Dua tim terluka dan sesama Asia Tenggara yang mencari poin pertama mereka di Piala Asia 2023 akan bertarung besok, Jumat 19/1 di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha. Indonesia dan Vietnam wajib menang dalam laga ini untuk tetap membuka peluang mereka lolos ke babak gugur dari grup D, setidaknya sebagai peringkat ketiga terbaik.
Di pertandingan pembukaannya, Golden Star Warriors sempat membuat kejutan dengan mengungguli tim unggulan Jepang, tetapi sayangnya mereka tidak mampu mempertahankan keunggulannya dan harus mengakui kemenangan tim samurai biru 4-2. Sedangkan timnas Garuda harus takluk dari tim Singa Mesopotamia dengan skor 3-1.
Laga kedua tim ini menjadi krusial dan penuh gengsi, rivalitas sesama Asia Tenggara yang bernuansa panas terutama dengan media dan suporter Vietnam akan menambah panasnya laga kedua tim. Jika laga kedua tim ini berakhir imbang, maka bisa dipastikan keduanya akan tersingkir di babak penyisihan grup ini.
Bagaimana peluang Indonesia menghadapi Vietnam yang merupakan tim nomor satu di Asia Tenggara? Berdasarkan peringkat FIFA, Vietnam menduduki peringkat 94, satu-satunya negara Asean yang menduduki peringkat di 100 besar.
Meski ada ketimpangan yang jauh dalam hal peringkat, tetapi secara teknis pasukan Shin Tae-yong masih bisa mengimbangi Vietnam, namun Tae-yong harus meningkatkan kewaspadaannya mengingat Vietnam kini dilatih oleh Philippe Troussier, pelatih berkebangsaan Perancis yang berpengalaman menukangi banyak timnas di Afrika dan Asia.
Di awal penampilan Vietnam di partai pembukaan, tampaknya mereka akan membuat kejutan besar dengan memimpin 2-1 atas tim peringkat atas Asia, Jepang hingga beberapa menit sebelum jeda. Meski pada akhirnya kalah, tetapi Philippe Troussier telah memberi warna baru dalam penampilan Vietnam yang berani bermain terbuka melawan tim terbaik di Asia.
Nasib yang hampir sama, dirasakan Vietnam dan Indonesia pada kekalahan pertama mereka, Vietnam merasakan dua gol di menit-menit akhir jelang turun, yang membuat mereka akhirnya ketinggalan. Demikian pula Indonesia yang kemasukan gol di menit-menit akhir babak pertama yang berdampak pada moral mereka pada 45 menit babak kedua.
Secara statistik, dalam sepuluh penampilan terakhir Vietnam, yang kebetulan semuanya sudah ditangani oleh Troussier, pasukan yang berjuluk Golden Star Warriors ini mengalami 6 kekalahan dan empat menang. Mereka mencetak 9 gol dan kebobolan 17 gol.
Hal di atas menandakan bahwa lini serang Vietnam sebenarnya tidaklah seberapa tajam, demikian pula di sektor pertahanan Vietnam juga tidaklah kokoh, mereka hanya mencatatkan empat cleansheet, kekalahan terbesar mereka melawan Korsel 6-0, dan kemenangan terbesar mereka 2-0 atas Palestina.
Sementara itu timnas Garuda dalam sepuluh laga terakhirnya, juga mengalami enam kekalahan dengan tiga kemenangan dan satu seri. Indonesia mencatatkan 18 gol memasukkan dan 22 gol kemasukan, namun yang perlu menjadi catatan adalah dua kemenangan Indonesia dengan skor sama 6-0 yang diperoleh saat menghadapi Brunei Darussalam dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran pertama.
Ini artinya Indonesia hanya mencetak enam gol dalam 8 pertandingan dan ini menunjukkan bahwa lini depan kita masih "bermasalah". Sementara itu dengan 22 gol kebobolan, dimana 20 gol diantaranya terjadi di enam laga terakhir ini menggambarkan betapa rapuhnya lini pertahanan Indonesia.
Satu catatan yang perlu digaris bawahi, timnas Indonesia tidak pernah menang dalam enam pertemuan terakhir mereka melawan Vietnam, gagal mencetak gol dalam empat pertandingan sebelumnya melawan mereka, dengan kemenangan terakhir Garuda melawan Golden Star Warriors terjadi pada semi-final Piala AFF 2016 leg pertama bulan Desember 2016 (2-1).
Philippe Troussier sepertinya masih akan menurunkan tim yang sama pada matchday pertama, penjaga gawang Nguyen Filip yang baru mencatatkan dua caps bersama tim senior masih akan dipercaya, sementara itu pemain muda seperti Nguyen Van Truong (2 caps) dan Le Pham Thanh Long yang baru mencatatkan penampilan internasional yang ketiganya akan menunggu kesempatan dibangku cadangan.
Kapten tim Do Hung Dung yang telah mencatatkan 39 caps akan memimpin rekan-rekannya bersama Nguyen Dinh Bac yang mencetak gol balasan lima menit setelah Jepang mencetak gol pertama, serta Pham Tuan Hai pencetak gol kedua Vietnam ke gawang Jepang. Sementara itu pemain-pemain senior seperti Vu Van Thanh (45 caps) dan Nguyen Van Toan (58) masih harus menunggu di kursi cadangan.
Sementara itu di kubu timnas Garuda, ada kekhawatiran tentang kebugaran kapten tim Asnawi Mangkualam, yang mengalami cedera otot beberapa hari sebelum pertandingan pembukaan tetapi tetap tampil melawan Irak dan akhirnya digantikan oleh Witan Sulaeman di babak pertama.
Pratama Arhan yang mencatatkan penampilan ke-40 di pertandingan pembuka, dan tampil cukup baik masih pantas masuk dalam starting line-uo bersama Elkan Baggott dan Rizky Ridho, sementara itu Jordi Amat yang ceroboh dalam terciptanya gol Irak, perlu meningkatkan perfoma dan mentalnya jika diturunkan oleh Tae-yong.
Justin Hubner yang baru mencatatkan caps keempatnya bersama tim nasional masih bisa dipertahankan, demikian juga dengan Ivar Jenner atau Witan Suleman bisa dimainkan bersama Yakob Sayuri dan Marcelino Ferdinan serta Rafael Struick di ujung tombak.
Tetapi ada kemungkinan Shin Tae-yong akan mengubah sedikit formasi timnya menjadi 4-5-1 dengan Marc Klok dimainkan di lini tengah dan mengistirahatkan Jordi Amat yang bermain di bawah standar saat kontra Irak. Dan Ernando Ari masih akan berada di bawah mistar gawang.
Sebuah pertaruhan bagi Shin Tae-yong, kalah lawan Vietnam merupakan alamat selamat tinggal timnas, saya yakin ini kesempatan terakhir bagi Shin Tae-yong untuk menunjukkan "kelasnya", kecuali mungkin dia bisa membuat keajaiban dengan menang melawan Jepang, tapi mungkinkah?Â
Prediksi susunan pemain Indonesia:
Ernando Ari (G); Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Pratama Arhan; Marc Klok; Yakob Sayuri, Witan Sulaeman, Justin Hubner, Marcelino Ferdinan; Rafael Struick
Prediksi susunan pemain Vietnam:
Nguyen Filip (G); Thanh Bnh Nguyen, Bui Hoang Viet Anh, Phan Tuan Tai; Nguyen Tuan Anh, Nguyen Thai Son, Phm Xuan Mnh, Khuat Van Khang; Nguyen Dinh Bac, Do Hung Dung, Â Phm Tuan Hai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H