Persaingan dua klub Manchester akan diwarnai duel seru dalam derby perdana Manchester di Wembley Stadium pada Sabtu malam nanti. Sejak reformasi City yang diambil alih oleh grup Sheikh Mansour yang berbasis di Abu Dhabi pada 2008, pengeluaran besar The Citizens untuk pemain baru telah menjadi perbincangan di Liga Premier dan "mengganggu" dominasi Manchester United yang superior kala itu dibawah Sir Alex Ferguson.
Duel Derby Manchester kali ini mengingatkan momen dua belas tahun lalu saat kedua tim bertemu dalam semifinal Piala FA 2011. Namun, berbeda dengan kondisi saat ini, kala itu adalah Manchester United yang berada di atas angin, dimana saat itu posisi MU sedang berjuang untuk mengejar treble winners sama seperti kondisi City saat ini.
Saat itu pasukan The Red Devils begitu superior dibawah asuhan Sir Alex Ferguson, tetapi reformasi di tubuh City telah membuat United merasa terusik, bahkan Ferguson menjuluki rival mereka itu sebagai "tetangga yang berisik" pada 2009.
Begitu superioritasnya United atas tetangga mereka saat itu sehingga para penggemar United dengan nakal memajang spanduk di Stretford End di Old Trafford yang menunjukkan sudah berapa tahun sejak City terakhir kali memenangi trophy yaitu 35 tahun (saat itu 2011, City terakhir menjuarai Piala Liga tahun 1976).
Tetapi publik Old Trafford saat itu dibuat bungkam dan spanduk ejekan 35 tahun yang mereka pasang menjadi tak berguna. Pasukan The Citizens yang berangsur-angsur membaik di bawah pelatih Roberto Mancini mampu meredam peluang-peluang yang dimiliki MU.
Pasukan The Red Devils yang mendominasi dibuat terkejut setelah mereka melewatkan beberapa peluang, Yaya Toure, salah satu rekrutan termahal City waktu itu, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan yang berlangsung sengit, tujuh menit setelah babak kedua dimulai.
Kevakuman gelar yang begitu lama dirasakan City dihilangkan dalam satu kemenangan atas United, kemenangan yang membawa City menuju final untuk menghadapi Stoke City yang pada akhirnya dimenangkan oleh Mario Balotelli dkk lewat gol tunggal Yaya Toure.
Saat ini kondisi sudah berbalik 180 derajat, City  baru saja meneguhkan trophy Liga Premier kelima mereka dalam enam tahun terakhir. Sejak menang atas Manchester United di semifinal Piala FA 2011, City telah memenangkan 15 trophy utama, termasuk tujuh trophy Liga Premier, saat Pep Guardiola tiba untuk memimpin mereka ke level baru.
Sementara itu, dalam periode yang sama Manchester United hanya memenangkan enam trophy utama, dengan gelar Liga Premier terakhir mereka datang di musim terakhir Sir Alex Ferguson pada 2013 dan trophy FA Cup terakhir pada 2016 saat berada di bawah asuhan Louis Van Gaal.
Sekarang ambisi treble winners City untuk menyamai torehan pasukan Sir Alex Ferguson yang mencatatkan hasil tersebut di tahun 1999 akan mendapatkan gangguan serius dari kebangkitan berarti United yang kini dibawah komando pelatih Belanda Erik ten Hag dalam final Piala FA pada hari Sabtu nanti.
Tanda-tanda kebangkitan The Red Devils mulai terlihat dengan keberhasilan Erik ten Hag membawa pasukannya mengakhiri paceklik trophy enam tahun klub dengan menjuarai Piala Liga saat sukses mengalahkan Newcastle United di final. Memenangi Piala Liga dan finis ketiga di Liga Premier adalah pencapaian yang menggembirakan bagi United, namun mengalahkan sang juara di final derby Manchester pertama Piala FA Â akan menjadi pencapaian yang lebih signifikan lagi bagi Erik ten Hag.
Bagi pasukan Pep Guardiola kemenangan menjadi harga mati bagi mereka untuk mengejar ambisi treble winners sebagai penegas supremasi mereka di Liga Inggris menyamai torehan rival sekota dan abadi mereka Manchester United yang mendominasi di lebih dari dua dekade silam.
Sementara itu, bagi United kemenangan bukan saja semata untuk melengkapi double winners mereka Piala Liga dan FA di musim ini. Tetapi kemenangan akan merupakan balas dendam sempurna atas kekalahan dan kegagalan mereka di dua belas tahun silam, sekaligus ini akan menjadi momentum kebangkitan United meniru kebangkitan City dalam kemenangan tak terduga City kala itu.
Dan dengan klub mereka yang tampaknya akan dibeli oleh pemilik baru yang kaya raya, kemenangan atas City untuk trophy Piala FA tentu akan menjadi modal penting untuk menuju momentum kebangkitan MU yang satu dekade ini seperti tertidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H