Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sulitnya Memberantas Judi Online, Diblokir Satu Tumbuh Seribu

28 September 2023   18:05 Diperbarui: 29 September 2023   10:42 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya permainan judi online di Indonesia saat ini sudah mencapai titik yang mencengangkan. Betapa tidak, nilai transaksi yang berputar terkait dengan perjudian online mencapai triliunan rupiah, ini tentu saja melibatkan partisipasi banyak orang (pemain) yang kemungkinan besarnya adalah masyarakat menengah ke bawah.

Dari pantauan PPATK, telah mendeteksi ada sekitar 2.761.828 pihak yang mengikuti permainan judi online. Sebanyak 2.190.447 di antaranya adalah yang melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal di bawah Rp100 ribu. Ini jumlah yang terpantau dalam transaksi yang bisa dideteksi oleh PPATK, tentu masih ada banyak lagi transaksi yang tak terdeteksi.

Dalam situasi darurat perjudian online saat ini, dimana presiden pun telah memerintahkan kepada Menkominfo untuk memberantas perjudian online, penanganannya tentu harus lebih serius. Semua pihak yang terkait dan berkepentingan mesti dilibatkan guna mengambil langkah-langkah strategis luar biasa dan komprehensif untuk menangani maraknya permainan judi online ini.

Meski pemerintah yang dalam hal ini Kemenkominfo telah memblokir hampir sejuta situs dan termasuk aplikasi game yang terkait dengan perjudian online, dan bahkan pihak berwajib pun telah menangkap beberapa orang influencer. Namun, sepertinya hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pemberantasan perjudian online.

Berdasarkan data dari Kemenkominfo, pihaknya rata-rata setiap harinya melakukan pemutusan akses terhadap 1.500 sampai 2.000 situs dan puluhan aplikasi termasuk aplikasi game. Tetapi ibarat pepatah, judi online ini patah tumbuh hilang berganti, diblokir satu tumbuh seribu.

Penanganan perjudian online ini susah-susah gampang. Pemblokiran situs judi online tentu tidak bisa langsung menyelesaikan masalah dengan 100%, mengingat konsep internet yang terbuka dan mudah diakses serta kecerdikan para bandar dan agen judi yang tentu juga terus berinovasi dalam bisnis kotor mereka.

Perjudian online ini menjadi bisnis yang menggiurkan, mereka hanya perlu mengakses "mangsa" yaitu para penghobi judi yang jumlahnya tentu tidak sedikit. Promosi atau iklan judi online adalah salah satu cara bagi bandar dan agen judi untuk mengakses mangsanya hingga terbuai dan terjerumus ke dalamnya.

Keculasan para operator judi online ini sudah sampai pada taraf vulgar, mereka bahkan sudah berani menembus situs-situs milik pemerintah dalam mempromosikan situs mereka. Bukan itu saja, para operator judi online juga bisa memanfaatkan publik figur, artis, youtuber untuk menjaring mangsanya, mereka juga membobol data pribadi orang untuk promosi via WhatsApp dan SMS.

Berbicara perjudian online, tentu tidak hanya menyangkut operator (bandar dan agen) akan tetapi juga tentang penghobinya. Nah, penghobi judi ini tentu tidak bisa dinafikkan keberadaannya yang cukup banyak, dan berasal dari beragam kalangan, dari yang kaya hingga yang miskin dari yang dewasa hingga anak-anak. Judi adalah salah satu bentuk kemaksiatan kuno yang penggemarnya tak pernah berkurang. 

Bagi penghobi judi, judi online tentu menjadi pilihan menarik. Pertama ia bisa dimainkan kapan saja, dimana saja dan tak perlu mencari kawan/lawan main. Yang kedua judi online, bagi pemainnya termasuk aman dari incaran pihak berwajib, dibandingkan dengan judi offline yang sangat mudah digrebek pihak berwajib.

Menurut seorang kawan yang sering bermain judi online, salah satu yang menarik dari judi online adalah bisa bermain dengan modal kecil dengan hasil yang besar. Dan pilihan permainannya sangat beragam, mulai dari judi bola, tebak angka, macam-macam permainan kartu serta banyak lagi.

Beberapa hari yang lalu kawan saya dengan senangnya bercerita bahwa semalam ia menang judi bola 5 juta rupiah dengan modal hanya 50 ribu, dan ia bilang nyaris menang 50 juta rupiah dengan modal 100 ribu hanya sayangnya satu dari 15 tebakannya meleset.

Kawan ini seorang penggemar bola, kami sering diskusi tentang prediksi pertandingan sepakbola, terutama di liga Eropa dan pertandingan internasional. Sejatinya ia bukan penjudi, ia hanya seorang penggemar sepakbola yang akhirnya terjebak dengan iklan judi bola yang menggodanya untuk membuktikan tebakannya terkait hobinya menonton dan mengamati perkembangan sepakbola.

Menurut kawan saya ini, tebakan judi bola ini tidak hanya tebakan hasil pertandingan menang/seri, tetapi ada juga tebakan besar jumlah gol yang tercipta, jumlah tendangan sudut, lemparan ke dalam dan lain-lain tebakan. Kemudian tebakannya juga mulai dari awal pertandingan hingga selesai, bisa juga di babak kedua hingga selesai dan bahkan saat pertandingan berjalan masih ada slot tebakan yang terbuka.

Disini yang namanya judi apalagi judi online, apapun jenis permainannya semuanya mengiming-imingi dengan kemenangan besar, tetapi percayalah itu semua adalah jebakan batman.

Nasihat paling bijak yang bisa saya berikan adalah jauhilah judi, termasuk judi online. Tak ada penjudi yang kaya, meski penjudi membalas bahwa tak ada penjudi yang miskin. Sekali anda tergoda akan sangat mudah memainkan segala permainan judi yang ditawarkan, yang sulit itu adalah berhentinya jika sudah kadung terjebak.

Nasihat orang-orang tua, jika rumah kemasukan maling mungkin semua barang akan mereka habiskan tetapi rumah dan tanahnya pasti masih tertinggal. Jika rumah dimakan api, mungkin semua barang dan rumahnya akan habis dilalap api, tetapi tanahnya pasti masih tersisa. Tapi jika judi sudah melanda, barang, rumah, bahkan tanahnya pun bisa melayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun