Boston Celtics melanjutkan dominasinya untuk terus memimpin klasemen wilayah timur, kali ini korbannya adalah tim yang sedang terpuruk dan berada di dasar klasemen, Detroit Piston.Â
Tampil di hadapan 19.156 pendukungnya yang memadati TD Garden Arena, Boston Celtic memberikan kekalahan ke-28 berturut-turut bagi Piston.
Awalnya, Detroit Piston yang datang dengan misi untuk memutus rekor buruk kekalahan mereka, berhasil mendikte permainan di dua quarter awal. Setelah memimpin 27-30 di quarter pertama, Detroit menutup paruh pertama dengan keunggulan 19 poin, 47-66.
Namun, Kristaps Porzingis memimpin rekan-rekannya untuk mengejar defisit 19 poin. Dan upaya pasukan Joe Mazzula membuahkan hasil dengan unggul 35-16 pada quarter ketiga dan menyamakan skor menjadi 82-82. Pertandingan seru berlanjut di quarter keempat, kedua tim terlibat dalam rally perebutan poin demi poin.
Pertandingan berjalan ketat, tuan rumah sempat memimpin hingga 6 angka di dua menit terakhir. Namun, Piston yang penuh semangat terus memberikan perlawanan dan akhirnya bisa memaksa terjadinya perpanjangan waktu pertandingan, setelah akhir quarter keempat skor berimbang 108-108.
Di masa overtime, Cade Cunningham dkk. terus memberikan perlawanan, namun setelah mereka sempat unggul 113-115 Â Celtics kemudian berbalik mendominasi dan meninggalkan poin Piston hingga akhir masa overtime, Celtics unggul 128-122.
Sebuah hasil yang sangat disesalkan oleh pasukan pelatih Monty Williams. Betapa tidak, upaya mereka untuk memutus rekor buruk kekalahan beruntun, yang awalnya berjalan cukup positif, tetapi akhirnya kembali harus mengakui keunggulan lawannya.
Bagi Celtics, kemenangan ini membawa mereka memuncaki klasemen wilayah timur dan memiliki rekor terbaik NBA, dengan meraih kemenangan ke-24 musim ini (6 kalah) dan memperpanjang rekor kandang sempurna mereka menjadi 15-0.
Kristaps Porzingis memimpin perolehan poin Boston dengan 35 poin, tertinggi musim ini, dan menambahkan delapan rebound, serta satu assist. Jayson Tatum menyelesaikan pertandingan dengan 31 poin, 10 assist, dan tujuh rebound.Â
Sementara itu Derrick White melengkapi dengan 23 poin, Â 4 rebound serta 5 assist.
Cade Cunningham memimpin Pistons dengan 31 poin, 6 rebound dan sembilan assist. Jaden Ivey menambahkan 22 poin dan 10 rebound serta 4 assist.Â
Bojan Bogdanovic mengemas 17 poin, 12 rebound, dan enam assist. Jalen Duren menambahkan dengan double double 15 poin dan 14 rebound serta 2 assist.
Dengan kekalahan ini, Detroit Pistons menyamai rekor kekalahan terpanjang dalam sejarah NBA, yakni 28 kekalahan berturut-turut yang dipegang oleh Philadelphia 76ers.Â
Namun, bedanya 28 kekalahan 76ers terjadi di dua musim, yakni diakhir musim 2014-2015 dengan 18 kekalahan dan diawal musim 2015-2016 dengan 10 kekalahan. Berbeda dengan Piston yang 28 kekalahannya terjadi di satu musim.
Pada hari Sabtu nanti Detroit Pistons akan menjamu Toronto Raptors di Little Caesars Arena, dan satu-satunya tujuan mereka adalah mengakhiri catatan kekalahan beruntun untuk menghindari kepemilikan tunggal atas rekor kekalahan terpanjang di NBA (29).
Detroit Pistons dan Philadelphia 76ers, memimpin rekor kekalahan terpanjang sepanjang masa NBA dengan 28 kekalahan. Di tempat ketiga ada Cleveland Cavaliers yang mencatatkan 26 kekalahan beruntun dalam satu musim di musim 2010-2011.Â
Berikutnya ada Charlotte Hornets/Bobcats yang mencatatkan 23 kekalahan berturut-turut dalam satu musim di musim 2011-2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H