Musim Denver Nuggets mulai mendapatkan tantangan, sang juara bertahan ini menelan kekalahan ketiganya saat bertandang ke Smoothie King Center markas New Orleans Pelicans. Di hadapan 15.278 penonton, Nuggets menyerah 115-110 dari Pelicans yang saat ini berada di posisi 9 klasemen western conference dan ketiga di divisi barat daya dengan catatan menang-kalah 6-6.
Sebagai pemegang cincin NBA musim lalu, Nikola Jokic dan kawan-kawan telah berusaha tampil maksimal di awal musim ini. Sejauh ini, pasukan Michael Malone masih terlihat tampil dalam performa luar biasa mereka seperti musim lalu, Joker kembali bermain di level MVP.
Namun, persoalan kemudian datang menghampiri Nuggets yang harus kehilangan bagian penting dari tim yang membantu mereka memenangkan trophy NBA musim lalu. Yah, Jamal Murray harus absen dalam beberapa pertandingan penting dan entah sampai kapan.
Jamal Murray yang mengalami cedera hamstring dalam pertandingan melawan Chicago Bulls pada awal bulan ini, telah absen dalam membela Nuggets di lima pertandingan yang mana disini Nuggets telah mengalami dua kekalahan yakni dari Houston Rockets dan New Orleans Pelicans.
Murray yang sebelum cedera mencetak rata-rata 16,3 poin dan 7,4 assist dan menjadi rekan main pick and roll Jokic. Ketakhadiran Murray di lapangan membuat agresifitas Denver sedikit kendor, dan jika Denver ingin memenangkan trophy secara berturut-turut musim ini, mereka membutuhkan superstar kedua mereka itu untuk kembali dalam daftar susunan pemain.
Nikola Jokic boleh saja tampil dalam performa MVP dan membukukan angka-angka spesial dengan triple-doublenya, akan tetapi sepertinya sulit bagi Joker untuk membawa timnya ke level seperti musim lalu. Tanpa rekan mainnya Jamal Murray, dengan setiap tim di kompetisi telah meningkatkan roster mereka, akan berat bagi Denver untuk bertahan.
Dalam pertandingan melawan Pelicans kali ini, Nikola Jokic tetap melakukan tugasnya dengan lugas untuk menjaga timnya tetap bertahan hingga detik terakhir. Triple-double mautnya 26 poin, 16 rebound dan 18 assist membuktikan bahwa Jokic masih menjadi salah satu pemain terbaik di liga.
Namun, yang menjadi catatan penting bagi Nuggets bahwa hasil yang ditorehkan di kandang New Orleans ini jauh dibawah catatan saat pertemuan pertama kedua tim di Ball Arena, pada 7/11 setelah cederanya Murray, dimana saat itu Jokic mencatatkan triple double monster dengan 35-14-12 untuk mengalahkan Pelicans 134-116.
Jika di pertemuan pertama tersebut Michael Porter menjadi pendulang poin terbanyak setelah Jokic dengan 22 poin, 9 rebound dan 3 assist, di pertandingan terakhir ini justru pemain pengganti Christian Braun yang tampil memukau dengan 25 poin, 9 rebound dan 3 assist, Braun memasukkan 11 dari 19 percobaannya termasuk 3 tembakan 3 angka dari lima kesempatan.
Sementara itu Aaron Gordon dan juga Reggie Jackson yang sebelumnya tampil memukau saat melawan Los Angeles Clippers dengan 20 poin dan 18 poin, dalam pertandingan ini sedikit menurun, Gordon dan Jackson hanya mengemas 14 poin.
Jokic juga sedikit menurun dengan hanya memasukkan 10 bola dari 20 kesempatan, termasuk hanya 1 lemparan 3 angka dari 8 kesempatan, meski Jokic sempurna dalam lemparan bebas dengan memasukkan semua lima lemparan bebasnya.
Meski demikian, Jokic saat ini menjadi yang terdepan dalam meraih trofi MVP musim ini dengan rata-rata mencetak 30 poin, 13,9 rebound, dan 8,4 assist. Ini mungkin tahun dimana Joker akan merebut kembali gelar MVP yang musim lalu direbut Center Philadelphia 76ers Joel Embiid.
Dan di kubu New Orleans Pelicans yang mengalami lima kekalahan beruntun sebelum akhirnya menang di kandang setelah mengalahkan Dallas Maverick dan kemudian melanjutkan kemenangannya dengan mengalahkan juara bertahan Denver Nuggets ini.
Kemenangan Pelicans ini tidak terlepas dari penampilan memukau Zion Williamson yang merupakan salah satu pemain muda paling berbakat dalam sejarah NBA, draft terbaik NBA 2019 yang direkrut Pelicans.
New Orleans Pelicans bersama Zion Williamson dalam beberapa musim terakhir selalu kesulitan untuk menembus level atas NBA, meski di musim terakhir lolos ke babak play-off, namun mereka hanya mampu sampai di babak pertama, termasuk musim lalu saat disingkirkan oleh Denver Nuggets.
Penyebab utama agak melempemnya Pelicans bersama Zion Williamson adalah persoalan cederanya power forward yang berusia 23 tahun itu, yang banyak melewatkan pertandingan sepanjang karir mudanya karena cedera. Namun saat Zion sehat, sebagaimana dalam pertandingan melawan Nuggets ini, dia bermain seperti salah satu pemain terbaik di kompetisi.
Williamson sejauh ini telah memainkan 9 pertandingan musim ini dan tampil dalam kondisi prima serta performa yang memukau. Zion Williamson rata-rata mencetak 21,3 poin dan 6,6 assist. Dan di pertandingan kontra Denver ini, Zion memimpin perolehan poin timnya dengan 26 poin yang membantu timnya meraih kemenangan atas sang Juara bertahan.
Jika Williamson tetap sehat sepanjang musim, Pelicans bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman besar di babak playoff dan di babak-babak selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H