Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suka-duka Menjadi Panitia Qurban

23 Juni 2023   15:27 Diperbarui: 24 Juni 2023   02:03 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapi kurban yang diserahkan Katedral Jakarta kepada pengurus Masjid Istiqlal, Sabtu (9/7/2022).(Dok Katedral Jakarta ) 

Yang menjadi perhatian juga adalah pemilihan hewan qurban untuk dibeli, proses pemilihan ini tidak segampang yang dipikirkan, karena pemilihan hewan qurban bukan hanya harus memenuhi syarat layak qurban yakni, cukup umur, sehat dan tidak cacat. Mungkin secara fisik dari tampilan luar hewan qurban yang akan dibeli cukup layak, tetapi kita belum tahu bagaimana kualitas isi dagingnya.

Dari pengalaman kami, membeli hewan qurban yang dibesarkan di kandang, yang pakannya bukan hanya rumput tetapi ada yang diberi pakan ampas tahu, biasanya itu memang gemuk dan besar akan tetapi dagingnya banyak mengandung lemak dan sering cacingan, baik itu cacing di perut maupun di hati. Untuk sapi yang seperti ini, sering ada "komplain" baik itu dari sohibul qurban maupun dari para penerima qurban dan panitia yang mengerjakan pemotongan dan penimbangan daging untuk dikemas. Hal ini tentu saja membuat panitia tidak enak hati.

Berangkat dari pengalaman di atas, kami panitia memutuskan untuk membeli hewan qurban (sapi) yang dilepasliarkan, selain kualitas dagingnya bagus juga jarang yang cacingan. Hanya saja biasanya kalau jumlah kebutuhan sapinya agak banyak tentu belinya pada beberapa orang pemilik sapi, nah ini biasanya tidak bisa seragam harganya maupun ukurannya, termasuk juga urusan pengangkutannya dari lokasi pembelian ke lokasi penyembelihan, ini prosesnya sedikit memakan waktu.

Setelah urusan sapi selesai, bukan berarti sudah tak ada persoalan lagi. Tugas panitia berikutnya adalah memastikan berapa jumlah daging atau kantong yang akan dibagi. Biasanya dari kami panitia itu standar 1 kantong itu berisi 1 kg daging atau 1,2 - 1,3 kg daging plus tulang.

Nah, karena penentuan berapa jumlah kantong itu masih berupa estimasi untuk panitia membuat semacam kupon penerima qurban. Adapun kepastian jumlah berapa kantong baru bisa dipastikan saat pemotongan selesai dan biasanya ada selisih. 

Makanya jika estimasi panitia seekor sapi itu bisa berisi 80 - 90 kantong maka kupon yang dibagi 50 - 60 kupon saja, ini untuk mengantisipasi jika terjadi kesalahan estimasi, dan jika ternyata jumlah kantong berlebih, kelebihannya itu akan diberikan kepada orang-orang yang datang dan tidak memiliki kupon (di mesjid kami kebetulan di tepi jalan raya, maka banyak orang dari luar atau jauh yang datang untuk meminta daging qurban) dan juga akan kami salurkan ke panti-panti asuhan.

Pembagian daging per kupon tetap mengacu pada syarat pembagian daging hewan qurban yakni sepertiga bagian untuk sohibul qurban, sepertiga boleh untuk tetangga atau jamaah mesjid, dan sepertiga lagi untuk warga yang kurang mampu, bahkan para sohibul qurban pun hanya mengambil qurbannya secukupnya saja dan sisanya diserahkan ke panitia untuk diberikan kepada yang layak menerimanya.

Nah, sebagus apapun perencanaan oleh panitia tetap kerap saja terjadi miss dan problem di lapangan. Maklum saja kegiatan qurban ini adalah kegiatan yang sifatnya terbuka, jadi siapa saja boleh ikut membantu walaupun mereka bukan panitia, dan biasanya disini terjadi masalah yang kami sebut "daging terbang" alias daging hilang karena diambil oleh orang-orang yang ikut nimbrung membantu tadi, dan yang seperti ini terjadi hampir setiap Idul Adha, dan selalu saja membuat panitia kelabakan bahkan terkadang terjadi insiden yang sedikit panas.

Namun, karena kepanitiaan qurban ini berangkat dari niat ibadah, maka berat ringannya problem yang dihadapi tetap dipikul dan dipikirkan bersama. Nah, bagi Anda yang mentalnya mohon maaf belum kuat ataupun yang temperamental, sebaiknya nggak usahlah jadi panitia qurban, bisa berabe....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun