggu hasil laga Yordania vs Bahrain yang jika Yordania menang dengan skor 3-0 atau lebih, maka apapun hasil dari laga Oman vs Kyrgyzstan tidak berpengaruh pada kelolosan Indonesia.
Pasukan Al Ahmar (Si Merah) julukan timnas Oman yang telah mengumpulkan 1 poin setelah bermain imbang 0-0 melawan Thailand, dan kalah 1-2 dari Arab Saudi, mereka sedikit lebih diunggulkan atas pasukan White Falcons yang  dikalahkan 2-0 oleh Arab Saudi pada matchday kedua, dan juga kalah 0-2 di pertandingan pertama melawan Thailand.
Ini adalah penampilan kedua berturut-turut Kyrgyzstan di Piala Asia, dan mereka menghadapi situasi yang hampir sama dengan situasi empat tahun lalu, dimana mereka kalah dalam dua pertandingan pertama.
Membutuhkan kemenangan pada matchday ketiga untuk memiliki harapan untuk melaju ke babak selanjutnya, pada Piala Asia 2019 lalu, mereka berhasil dengan mengalahkan Filipina (3-1) di pertandingan terakhir grup dan mereka pun lolos ke babak selanjutnya. Dan apakah kali ini hal itu dapat terulang?
Pasukan Elang Putih yang dilatih Stefan Tarkovic mantan pelatih timnas Slovakia sejak April 2023 hanya memenangkan satu dari enam pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.
Dengan selisih gol -4, jalan satu-satunya yang memungkinkan mereka lolos ke babak 16 besar adalah memenangkan pertandingan melawan Oman dan berharap beberapa tim di depan mereka gagal meraih kemenangan di matchday ketiga (Indonesia).
Jalan untuk menuju kemenangan bagi Kyrgyzstan cukup terbuka, walau secara peringkat Kyrgyzstan (98) berada cukup jauh di bawah Oman (74). November lalu, White Falcons membukukan kemenangan pertama mereka melawan Oman (1-0), mencetak gol beberapa menit memasuki babak kedua untuk mengklaim kemenangan pertama mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah mengalami kekalahan dengan skor tipis dalam pertandingan pembukaan mereka melawan Arab Saudi (1-2), Oman tampil jauh lebih agresif di matchday kedua kontra Thailand, menguasai 70% penguasaan bola sepanjang pertandingan, tetapi pasukan Branko Ivankovic hanya mampu mencatatkan satu upaya tepat sasaran.
Oman harus berbagi angka dengan Thailand, pertandingan berakhir dengan skor imbang (0-0), ini merupakan catatan clean sheet pertama mereka di Piala Asia sejak 2007 (saat imbang 0-0 melawan Irak).
Pada Piala Asia empat tahun lalu, Oman juga berada dalam situasi yang hampir sama seperti sekarang ini, tanpa satu poin pun dari dua pertandingan pertama mereka, mereka membutuhkan kemenangan di matchday ketiga. Dan mereka berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Turkmenistan untuk lolos ke babak sistem gugur untuk pertama kalinya di turnamen Piala Asia ini.
Ini adalah penampilan kelima mereka di AFC Asian Cup ini, dan di setiap penampilan final mereka sebelumnya, Oman setidaknya bisa membukukan satu kemenangan.
Secara statistik, Oman memenangkan tiga dari empat pertemuan mereka melawan Kyrgyzstan di semua pertandingan tanpa kebobolan satu gol pun dalam kemenangan tersebut. Satu-satunya kekalahan mereka melawan Kyrgyzstan adalah di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, November tahun lalu saat mereka kalah 1-0.
Kyrgyzstan akan tampil pincang menyusul dua kartu merah yang diterima Ayzar Akmatov dan Kimi Merk, yang masing-masing mendapat kartu merah langsung di awal babak pertama dan kedua pertandingan melawan Arab Saudi.
Sementara itu Kyrgyzstan yang tampil dengan tiga perubahan di starting line-up mereka di matchday kedua, dengan Ernist Batyrkanov, Aleksandr Mishchenko, dan Khristiyan Brauzman, menggantikan Joel Kojo, Bakhtiyar Duyshobekov, dan Kai Merk. Di matchday penentuan ini mungkin Kojo bisa kembali menjadi starting.
Kyrgyzstan yang selalu kalah dan belum mencetak sebuah gol pun akan kesulitan menghadapi tim terorganisir seperti Oman yang bernasib kurang beruntung karena tidak pernah menang, meski sejauh ini mendominasi permainan.
Pelatih Branko Ivankovic sepertinya masih nyaman  bermain dengan starting line-up yang dimainkannya pada pertandingan melawan Thailand, meskipun ia memasukkan tiga pemain pengganti berbeda yang tidak bermain di pertandingan pembuka mereka, dengan Zahir Al-Aghbari , Omar Al-Malki dan Abdulrahman Al-Mushaifri yang semuanya membuat penampilan debut mereka di Piala Asia ini.
Satu pemain yang pasti diturunkan adalah penjaga gawang Ibrahim Al-Mukhaini yang bermain gemilang dan melakukan dua penyelamatan brilian dari upaya Thailand dan membuat catatan clean sheet pertamanya di Piala Asia ini.
Oman sedikit berada di atas angin dalam laga kali ini, tetapi ada semangat dari pasukan Stefan Tarkovic untuk tidak pulang dengan tangan kosong, dan bahkan mereka masih memiliki kans untuk lolos ke putaran berikutnya jika menang dengan selisih 2 gol.
Bagi publik Indonesia, tentu berharap kedua kesebelasan bermain imbang, dan ini sepertinya menjadi hasil yang paling memungkinkan mengingat kedua kesebelasan sama-sama harus memenangkan pertandingan jika ingin lolos.
Prediksi susunan pemain Kyrgyzstan (4-4-2):Â Erzhan Tokotayev, Khristiyan Brauzman, Tamirlan Kozubaev, Kayrat Uulu, Bekzhan Sagynbaev; Beknaz Almazbekov, Odiljon Abdurakhmanov, Atay Dzhumashev, Gulzhigit Alykulov; Joel Kojo, Ernitz Batyrkanov
Prediksi susunan pemain Oman (4-4-2):
Al-Mukaini; Al-Harthi, Al-Braiki, Al-Khamisi, Al-Kaabi; Al-Saadi; Al-Yahmadi, Abdullah Fawaz; Al-Yahyaei; Al-Sabhi, Al-Ghassani
