Bermain di hadapan publik sendiri yang gelisah, Manchester United harus tersingkir dari Liga Champions UEFA, finis di posisi terbawah Grup A dengan hanya mengemas 4 poin (W1, D1, L4) setelah mengakhiri laga dengan kekalahan dari juara grup Bayern Munich memastikan nasib mereka.
Setelah kedua tim menderita kekalahan memalukan di liga masing-masing pada akhir pekan, kedua belah pihak bersemangat untuk meraih kemenangan, namun pihak tuan rumah sedikit berada di bawah tekanan karena membutuhkan kemenangan untuk mempertahankan harapan lolos ke UCL atau setidaknya bisa bermain di Liga malam Jumat.
Eric Ten Hag membuat dua perubahan pada timnya yang menderita kekalahan menyedihkan dari Bournemouth pada hari Sabtu lalu di tempat yang sama ini, satu di sektor pertahanan dan satu lagi di sektor serang. Rafael Varane yang sebelumnya kurang dipercaya, masuk menggantikan Reguilon yang menjadikan Luke Shaw pindah ke bek kiri, mantan pemain Real Madrid itu membuat start pertamanya untuk United sejak kemenangan kandang 1-0 atas Kopenhagen pada bulan Oktober.
Rasmus Hojlund masuk untuk memimpin lini depan menggantikan Anthony Martial yang absen karena cedera. Marcus Rashford juga sedang tidak sehat dalam beberapa hari terakhir, sehingga Marcus tidak masuk dalam tim di bangku cadangan.
Thomas Tuchel hanya melakukan satu perubahan pada timnya dari kekalahan hari Sabtu dari Eintracht, dengan Jamal Musiala yang kembali dari cedera untuk menggantikan Choupo-Moting. Meski telah aman dengan posisi juara Grup A, Bayern tetap turun dengan kekuatan penuh.
Manchester United tercatat hanya memenangkan dua dari 12 pertandingan Liga Champions UEFA mereka melawan Bayern Munich, yakni saat memenangkan laga final tahun 1999 dan pertandingan sistem gugur di Old Trafford pada musim 2009-10. Dan sepuluh laga lainnya berakhir dengan 5 imbang dan 5 kalah.
Sementara itu, Bayern Munich tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan tandang terakhir mereka di penyisihan grup Liga Champions UEFA dengan 17 kemenangan dan 2 hasil imbang, dan mereka telah memenangkan delapan pertandingan tandang terakhir grup berturut-turut, ini merupakan rekor yang dicatat oleh sebuah tim dalam sejarah Liga Champions.
Babak pertama yang berlangsung cukup seimbang ditandai dengan kompaknya unit pertahanan United yang mampu meredam eksploisitas serangan Bayern. Hingga hanya mempunyai satu peluang emas, namun di sisi lain United juga belum benar-benar menunjukkan kekuatan menyerang mereka.
Peluang Leroy Sane yang berada di jantung pertahanan di depan mulut gawang, bekerja sama dengan baik dengan Jamal Musiala sebelum pergerakan langsungnya ke gawang dihadang oleh Harry Maguire , dan kemudian  ia gagal menyambut umpan brilian Kingsley Coman di tiang jauh.
Percobaan spekulatif dari Luke Shaw adalah peluang terbaik yang bisa dilakukan tuan rumah sebelum jeda. Harapan United mendapat pukulan ketika Harry Maguire digantikan karena masalah pangkal paha sesaat sebelum turun minum.
Bayern sedikit kurang rapi di awal babak kedua, United cukup sabar membangun serangan. Peluang terbaik diperoleh United ketika Wan-Bissaka yang baru masuk di awal babak kedua menggantikan Luke Shaw melakukan overlaping untuk melepaskan umpan tarik ke arah Bruno Fernandes, namun upaya sang gelandang saat melakukan tendangan first-time dari tepi kotak penalti tidak menimbulkan masalah berarti bagi Neuer.
Tuan rumah mulai membuat Bayern tampak kesulitan mempertahankan bola. Setan Merah mulai mendominasi dalam permainan saat waktu terus berjalan melewati satu jam, membatasi lawan mereka hanya dengan sedikit peluang yang bisa mereka manfaatkan.
Namun, upaya tuan rumah banyak yang gagal karena akurasi passing yang rendah. Bayern justru berhasil mencuri gol, setelah beberapa percobaan yang sabar. Dari sebuah serangan cepat yang membuat pertahanan Setan Merah seperti grogi, Coman yang berhasil mempertahankan bola yang coba direbut pemain MU mendorong bola ke Goretzka yang kemudian meneruskan kepada Kane yang dengan halus mendorong bola ke Coman yang tak terkawal.
Sentuhan lembut Coman tak mampu dihadang Onana yang walaupun sudah berupaya membuang badan, namun bola cukup jauh dari jangkauannya. 1-0 tim tamu memimpin. Dengan kurang dari 20 menit waktu tersisa, pendukung tuan rumah semakin gelisah dan tulisan sudah terpampang di dinding untuk Ten Hag.
Pada akhirnya, hingga wasit Espen Eskas yang memimpin pertandingan meniup peluit tanda akhir laga di lima menit tambahan waktu, The Red Devils tidak mampu memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka saat bermain di kandang melawan tim Jerman (8 menang, 3 imbang), kekecewaan menyelimuti para fans dari kekalahan yang membuat mereka finis di posisi buncit Grup A, di belakang Galatasaray yang di saat hampir bersamaan kalah dari FC Copenhagen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H